Meredefinisikan Produktivitas Pada Masa Pandemi
Di kawasan Asia, produktivitas di tempat kerja merupakan sebuah kata kunci yang selalu dicari oleh perusahaan, sehingga tidak mengherankan apabila produktivitas di sini selalu diartikan sebagai waktu kerja efektif karyawan selama di kantor.
Namun kemudian hal tersebut berubah seiring dengan semakin merebaknya pandemi Covid-19, yang mengharuskan sebagian besar perusahaan mengadopsi sistem kerja baru yang lebih fleksibel. Serta mencari cara baru untuk bekerja secara efektif tanpa harus hadir di kantor. Sehingga mampu memberikan win-win solution, dimana setiap karyawan dapat memanfaatkan waktu bekerja mereka dengan baik tanpa mengorbankan bisnis perusahaan yang sedang merosot tajam.
Microsoft pada wawal tahun ini telah merilis Work Trend Index pertama yang mengeksplorasi bagaimana orang belajar terhubung sebagai sebuah tim, ketika mereka bekerja secara terpisah dan dengan mempergunakan bantuan teknologi digital untuk tetap produktif. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa jumlah penggunaan alat teknologi digital dalam beragam aplikasi pertemuan kantor seperti Microsoft Team, mengalami peningkatan dua kali lipat ketika mereka mulai bekerja dari rumah. Hal ini setidaknya membuktikan bahwa walaupun mereka mampu bekerja secara mandiri jauh dari kantor, namun karyawan tetap membutuhkan adanya hubungan interaksi dengan teman-temannya.
Menurut laporan tersebut total durasi pertemuan antar anggota tim meningkat lebih dari 1.000% pada bulan Maret 2020. Perilaku ini sedikit berbeda pada beberapa daerah tertentu, seperti di Australia yang hanya mempergunakan sekitar 57% dari waktu mereka untuk berinterkasi satu sama lain, dibandingkan dengan orang-orang di India yang mempergunakan pertemuan video sebesar 22% pertemuan, Singapura 26% dan Jepang 39%.
Peningkatan juga terjadi pada aplikasi Microsoft Team versi mobile untuk smartphone, yang meningkat hingga lebih dari 300% dari awal Februari hingga 31 Maret 2020. Ini setidaknya memperlihatkan bahwa sistem kerja secara fleksibel telah banyak diadopsi oleh berbagai perusahaan di dunia.
Namun demikian setiap orang mencapai produktivitas yang dalam cara yang berbeda. Pada satu waktu terdapat karyawan yang aktif di siang hari, namun di belahan dunia lain mereka justru aktif di malam hari. Laporan tersebut juga mencatat bahwa pada bulan Maret 2020, waktu rata-rata antara penggunaan pertama dan terakhir dari Microsoft Team setiap hari meningkat lebih dari satu jam. Data ini tidak berarti bahwa orang-orang bekerja lebih lama per hari, tetapi mereka memutuskan hari dengan cara yang bekerja untuk produktivitas pribadi mereka atau memberikan ruang bagi kewajiban di luar pekerjaan.
Dalam masa pandemi ini ketika segala apa yang kita ketahui sebelumnya, tiba-tiba harus terpaksa berubah secara cepat maka setiap perusahaan harus memiliki kemampuan mencari solusi terbaik untuk tetap mempertahankan produktivtas mereka. Serta tanpa harus merasakan stres yang berkepanjangan, akibat penutupan secara temporer kegiatan bisnis secara fisik. Untuk itu perusahaan bisa melakukan lima cara ini agar dapat tetap mempertahankan produtivitasnya di masa pandemi.
1.Mengaktifkan Sistem Kerja WFH
Karyawan mungkin menginginkan kemampuan untuk bekerja lebih fleksibel, agar sesuai dengan komitmen kerja di sekitar kehidupan rumah mereka. Pengusaha harus memercayai karyawannya untuk menyelesaikan pekerjaan dan tahu bahwa fleksibilitas dan kepercayaan ini dapat mengarah pada peningkatan produktivitas. Perusahaan yang tidak memiliki kebijakan kerja fleksibel sebelum pandemi harus berupaya agar implementasi WFH bisa berhasil, karena nantinya kerja jarak jauh menjadi solusi untuk mempertahankan produktivitas.
Dengan bertumpu pada sifat alamiah bisnis, maka setiap perusahaan harus senantiasa melakukan penelitian tentang sistem kerja mereka yang ada. Kemudian mengidentifikasikannya bagaimana mereka dapat memungkinkan pengaturan kerja yang fleksibel dan jarak jauh, di samping perombakan tata letak kantor dan kebijakan yang berkaitan dengan kontak tatap muka terhadap pelanggan.
2.Memahami Sistem Kerja
Sebagian karyawan lebih menyukai bekerja dalam cara ataupun sistem tertentu yang spesifik, dan mereka membutuhkan alat yang tepat untuk memungkinkannya melakukan yang terbaik. Memahami perbedaan sistem kerja, tipe kepribadian, keahlian, dan generasi sangat penting untuk menghasilkan produk yang terbaik dari orang.
Beberapa karyawan bahkan lebih suka bekerja dalam kelompok, sementara yang lain berkembang secara mandiri – beberapa mungkin lebih suka bentuk komunikasi tradisional seperti email, sementara yang lain dapat menerima penggunaan ide-ide baru dengan bantuan alat teknologi yang lebih canggih. ini semua bergantung pada fungsi pekerjaan seseorang. Sehingga setiap karyawan perlu diberikan alat dan pelatihan yang tepat, mengaturnya agar tetap produktif selama masa pandemi.
3.Mempelajari Penggunaan Alat Teknologi
Penting untuk memastikan anggota tim tidak terputus oleh teknologi. Bagi mereka yang terbiasa dengan cara kerja tradisional, teknologi baru apapun bentuknya harus mudah diakses, jika tidak orang berisiko ketinggalan. Untuk itu setiap karyawan perlu mempelajari teknologi – mulai dari pemahaman tentang cloud computing, mobile app untuk produktivitas serta beragam aplikasi komunikasi pendukung lainnya seperti Zoom ataupun Microsoft Team.
4.Mempertahankan Interaksi
Budaya kerja di Asia-Pasifik cenderung lebih berfokus pada hubungan langsung dalam bentuk interkasi tatap muka, baik secara langsung ataupun lewat gadget. Oleh karena itu pertemuan virtual lewat aplikasi video memainkan peran yang sangat penting di sini dalam mereplikasi percakapan kehidupan nyata, dan ini tentunya membantu karyawan merasa lebih terkoneksi satu sama lain.
Penting untuk diingat bahwa interaksi ini tidak boleh terbatas pada topik yang berhubungan dengan pekerjaan saja, tetapi sebaliknya mencakup spektrum yang luas dari interaksi sosial yang mengalir bebas. Sehingga ini akan dapat merefleksikan secara virtual tentang kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari.
5.Selalu Meluangkan Waktu Untuk Beristirahat
Pada masa pandemi pembatasan perjalanan internasional maupun regional masih berlaku secara efektif, sehingga penting untuk selalu memberikan waktu luang untuk beristirahat secara berkala kepada karyawan. Ini bisa dalam bentuk perpanjangan waktu libur, ataupun mengatur pertemuan secara terbatas dengan teman kantor.
Karena selain menjaga produktitas tetap terjaga, setiap kegiatan bisnis juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya agar tidak berujung pada stres yang berkepanjangan. Seta untuk mencegah mereka dari kelelahan bekerja, karena menurut laporan bekerja secara fleksibel ataupun WFH justru lebih sering menguras waktu dan tenaga, karena mereka tidak memiliki pembatas secara fisik ketika bekerja.
Sumber/foto : hrmasia.com/
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS