Lima dari Sepuluh Karyawan di Malaysia Menginginkan Adanya Perubahan Dalam Pekerjaan Mereka
Dalam sebuah penelitian Workmonitor H2 2021 yang dilakukan oleh Randstad di Malaysia dan Singapura menghasilkan kesimpulan, sembilan dari 10 (88%) orang Malaysia pada saat ini lebih merasa ‘bersemangat’ dengan kehidupan dan pekerjaan mereka sekarang.
Mereka juga menjelaskan bahwa ‘semangat’ tersebut, banyak dirasakan setelah mengikuti rutinitas kerja fleksibel yang telah dilakukan sejak awal pandemi mulai merebak. Para karyawan juga menyebutkan memiliki banyak ‘perspektif’ yang berbeda tentang pekerjaan yang sekarang mereka lakukan.
Penelitian tersebut juga dilakukan oleh Ranstad di seluruh dunia pada September 2021 di 34 pasar di seluruh dunia, dengan minimal 800 responden di berbagai pusat perekonomian dunia.
Para peneliti menjelaskan lebih jauh bahwa selama 18 bulan terakhir, lebih dari tiga dari lima orang Malaysia juga telah melakukan evaluasi tentang bagaimana mereka melakukan pekerjaan secara lebih ‘seimbang’ dengan kehidupan sosialnya. Namun demikian dua dari tiga responden menyebutkan bahwa mereka mengalami peningkatan stres, dibandingkan sebelum pandemi meluas. Sebagian besar lagi memiliki pemahaman dan keinginan yang sama untuk membuat ‘perubahan dalam kehidupan kerja’ mereka secara lebih baik.
Selain itu seiring dengan meningkatnya tekanan kerja telah membuat banyak karyawan yang bekerja dari rumah, untuk mengalokasikan waktu mereka lebih banyak dalam kehidupan sosialnya. Sebagian dari mereka bahkan mengorbankan kesejahteraan dan kesehatan mental mereka dalam proses tersebut. Sehingga banyak karyawan merasa perlu untuk mendapatkan dukungan secara memadai dari perusahaan tempat mereka bekerja. Terutama dalam mengelola beban kerja mereka dan membantu mereka menghindari kenaikan tingkat stres, bahkan setelah mereka kembali ke kantor pada tahun ini.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perspektif orang Malaysia yang berubah tidak berakhir di situ — banyak diantara mereka yang kemudian mempertimbangkan kembali prioritas hidup dan tujuan karir mereka.
Hal ini terlihat setidaknya delapan dari 10 responden mengatakan mereka menginginan adanya ‘kejelasan yang lebih baik’ tentang karir dan kehidupan sosial mereka.
Dalam hal tujuan profesional, orang Malaysia dilaporkan sangat menghargai lingkungan kerja yang mempromosikan kesejahteraan dan fleksibilitas karyawan. Selain itu, tiga dari lima responden (64%) menyatakan bahwa mereka menginginkan lingkungan kerja yang lebih aman.
Selain itu lebih dari setengah (52%) juga menginginkan kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih berarti, dimana hampir setengahnya (49%) menginginkan fleksibilitas pekerjaan yang lebih luas untuk mengakomodasi komitmen di luar pekerjaan. Pertimbangan lain termasuk kompensasi & tunjangan (66%), dan peluang pertumbuhan karir (51%).
Menurut Fahad Naeem, Kepala Operasi, Randstad Malaysia, sebagian besar orang mulai mengevaluasi kembali keputusan karir mereka dalam mengejar pengembangan profesional dan pribadi mereka. Selain itu juga untuk memahami peran mereka yang lebih besar dalam dunia kerja yang berubah.
“Misalnya adanya kemungkinan peluang kerja kontrak menjadi lebih menarik, karena karyawan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di lingkungan yang berbeda dan mengembangkan keterampilan mereka dengan cepat. Peran kontrak juga menawarkan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi di mana mereka dapat menegosiasikan jam kerja mereka atau mengambil istirahat antara tugas kontrak mereka untuk beristirahat, “jelasnya lebih jauh.
Namun demikian para analis mencatat pula bahwa empat dari 10 (38,6%) orang Malaysia melaporkan bahwa mereka telah berpindah pekerjaan dalam enam bulan terakhir. Jumlah ini mengalami peningkatan 8,3% dari enam bulan sebelumnya.
Orang Malaysia juga menyebutkan bahwa situasi di dalam organisasi (42%) sebagai alasan utama untuk perubahan dalam hal karir ataupun pendapatan mereka. Kemudian yang diikuti oleh kondisi pekerjaan yang lebih baik (29%), dan ambisi pribadi di bidang manajemen (29%).
Sumber/foto : humanresourcesonline.net/hrmasia.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS