Empat Alasan Mengapa Kita Sering Dianggap Underperforming Ketika WFH
Pandemi telah berlangsung lebih dari setahun, dan banyak perusahaan mulai mengadopsi pola kerja fleksible yang membuat banyak karyawan dapat melakukan aktivitas kantornya dari rumah. Namun demikian ternyata bekerja Work From Home (WFH) dapat menurunkan produktivitas seseorang akibatnya banyak dari mereka memperoleh penilaian underperforming dari kantor.
Sceara umum memang tidak mudah untuk memantau produktivitas karyawan yang melakukan WFH, dan ini tentunya akan dapat merugikan pekerja itu sendiri. Bahkan mungkin juga akan membuat mereka kehilangan pekerjaan, karena dianggap underperforming.
Ada empat alasan mengapa karyawan dianggap underperforming ketika melakukan WFH, padahal sebenarnya mereka telah bekerja keras sesuai dengan aturan kantor. Diantaranya adalah :
1.Kurangnya Komuniiasi dengan Atasan
Bekerja secara tradisional di kantor sangat mempermudah atasan dalam memerika proses kerja karyawan, namun hal ini tentunya sulit dilakukan apabila mereka melakukan WFH. Jadi kantor sangat mengandalkan laporan dari karyawan secara kontinyu sebagai bentuk progress kerja.
Apabila karyawan tidak aktif dalam melakukan update pekerjaan setiap hari melalui email ataupun telepon, maka kemungkinan besar atasan ataupun kantor mereka memiliki pemikiran bahwa pekerjanya tidak melakukan pekerjaannya secara baik.
Untuk itu komunikasi ketika melakukan WFH merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
2.Kurang Memiliki Kerjasama yang Baik
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah kerjasama dengan rekan kerja. Untuk itu interkasi secara teratur memegang kunci penting, terutama ketika semua orang bekerja dari jarak jauh.
Apabila karyawan tidak memberitahukan mengenai progres kerjanya secara pasti, maka dapat dipastikan atasan dan rekan lainnya tidak akan mengetahui secara pasti mengenai kemajuan proyek yang sedang dijalankan. Akibatnya semua orang akan berpikir bahwa kita tidak melakukan pekerjaan dengan baik.
3.Tidak Berada di Tempat
Ketika atasan ataupun rekan melakukan panggilan, kita harus selalu siap menjawabnya dimanapun berada. Karena itu adalah kewajiban kita ketika melakukan WFH.
Apa yang terjadi jika kita tidak menjawab panggilan telepon dari atasan atau rekan kerja ? Mereka tentunya akan memikirkan hal yang terburuk, terutama jika mereka tidak dapat menghubungi kita berkali-kali.
Atau apabila kita terlalu sibuk, cobalah untuk menyusun jadwal dengan rekan kerja atau atasa, mengenai kapan harus melakukan panggilan guna melaporkan proses kemajuan pekerjaan kita.
4.Tidak Bersikap Profesional
Bekerja dari rumah bukan berarti kita bebas dari pengawasan atasan ataupun bebas dalam melakukan tugas kantor kapanpun kita mau. Setiap karyawan seharusnya bersikap profesional, termasuk ketika melakukan rapat kerja melalui beragam aplikasi meeting secara online. Jangan biarkan ada gangguan yang bisa mengacaukan semua rapat online kita.
meminimalkan berbagai gangguan ketika kita bekerja ataupun menghadiri rapat online di rumah adalah hal yang utama, dan apabila itu tetap terjadi maka tentunya kantor akan menilai kita underperforming.
Secara umum bekerja WFH dapat sukses, apabila kita tetap memperhatikan aturan kerja yang berlaku dan selalu bersikap profesional. Untuk itu harus ada garis pemisah yang jelas antara urusan kantor di rumah dengan urusan rumah tangga, keduanya tidak dapat dilakukan secara bersamaan.
Selain itu kita juga perlu berkomunikasi dengan keluarga untuk membicaraakan tentang batasan yang perlu diperhatikan, baik itu saat membuat jadwal untuk berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja kerja, hingga pada saat kita harus menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu. Juga perlunya komunikasi yang baik dengan kantor ataupun atasan kita untuk membicarakan berbagai masalah dan progres pekerjaan secara teratur, agar tidak timbul anggapan bahwa kita underperforming.
Sumber/foto : theladders.com/outbackteambuilding.com