Pandemi Masih Belum Usai, Perhatikan Empat Hal Ketika WFH Diperpanjang
Seiring dengan dinamika perkembangan situasi terakhir pandemi Covid19 yang masih belum menentu, dimana banyak negara masih mengalami kenaikan dan penurunan secara berulang-ulang telah membuat sebagian besar perusahaan tetap mempertahankan pola kerja dengan sistem Work Ftom Home (WFH). Bahkan menurut pendapat para ahli, hal ini akan terus berlanjut dan menjadi sebuah tren terbesar di bidang SDM pada beberapa tahun mendatang.
Menurut Darren Murph, head of remote technology di GitLab, San Francisco Amerika Serikat menyebutkan bahwa untuk menghadapi hal tersebut maka setiap individu harus menyadari tentang pentingnya pengembangan soft skill yang mereka miliki. Serta memahami soft skill seperti apa yang mereka miliki, dan mana yang paling diperlukan sesuai dengan kebutuhan permintaan tenaga kerja saat ini.
Dirinya kemudian menjabarkan bahwa setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan oleh setiap individu, dalam menghadapi tren kerja jarak jauh yang efisien di masa new normal. Diantaranya adalah :
1.Kemampuan Beradaptasi
Darren Murph menjelaskan bahwa kunci untuk bertahan adalah memiliki kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Seperti diantaranya dengan menyesuaikan diri terhadap sistem kerja WFH.
“Kemudian selalu mencari peluang di tengah situasi ketidakpastian, ataupun ketika kita menghadapi kesulitan. Selain itu penting untuk diperhatikan bahwa sistem kerja WFH ini juga menuntut kepada setiap individu untuk selalu terbuka terhadap hal-hal baru, dan mempelajari semuanya. Karena setiap hari adalah proses belajar,” jelasnya.
Karyawan yang mengadopsi sistem jarak jauh diharapkan siap untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga, mulai dari meningkatkan pemahaman mereka tentang IT hingga kepada masalah komunkasi dan distribusi produk.
“Mereka perlu memikirkan beberapa langkah ke depan dan bersiap untuk menyelesaikan masalah ini. Jika tidak minimal mereka mengetahui siapa yang harus dihubungi untuk menyelesaikannya masalah tersebut, sambil selalu memikirkan rencana pengganti,” tambahnya.
2.Memiliki Motivasi Tinggi
Pekerjaan dengan sistem WFH memerlukan disiplin dan motivasi diri yang tinggi dan ini diperlukan agar setiap karyawan bisa menjadi lebih proaktif dan mengambil inisiatif tanpa terus-menerus diawasi oleh manajer.
Namun demikian menurut Ashira Prossack, pelatih kepemimpinan dari Philadelphia kerja WFH bukanlah sesuatu yang bebas masalah. Karena pada saat bekerja dari rumah, akan selalu ada gangguan. Untuk itu diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi ketika bekerja dari rumah agar senantiasa fokus.
“Memang pada saat ini bekerja dari rumah bukanlah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, tapi setidaknya cobalah untuk mengabaikan selama beberapa waktu tertentu agar kita bisa tetap fokus bekerja,” jelasnya.
Untuk itu karyawan ataupun pihak manajemen perusahaan harus memiliki aplikasi pendukung, yang dapat memantau setiap perkembangan produktivitas. Serta sekaligus juga meningkatkan efisiensi kerja yang dilakukan.
3.Melakukan Komunikasi
Kerja jarak jauh membutuhkan komunikasi yang baik; terutama ketika diskusi dengan rekan kerja sedikit dalam membicarakan peklerjaan ataupun ketika menghadapi permasalahan. Pemahaman dengan berbagai alat komunikasi virtual seperti aplikasi pesan cepat dan konferensi video sangat membantu.
Oleh karena itu, setiap manajer disarankan untuk selalu berdiskusi dengan staf mereka. Selain itu pihak manajemen juga perlu memiliki pandangan yang lebih berempati tentang berbagai hal, ketika mereka melakukan komunikasi dengan pekerja WFH.
4.Kolaborasi
Secara umum kolaborasi ataupun kerjasama lebih mudah ketika karyawan duduk di samping rekan satu tim mereka. ketika hubungan tersebut terputus secara fisik, penting bagi anggota tim untuk tetap terhubung secara rutin.
Ingatlah selalu bahwa bekerja dari jarak jauh tidak berarti bekerja sendiri. Ini tetap merupakan upaya tim meskipun dipisahkan oleh jarak. Manfaatkan alat seperti perangkat lunak manajemen proyek, dokumen dan folder bersama, dan mempergunakan aplikasi khusus dimana setiap orang yang terlibat dapat dengan mudah mengobrol satu sama lain dan mencari informasi.
Murph juga menyarankan untuk tetap memilih seseorang yang memiliki tanggungjawab terhadap kelangsungan pekerjan ketika melakukan pekerjaan bersama secara virtual,
“Bersikaplah jelas dan tegas tentang dalam sebuah hubngan kerjasama yang terjadi dan pastikan bahwa semuanya memiliki dokumentasi yang jelas. Sehingga nantinya memungkinkan apabila ada seseorang yang ingin bergabung dalam pekerjaan tersebut tetap dapat terkoneksi dengan baik dan memiliki pemahaman yang sama seperti anggota lain,” tambahnya.
Sumber/foto : hrmasiamedia.com/microsoft.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS