IntiPesan.com

Manajemen Talenta Berbasis Analisis Jejaring Sosial

Manajemen Talenta Berbasis Analisis Jejaring Sosial

Heru Wiryanto
People-Data Scientist

Melakukan identifikasi “Talent” menggunakan Data Relasional- dan Aplikasi Analisa Jejaring Sosial

Saat ini proses identifikasi talent banyak dengan menggunakan data yang bersifat atribut yang melekat pada orangnya seperti; level kompetensi hasil assessment center, hasil psikometrik test yang mengukur potensi yang nantinya disandingkan dengan data kinerja untuk mendapatkan peta talent yang disebut 9 box atau 9 grid.

Ketika ditantang oleh seorang klien ada acara lain yang lebih akurat dan o byektif dibandingkan cara-cara metode tradisional seperti itu? Jadi teringat bahwa dalam bekerja kita tidak sendirian selalu berhubungan dengan orang lain, kompetensi kitapun dibentuk atas berhubungan dengan orang lain, begitu juga kinerja. Dengan kata lain sebenarnya Talent juga merupakan hasil dari sebuah relasi atau hubungan. Nah Data relasional ini yang kita bisa manfaatkan untuk melakukan identifikasi talent yang sama sekali baru.

Kita kenali dulu bahwasanya Data atribut berkaitan dengan sikap, pendapat, dan perilaku pelaku, sejauh ini dianggap sebagai sifat, kualitas atau karakteristik yang menjadi miliknya sebagai individu atau kelompok. Data yang dikumpulkan melalui survei dan wawancara, misalnya, sering dianggap hanya sebagai atribut individu tertentu yang dapat diukur dan dianalisis melalui banyak prosedur statistik yang tersedia. Metode yang sesuai untuk data atribut adalah metode analisis variabel, di mana atribut diukur sebagai nilai variabel tertentu (pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dll.)

Apa itu Data relasional, di sisi yang lain, kita mempunyai kontak, ikatan dan koneksi, pertemuan grup, yang menghubungkan satu orang dengan orang lainnya dan karenanya tidak dapat direduksi menjadi properti dari masing-masing orang itu sendiri sebagai atribut. Hubungan bukanlah properti dari orang, tetapi sistem yang dibangun oleh seseorang; hubungan ini menghubungkan pasangan individu ke dalam sistem relasional yang lebih besar. Metode yang sesuai untuk data relasional adalah metode analisis jaringan, di mana relasi diperlakukan sebagai ekspresi keterkaitan yang dijalankan antar inidvidu. Tentu saja, metode analisisnya akan berbeda untuk melakukan penghitungan kuantitatif dan statistik hubungan, analisis jaringan terdiri dari sekumpulan ukuran kualitatif dari struktur jaringan.

Klien kami memiliki 4 kompetensi inti yakni ; Achievement Orientation, Leadership, Managing Work dan Decision Making yang dikombinasikan dengan turunan dari Kementerian BUMN yang disebut sebagai AKHLAK ( Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan kolaboratif). Setelah disusun sejumlah pertanyaan yang menyangkut kompetensi dan perilaku diatas tentunya dengan jenis item khusus diperuntukan untuk analisa data relasional.

Dengan menggunakan Teknik Analisa jejaring sosial dalam hal ini memiliki empat variabel besar yakni : Centrality, Betweenness, Eigenvalues, Closeness untuk masing masing item dalam bentuk jaringan. Lalu dilakukan Principal Component Analysis (PCA) maka kita akan mendapatkan indeks prediktif yang merupakan komposit dari ke 10 kompetensi dan perilaku yang telah didefinisikan diatas.

Menariknya kita bisa melihat jejaring seseorang pada setiap itemnya. Misalkan jejaring sosial, khusus leadership maka kita akan mendapatkan data mana yang menjadi informal leaders, formal leaders, hubs antar sub jaringan, siapa yang teralienasi dlsbnya.

Sudah masuk eranya ke “data relasi” bukan “data atribut” karena kompetensi, kapabilitas, kinerja itu hasil dari interaksi bukan single atribut yang menempel pada orangnya.

Sudahkah siap anda ke era ini….. belajar social network analysis dululah…..

 

Foto : b2bnn.com