IntiPesan.com

Delapan Cara Sederhana untuk Mempertahankan Karyawan Terbaik

Delapan Cara Sederhana untuk Mempertahankan Karyawan Terbaik


Salah satu cara terbaik untuk menjaga pertumbuhan perusahaan Anda adalah dengan mempertahankan yang kita miliki. Berikut adalah delapan cara untuk mempertahankan karyawan terbaik agar tetap bekerja di perusahaan.

Sebagian besar perusahaan menginginkan agar karyawan mereka selalu loyal kepada mereka. Karena dengan memiliki karyawan dengan retensi yang tinggi akan membebrikan dampak positif bagi perusahaan.

Selain itu apabila perusahaan memiliki tingkat reensi karyawan yang renfdah akan menyebabkan, karyawan lain akan merasa kurang nyaman dan dapat menimbulkan ketegangan di kantor. Karena karyawan lama harus melakukan pekerjaan ekstra sampai peran tersebut dapat diisi kembali oleh karyawan baru. Hal inilah yang membuat reteni karyawan menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Berikut tips dalam meningkatkan retensi karyawan menurut laman Harvard Business Review.

1.Membayar Gaji Diatas Rata-rata

Salah satu cara yang paling jelas untuk mempertahankan pekerja terbaik, adalah dengan menawarkan gaji yang lebih baik dari rata-rata dan tunjangan yang luar biasa. Ini dapat membuat karyawan berpikir dua kali jika akan berpindah kerja dan mendorong mereka untuk bertahan hanya untuk gaji dan tunjangan. Selain itu tambahan bonus retensi khusus kepada karyawan setiap akhir tahun juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi karyawan untuk bertahan.

Menurut John Boitnott, penulis dan konsultan digital dalam artikelnya di Inc menyebutkan, budaya memberikan penghargaan dalam bentuk gaji ataupun tunjangan di atas rata-rata akan menarik karyawan untuk cenderung bertahan dalam pekerjaan mereka dalam jangka panjang.

2.Memberikan Kebebasan Lebih Besar Kepada Karyawan dalam Menyampaikan Pendapat

Meskipun ini mungkin terlihat sederhana, namun mampu memberikan dampak yang besar bagi karyawan. Karena dengan menciptakan budaya dimana karyawan dapat dengan bebas berbicara dapat membuat karyawan merasa dihargai dan ingin bertahan. Banyak karyawan enggan menyampaikan pendapat mereka karena takut akan pembalasan, jadi ini sebenarnya sangat penting untuk memastikan pekerja merasa nyaman menyebutkan hal-hal yang ingin mereka ubah.

James R. Detert dan Ethan Burris,peneliti di Harvard Business Review menyebutkan dalam sejumlah penelitian, kami menemukan bahwa ketika karyawan dapat menyampaikan ide dan pendapat mereka secara bebas maka hampir bisa dipastikan bahwa karyawan akan merasa lebih dihargai dan cenderung bahagia di tempat kerja merea. Sehingga meminilaisir keinginan untuk berpindah tempat kerja.

3.Memberikan Penghargaam Kepada Karyawan

Selain gaji, pastikan perusahaan selalu menunjukkan berbagai bentuk penghargaan kepada karyawan secara teratur.Ini dapat mencakup pengakuan karyawan secara terbuka atas prestasi mereka, deperti memberikan ucapan ulang tahun, memberikan bonus, ataupun memberikan penghargaan secara pribadi atas keberhasilan kerja mereka.

Kristen Wessel, Wakil Presiden PR & Pemasaran Digital di ChicExecs, menulis di Forbes bahwa memberikan apresiasi kepada karyawan merupakan bagian terpenting dari strategi retensi karyawan di bisnis apa pun.

Dengan menumjukkan atensi yang lebih besar kepada karyawan dalam bentuk sekesil apapin, akan menjadi perhatian besar bagi karyawan. Karena dengan demikian mereka akan mengetahui bahwa perusahaan juga mendukung mereka dalam berbagai hal.

4.Menerima Setiap Feedback

Setiap karyawan tentunya ingin mengetahui bahwa perusahaan selalu memperhatikan merekadalam setiap kesempatan, dan perusahaan dapat mengumpukan feedback dari karyawan dengan mempergunakan berbagai alat survey yang tersedia. Dengan demikian aeus komukaksi secara timbal balik akan dapat berlangsung secara dua arah dengan baik.

Menurut Robert Moutal, salah satu pendiri dan direktur di Clarity Wave menyatakan bahwa dalam bisnis, sebagian besar klien berusaha mempertahankan talenta terbaik mereka dengan cara apapun yang diperlukan. Salah satu alasan mengapa banyak perusahaan menyewa layanan jasa survey kepuasan kerja adalah karena mereka menyadari bahwa menciptakan budaya feedback yang konstan melalui survei mikro, akan membuat orang merasa dihargai dan dipahami. Ini pada gilirannya akan memupuk rasa kebersamaan yang menembus seluruh organisasi.

5. Jangan Terlalu Mengawasi

Banyak karyawan sepakat bahwa menerapkan micro management atau pengawasan secara berlebihan dapat meningkatkan produktivitas, namun dampak jangka panjangnya dapat membuat karyawan tidak nyaman dalam bekerja. Menurut sebagian peneliti micro management memang baik, tetapi dapat merusak moral dan menghilangkan kesempatan bagi karyawan untuk menciptakan hasil yang lebih baik bagi diri mereka sendiri.

Heather R. Huhman, pakar karier dan tempat kerja, dalam Entrepreneur menambahkan sebaiknya perusahaan selalu fokus pada fakta dan hasil daripada prosesnya. intinya jika tujuan meningkatkan 10 pelanggan baru telah ditetapkan, berikan feedback tentang apakah harapan tersebut telah terpenuhi atau tidak. Karyawan dapat melihat hasil mereka dan memikirkan apakah proses tersebut dapat bekerja sebaik yang mereka harapkan atau tidak. Mereka dapat melihat apa yang dapat dilakukan dengan benar dan apa yang mengarah pada kesuksesan mereka, serta bagaimana mereka perlu beradaptasi.

6.Mengidentifikas Karyawan Terbaik

Saat karyawan mengembangkan keterampilan mereka, perusahaan harus melakukan identifikasi produktivitas dan hasil karyawan dari waktu ke waktu. Kemudian lakukan investasi pada karyawan tersebut dengan peluang baru.
Lynne Doughtie Ketua dan CEO KPMG Amerika menambahkan banyak perusahaan selalu memastikan tim mereka untuk terus-menerus mengidentifikasi karyawan berkinerja tinggi dan berpotensi tinggi. Karena talenta terbaik ingin tahu bahwa kami juga akan membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang sepanjang karier mereka. Serta terus merekomendasikan peluang untuk mengembangkan karir mereka.

7.Menawarkan Kesempatan Belajar

Setiap perusahaan tentu ingin mempertahankan karyawan terbaik di posisi yang sama dengan tugas yang sama. Jika kinerja mereka di atas ekspektasi, mengapa mengubah apa yang mereka lakukan? Tetapi karyawan yang melakukan tugas yang sama, berulang kali, juga bisa merasa puas diri. Jika mereka meminta lebih atau untuk mengubah keadaan, sambutlah ide tersebut dengan serius.

Whitney Johnson seorang peneliti di Harvard Business Review menyatakan, ketika karyawan tidak diizinkan untuk berkembang, mereka mulai merasa bahwa mereka tidak penting dan mereka akan merasa seperti roda penggerak, mudah ditukar. Jika perusahaan tidak mulai berinvestasi pada karyawan, maka mereka juga tidak akan berinvestasi pada perusahaan.

8.Memberikan Fleksibilitas Lebih Besar

Bahkan sebelum virus corona dan pekerjaan jarak jauh menjadi topik utama bagi banyak perusahaan, jadwal kerja yang fleksibel dicari oleh karyawan. Fleksibilitas dapat memberikan insentif yang signifikan bagi pekerja terbaik untuk bertahan.

Kate Donovan, wakil presiden senior Manpower Group Solutions menambahkan kolaborasi merupaka sebuah solusi berbeda atas sebuah masalah. Ini berarti pekerjaan dapat dilakukan dari mana saja, kapan saja. Sejauh pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tepat waktu dan dengan hasil maksimal. Tentunya setiap organisasi harus memahami bahwa ini adalah sebuah kondisi rekini, jika mereka ingin memenangkan perang untuk talenta terbaik. Karena ketika orang telah merasakan fleksibilitas dalam bekerja, maka mereka akan menolak untuk kembali bekerja seperti dulu lagi.

Sumber/foto : hbr.org/forbes.com