IntiPesan.com

Mindset Ternyata Memiliki Pengaruh Penting dalam Kesuksesan Karyawan

Mindset Ternyata Memiliki Pengaruh Penting dalam Kesuksesan Karyawan

Selain menjadi tempat yang menyenangkan dan nyaman untuk bekerja, kantor juga bisa menjadi tempat yang menyebalkan dan penuh tekanan, bahkan hingga membuat kita stres. Salah satunya karena harus menghadapi atasan atau rekan kerja yang kurang menyenangkan. Banyaknya orang dengan berbagai karakter tidak selalu memiliki kecocokan, komunikasi yang tidak nyambung bahkan persaingan untuk menjadi yang terbaik bisa menjadi pemicu hubungan yang renggang.

Lingkungan sangat memiliki pengaruh besar terhadap kenyamanan suasana hati dalam bekerja. Namun ketika seseorang bisa menciptakan susana yang tidak nyaman, tentu akan menganggu proses dan semangat kerja.

Fokus pada pekerjaan dan menyelesaikannya dengan baik, adalah acara yang baik untuk menghindari pengaruh rekan kerja yang menganggu.

“Tentu kita harus tahu terlebih dahulu siapa yang mendukung dan siapa yang tidak ingin melihat seseorang gagal dalam bekerja. Sulit untuk mengetahui dan membedakannya. Hingga akhirnya kita terkena dampak dari rekan kerja yang kurang baik. Kerugian tersebut mungkin tidak terhindarkan di semua lingkungan kerja, jadi ada baiknya kita memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan, yaitu terus memperluas wawasan, pola pikir, dan perilaku baik, seperti membantu”, ungkap Carrie Barron, Direktur Program Kreativitas untuk Ketahanan di Dell Medical School di Austin, Texas.

Dalam buku The Four Agreements oleh Don Ruiz, menjelaskan bahwa tidak semua rekan kerja mendukung, namun ketika seseorang menjatuhkan atau memberikan kesan negatif tentang dirimu, kuncinya adalah ‘jangan tersinggung’.

Seseorang bisa saja dipenuhi dengan kecemburuan, daya saing, kepekaan terhadap devaluasi atau keresahan jika berhubungan suatu posisi, hingga dapat menciptakan suasana korosif. Kenaikan tingkat posisi rekan kerja terasa seolah-olah sesuatu telah diambil hingga menimbulkan kecemburuan.

Untuk menghadapinya, kita harus memiliki kesadaran dengan siapa kita berkolaborasi. Ruiz juga menyarankan agar kita tidak cepat mengambil asumsi. Komunikasi secara langsung dapat menjelaskan dan memperbaiki situasi yang kurang baik.

“Berbicaralah bersama jika itu akan dapat membantu dalam menyelesaikan masalah, tetapi jika ada penolakan atau defensif, maka biarkanlah hal itu terjadi. Beberapa kepribadian mungkin keras, namun kita membuktikannya dengan terus bekerja dengan tekun dan berbuat baik. Fokus pada pekerjaan lebih diperlukan”, ujar Ruiz.

Kemudian apa yang bisa kita lakukan kepada rekan kerja yang menganggu? Empati atas apa yang mungkin dideritanya dalam imajinasi mereka sendiri, mungkin dapat membantu. Jangan berekasi keras, tetap bijaksana dan menjaga pola pikir yang positif.

Penelitian menunjukkan bahwa pertemuan dan komunikasi yang hangat dengan rekan kerja, meskipun sebentar namun rutin dapat membuat motivasi dan hubungan kerja diantara mereka menjadi lebih baik.

Untuk itu diantara rekan kerja di kantor kita bisa melakukan obrolan yang menyenangkan, tanyakan masalah yang sedang mereka hadapi, kemudian dengarkan akan membuatnya terbuka. Jangan lupa untuk ucapkan terimakasih atas kepeduliannya kepada kita maupun orang lain, hingga berdampak positif budaya kerja membantu.Berfokus pada hal positif dapat disebut sebagai pendekatan yang melibatkan perubahan pikiran yang kompleks, mengubah pola pikir mengubah suasana hati.

Sumber/foto : psychologytoday.com/glassdoor.com