IntiPesan.com

Enam Cara Menghadapi Karyawan yang Memiliki EQ Tinggi

Enam Cara Menghadapi Karyawan yang Memiliki EQ Tinggi

Pada tahun 2016, Forum Ekonomi Dunia merilis sebuah laporan menarik mengenai masa depan pekerjaan. Laporan itu berasal dari hasil wawancara dengan para pimpinan HRD dari sejumlah perusahaan global dan berisi tentang apa yang mereka lihat sebagai 10 ketrampilan kerja yang paling dibutuhkan untuk dikembangkan oleh para pekerja pada tahun 2020.

Satu ketrampilan yang diproyeksikan untuk meraih kesuksesan pada tahun 2020, yang bahkan tidak masuk dalam daftar 10 besar pada tahun 2015, adalah kecerdasan emosional.

Menurut banyak ahli di bidang ini, kecerdasan emosional telah menjadi prediktor penting bagi keberhasilan pekerjaan selama hampir dua dekade, bahkan melebihi kemampuan teknis.

Dalam satu survei yang dilakukan oleh CareerBuilder, lebih dari 2.600 manajer bidang perekrutan karyawan dan para profesional sumber daya manusia di AS menemukan bahwa 59 persen pengusaha tidak akan mempekerjakan seseorang yang memiliki IQ tinggi tetapi kecerdasan emosi atau EQ rendah.

Faktanya sedikit mengejutkan.75 persen responden survei mengatakan bahwa mereka lebih cenderung mempromosikan seseorang dengan EQ tinggi daripada seseorang dengan IQ tinggi.

Perusahaan memberikan apresiasi tinggi pada pekerja dengan kecerdasan emosional tinggi karena beberapa alasan. Berikut adalah enam hal yang penting diketahui.

1. Orang dengan EQ tinggi lebih pintar merespons situasi daripada langsung bereaksi

Sering kali kita bereaksi dan bersikap defensif ketika dihadapkan pada situasi yang penuh emosi,seperti saat menghadapi rekan kerja atau klien yang rewel. Bagi orang dengan EQ tinggi, begitu mereka mengetahui akar penyebab emosi negatif, mereka biasanya akan merespons dengan pendekatan yang lebih sabar dan bersikap tetap tenang. Mereka akan membaca dan memproses situasi yang terjadi untuk mendapatkan perspektif, mendengarkan tanpa memberikan penilaian dan menahan diri untuk tidak bereaksi secara langsung.

2. Orang dengan EQ tinggi tampil apa adanya

Kebanyakan orang di tempat kerja mengenakan topeng yang menyembunyikan siapa mereka sebenarnya ketika dihadapkan dengan orang atau situasi sulit. Seorang pekerja atau pemimpin yang memiliki EQ tinggi akan muncul dengan integritas dirinya yang terbaik dan paling otentik. Dia akan menghadapi orang-orang dan situasi yang sulit dengan kejujuran dan transparansi emosional yang apa adanya.

3. Orang dengan EQ tinggi berpikir dahulu sebelum berbicara

Sebuah teknik percakapan yang disebut ‘jeda enam detik’ sering digunakan oleh orang-orang dengan EQ tinggi untuk mengumpulkan pikiran mereka sebelum berbicara. Kenapa enam detik? Proses kimiawi dari emosi di dalam otak dan tubuh kita biasanya berlangsung sekitar enam detik. Selama pertukaran panas terjadi , jika kita bisa berhenti sebentar, banjir bahan kimia yang diproduksi akan melambat. Ketika kita frustrasi atau kesal, sebelum mengatakan sesuatu yang keras, jeda enam detik ini bisa membantu kita dengan cepat untuk menilai apa keuntungan dan kerugian dari tindakan kita sehingga kita dapat membuat pilihan yang lebih hati-hati.

4. Orang dengan EQ tinggi mampu menangani situasi yang sulit dengan lebih baik

Misalkan ketika menghadapi pelanggan atau rekan kerja yang tidak puas, Kolega atau manajer dengan EQ akan bersikap tetap tenang dan positif selama percakapan yang sulit itu berlangsung. Mereka juga akan bersikap tegas dan menunjukkan keteguhan prinsipnya pada lawan bicara selama perselisihan yang meningkat dan konflik yang tidak sehat.

5. Orang dengan EQ tinggi lebih pandai mengendalian diri

Psikolog dan penulis Daniel Goleman mengatakan tentang orang-orang yang pandai mengendalikan diri:

Orang-orang yang memakai akal sehat, mereka yang mempertahankan kendali atas emosinya, adalah orang-orang yang dapat mempertahankan lingkungan yang aman dan adil. Mereka memiliki produktivitas sangat tinggi. Mereka menyumbangkan performa terbaik bagi organisasi.

Pengendalian diri adalah keterampilan yang dapat dipelajari untuk membantu kita tampil lebih tenang, dan fokus selama mengalami banyak tekanan. Ini adalah keterampilan emosional yang amat diperlukan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.

6. Orang dengan EQ tinggi melihat sesuatu secara menyeluruh

Karena mereka bertindak dengan tingkat kesadaran diri yang tinggi, mereka dapat melihat sebuah masalah dari dua sisi sehingga dapat memanfaatkan perasaan sendiri dan orang lain untuk memilih hasil yang berbeda dan lebih baik. Daniel Goleman mengatakan tentang kesadaran diri:

“Jika kita tidak memiliki kesadaran diri, tidak dapat mengelola emosi yang menekan diri kita dan tidak dapat memiliki empati dan memiliki hubungan yang efektif, maka tidak peduli seberapa pintarnya diri kita,maka kita tidak akan bisa melangkah terlalu jauh”

Sumber/foto : theladders.com/allbusiness.com