Hubungan Antara Kesuksesan dan Time Management
Dalam beberapa dasawarsa terakhir istilah time management telah menjadi istilah yang sering kita dengar ataupun kita baca di berbagai bidang kehidupan. Artikel, seminar, dan influencer yang tak terhitung jumlahnya, berpendapat bahwa manajemen waktu yang cerdas dan efisien merupakaan syarat utama untuk berhasil baik secara profesional maupun akademis. Namun benarkah hal ini saling berkaitan satu sama lain ?
Untuk mengetahuinya, para ilmuwan di Universitas Concordia, Amerika Serikat melakukan meta-analisis komprehensif dari semua penelitian, yang berkaitan dengan time management sejak empat dekade yang lalu. Hasilnya bahwa mereka memang menemukan hubungan yang erat antara time management dengan hasil yang diperoleh. Namun itu bukanlah hal yang mutlak karena ada parameter lain yang ikut memberikan andil dalam kesuksesan seseorang.
Singkatnya, bahwa time management yang dilakukan secara disiplin erat berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan dan kepuasan hidup daripada kinerja akademis atau profesional. Namun itu tidak berarti manajemen waktu yang baik tidak akan membantu seseorang menemukan kesuksesan yang nyata, hanya saja tidak pada tingkat yang sama itu terkait dengan kebahagiaan secara keseluruhan.
Menurut Brad Aeon sebagai salah satu peneliti dalam studi tersebut menyebutkan bahwa time management membantu orang lebih baik dalam mengatur kehidupan mereka, karena hal ini dapat membantu mereka menjadwalkan kegiatan secara rinci dan memberikan mereka perasaan pencapaian diri.
Namun demikian banyak orang yang menolak melakukan time management yang ketat, karena cenderung menganggap jadwal yang ketat sebagai semacam hukuman bagi mereka yang malas. Orang-orang seperti itu takut diperbudak oleh rutinitas mereka. Mereka tidak ingin terjebak dalam kekhawatiran tentang apakah seseorang telah menghabiskan terlalu banyak atau terlalu sedikit waktu untuk melakukan ini atau itu. Karena setiap orang sebenarnya hanya ingin menjalani hidup dan melakukan apa yang mereka inginkan pada saat itu secara normal.
Ironisnya, biasanya pendekatan hidup yang santai inilah yang mengarah pada perasaan tidak berdaya. Menerapkan time management yang lebih hati-hati membuat sesroang dapat mengontrol hidup dengan lebih baik, bahkan jika itu berarti mengorbankan sedikit spontanitas. Dalam pengertian ini, masuk akal bahwa time management yang lebih baik dapat mendorong peningkatan kesejahteraan diri mereka sendiri.
“Kami juga menemukan bahwa time management memiliki dampak yang signifikan pada kinerja para karyawan. Selain itu juga menemukan adanya korelasi yang erat antara manajemen waktu dan kinerja pekerjaan, memang benar-benar meningkat selama bertahun-tahun, dan hal itu selalu berulang,” jelas Brad Aeon.
Dalam penelitian tersebut juga didapatkan hasil bahwa time management tampaknya kurang memiliki dampak positif pada hasil akademik bagi siswa. Misalnya, para peneliti tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa dengan melakukan time management yang lebih baik, dapat menghasilkan skor tes standar yang lebih tinggi. Mereka berteori ini karena tidak ada jumlah belajar yang dapat meningkatkan aspek tertentu dari kecerdasan seseorang.
Hasil lain yang tidak terlalu mengejutkan bahwa ternyata wanita umumnya cenderung lebih baik dalam mengatur waktu mereka daripada pria.
“Satu-satunya sifat yang berkorelasi kuat dengan time management adalah kesadaran. Karena itu melibatkan perhatian orang terhadap detail, keinginan mereka untuk berorganisasi, agar dapat diandalkan dan sistematis. Itu bisa dimengerti, karena ada banyak tumpang tindih di sana. ” jelasnya lebih jauh.
Temuan menarik lainnya dari karya ini adalah pengungkapan bahwa sebagian besar time management yang tepat mampu memberikan dampak yang kuat pada seseorang untuk memiliki rasa percaya dalam mengendalikan hidup mereka sendiri.
Secara teknis ini disebut “locus of control,” dan beberapa orang jauh lebih yakin bahwa mereka dapat membuat perubahan yang berarti dalam hidup mereka (lokus kendali internal) sementara yang lain merasa lebih rentan terhadap keadaan dan perkembangan luar (lokus kendali eksternal). Para ahli juga melaporkan orang-orang dengan lokus kendali internal biasanya unggul dalam time management.
Brad Aeon dan timnya juga memberikan catatan untuk hasil peneliitian mereka yang menegaskan untuk tidak terlalu sibuk membandingkan jadwal seseorang dengan jadwal orang lain. Akan selalu ada seseorang di luar sana yang menggambarkan, atau mungkin membual, tentang bagaimana time management mereka lebih baik diantara teman mereka sendiri.
Sumber/foto : theladders.com/richtopia.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS