Lima Tanda Seorang Karyawan yang Tidak Lagi Betah Bekerja
Setiap perusahaan tentu selalu menginginkan setiap karyawannya selalu betah bekerja dan loyal kepada mereka, untuk itu manajemen akan melakukan berbagai upaya agar karyawan betah bekerja. Karena selain merupakan aset utama dalam organisasi, karyawan yang tidak betah bekerja cenderung menjadi pengganggu dalam organisasi bahkan membawa pengaruh buruk bagi manajemen.
Namun demikian tidak setiap karyawan yang merasa kurang cocok bekerja ataupun tidak betah bekerja, harus segera dilakukan tindakan drastis kepada mereka. Karena mungkin karyawan tersebut membutuhkan motivasi agar bisa kembali bersemangat ketika bekerja, atau juga kemungkinan mereka memiliki masalah pribadi yang rumit yang membutuhkan bantuan dari luar. Oleh karena itu daripada kehilangan karyawan yang memiliki potensi besar, mungkin ada baiknya manajemen perusahaan meluangkan sedikit waktu ekstra dan upaya untuk berbicara dengan mereka untuk melihat apa yang dapat dilakukan untuk mengembalikan semuanya ke jalur.
Terkadang karyawan yang tidak betah bekerja juga bisa diakibatkan oleh karena mereka memang memiliki masalah pelik di perusahaan. Mungkin karyawan tersebut merasa bahwa pimpinan mereka kurang berkompeten atau ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan di kantor. Apabila hal tersebut yang menjadi penyebabnya, maka tentunya tidak akan dapat organisasi tidak akan dapat menyeleaikan masalah dengan menyingkirkan karyawan itu. Karena yang lebih penting adalah mencari penyebab semua masalah ketidakpuasan mereka secara jelas.
Dalam artikelnya di HRM Asia Yamini Chinnuswamy, menyebutkan ada lima hal yang harus diperhatikan ketika karyawan mulai tidak betah bekerja
1. Karyawan Mulai Kurang Produktif
Penurunan output adalah indikator utama bahwa ada sesuatu yang salah, tapi untuk memastikan hal ini diperlukan penelitian lebih baik agar bisa mendapatkan gambaran lebih jelas. Mungkin penueurnan produktivitas dalam hitungan hari ataupun minggu tidaklah terlalu besar, namun apabila telah terjadi selama kurun waktu sebulan ataupun setahun tentunya akan menjadi masalah yang besar.
2. Terjadi Penurunan Kualitas Kerja
Mungkin pekerja yang bersangkutan masih memenuhi target mereka, tetapi kualitas pekerjaan mereka mengalami penurunan kualitas dari sebelumnya. ini bisa terjadi karena kurangnya informasi tentang deadline, sehingga mereka melakukan pekerjaannya sering terlambat. Juga bisa dikarenakan hilangnya semangat bekerja, karena tidak memiliki kebanggaan dalam bekerja.
3. Mereka Sering Terlambat atau Tidak Masuk Kerja
Seorang karyawan yang tidak betah bekerja biasanya akan mencoba menemukan motivasinya agar bisa bekerja lagi, namun mereka lebih sering menemukan lebih banyak alasan untuk tidak masuk kerja.
4. Mereka Sering Menunda Pekerjaan
Karyawan yang sudah tidak memiliki semangat bekerja, cenderung banyak menghabiskan waktu mereka dengan pergi ke bagian atau divisi lain selama berjam-jam. Sehingga mereka terhindar dari dealine untuk sementara waktu atau karena mereka memang sengaja menghindari pekerjaan tersebut. Karyawan seperti ini harus selalu dilakukan pengecekan setiap waktu agar busa melaksanakan pekerjaannya tepat waktu.
5. Mereka Bersikap Apatis
Karyawan yang sudah tidak memiliki motivasi bekerja, biasanya cenderung mempertanyakan keguanan dari mereka bekerja bagi diri sendiri. Mereka bahkan mungkin berada pada titik di mana kegagalan atau kesuksesan perusahaan tidak lagi relevan bagi mereka, kecuali bagaimana hal itu memengaruhi pembayaran gaji mereka. Sikap apatis semacam itu akan muncul dalam sikap mereka untuk bekerja – misalnya, tampak bosan selama pertemuan atau menghindari tanggung jawab tambahan.
Sumber/foto : hrmasia.com/forbes.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS