Lima Cara Membangun Tim yang Efektif Menurut Shawn Doyle
Kerja sama tim sangat penting bagi keberhasilan organisasi. Faktanya sebuah penelitian menunjukkan, 97 persen karyawan dan eksekutif percaya bahwa ketidaksejajaran dalam satu tim berdampak pada hasil tugas atau proyek. Tentu dalam hal ini, organisasi dan pemimpin harus memfokuskan lebih banyak membangun tim yang efektif.
Shawn Doyle, Direktur New Light Learning and Development Inc, mengatakan bahwa sebagai seorang seorang pemimpin, ia percaya bahwa pemimpin dalam keberhasilannya terdapat peran dan kerja tim yang bagus. Karena pada dasarnya, sehebat apapun pemimpin tidak bisa berjalan sendiri tanpa tim.
Hal itu ia pelajari dari Vince Lombardi, yang mengatakan bahwa komitmen individu terhadap upaya kelompok itulah yang membuat kerja tim, kerja perusahaan, kerja masyarakat, pekerjaan peradaban.
Kemudian Doyle memberikan beberapa tips membangun tim yang efektif.
1.Wawancara dan merekrut karyawan dengan baik
Dalam tim setiap orang memiliki bagian dan keterampilan masing-masing. Namun sayangnya, masih banyak pemimpin yang tidak terampil dalam wawancara. Dua aspek yang dapat meningkatkan hasil wawancara adalah memiliki proses wawancara komprehensif yang mencakup setidaknya tiga wawancara dan mengajukan pertanyaan terbuka untuk mengungkap keterampilan, kompetensi dan sikap.
Ketika mwwancarai kandidat beberapa kali, mereka cenderung menipu atau tidak jujur. maka tujuan kita sebelum merekrut adalah untuk bertatap muka dan mencair tahu siapa kandidat sebenarnya dan apakah mereka cocok untuk organisasi.
2.Memiliki orientasi.
Menurut Doyle, orientasi harus menjadi proses bukan hanya sebagai agenda. Rancang proses 60 hari di mana anggota tim baru merasa disambut, pelajari tanggung jawab pekerjaan mereka dan kenali anggota tim lainnya.
“Bertahun-tahun yang lalu, saya bekerja untuk sebuah perusahaan dan pada hari pertama saya bekerja, bos saya berada di luar kota dan tidak ada yang tahu saya mulai bekerja disana. Saya melihat banyak kasus di mana tidak ada orientasi untuk anggota tim baru. Sering kali karyawan baru diberi tahu, “Aku akan menyuruhmu mengikuti Frederica selama seminggu.” Orientasi harus direncakan dan dibuat, bukan hanya kebetulan. Buat upaya bersama untuk membuat anggota tim baru merasa diterima segera setelah mempekerjakan mereka”.
3.Mengelola kerjasama lewat rapat
Tim perlu pertemuan dimana semua anggota hadir. Selain berbicara masalah proyek tim, juga bisa menjadi ajang saling pengenalan setiap anggota. Setiap anggota dalam satu tim tentu harus saling mengenal, memiliki komunikasi dan hubungan yang baik. Sehingga dapat menghasilkan kerjasama tim ng hebat.
“Saya pernah punya klien yang menelepon saya dan mengatakan grupnya adalah “tim” tetapi tidak merasa seperti tim. Sebagian dari masalah adalah anggota tim berada di 21 kantor yang berbeda. Saya bertanya seberapa sering mereka bertemu. Jawabannya adalah “tidak pernah.” Saya tidak percaya bahwa tim bisa efektif jika mereka tidak pernah bersama. Adakan pertemuan tim yang konsisten. Ini akan membangun rasa Esprit de corps”, ungkap Doyle.
4.Memiliki misi visi tim.
Banyak perusahaan memiliki misi dan visi, tetapi kadang-kadang, terlalu global dan terlalu jauh dari pekerjaan sehari-hari karyawan. Pikirkan tentang membuat misi dan visi tim yang selaras dengan tim.
“Kemudian, salah satu cara untuk mengikat tim bersama-sama adalah memiliki tujuan tim. Saya tidak mengatakan orang tidak harus memiliki tujuan individu, tetapi mereka juga harus memiliki tujuan tim. Itu harus dipantau, diukur, dan dikomunikasikan sepanjang tahun,” tuutrnya.
5.Menentukan pedoman tim.
Adakan pertemuan tim dan biarkan anggota membahas bagaimana mereka akan bekerja bersama. Misalnya, mereka mungkin mengatakan “selalu memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat.” Itu adalah awal, tetapi jangan berhenti di situ.
Tanyakan seperti apa rasa hormat itu? Buat pedoman perilaku sebagai sebuah kelompok.
“Ingat, kerja tim dimulai dengan membangun kepercayaan. Dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan mengatasi kebutuhan kita”, ungkapnya.
Hal ini memberi tahu bagaimana mereka akan berinteraksi. Dengan begitu, ada lebih banyak dukungan.
Sumber/foto : entrepreneur.com/shawndoyletraining.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS