Banyak Perusahaan Multinasional Mulai Mencari Karyawan Full Time Dengan Sistem Kerja WFH
Seiring dengan semakin meluasnya pandemi Covid-19, telah mengubah banyak tatanan sosial ekonomi yang baru di seluruh dunia. Hal tersebut kemudian semakin diperburuk oleh adanya pendapat ahli medis, bahwa pandemi ini tidak akan selesai dalam jangka waktu yang singkat. Akibanya banyak perusahaan di Amerika seperti Mondelez, Nationwide hingga Barclays mulai menawarkan pekerjaan permanen, dengan sistem kerja flexible atau bahkan work from home (WFH).
Mereka melakukan hal itu dikarenakan perusahaan melihat bukti, bahwa dengan sistem kerja WFH produktivitas tidak berkurang, dan karyawan mungkin tidak perlu kembali ke kantor untuk menjadi produktif. Sehingga mereka dapat tetap menyelesaikan tugas pekerjaannya dengan baik. Ini juga dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan, karena dapat mendukung program mereka dalam mereduksi budget di tengah merosotnya daya beli masyarakat.
Pada minggu akhir bulan lalu konsultan bisnis Nationwide juga mulai mengumumkan adanya transisi permanen kerja tradisional ke model kerja hybrid. Perusahaan tersebut akan beroperasi di empat kantor perusahaan utama mereka di pusat Ohio; Des Moines, Iowa; Scottsdale, Arizona; dan San Antonio. Sementara sebagian besar lokasi mereka akan terus bekerja dari rumah.
Kirt Walker, CEO Nationwide menjelaskan bahwa mereka sejak lama telah berinvestasi pada perangkat teknologi digital dalam menunjang sistem kerja mereka, dan itu benar-benar terbayar ketika kami harus beralih dengan cepat ke sistem kerja WFH hingga 98%. Sehingga kami dapat terus melayani anggota tim dan mitra kami dengan baik, walaupun mereka harus tetap di rumah.
CEO Dirk Van De Put perusahaan makanan Mondelez menyatakan bahwa perusahaannya telah membuat beberapa penyesuaian, yang akan membuat organisasi menjadi lebih fleksibel di masa krisis, termasuk memikirkan kembali di mana karyawan mereka akan bekerja.
“Mungkin perusahaan tidak membutuhkan semua kantor yang saat ini kita miliki di seluruh dunia. Jadi kami berusaha mencari terobosan baru yang berkaitan dengan biaya dalam bisnis, ”katanya.
CEO Morgan Stanley James Gorman menyebutkan bahwa dirinya tidakmerasa yakin tentang seperti apa kehidupan kerja setelah pandemi, namun secara pasti akan terjadi reduksi besar di masa depan. Dimana sebagian besar pekerjaan akan dilakukan secara remote. Sebagai catatan kini 90% karyawan Morgan Stanley telah bekerja dari rumah selama pandemi.
CEO Barclays Jes Staley menyatakan bahwa perusahaan yang menempatkan ribuan karyawannya dalam sebuah gedung perusahaan, mungkin tidak akan pernah terjadi lagi.
“Akan banyak terjadi penyesuaian jangka panjang dalam bagaimana kita berpikir tentang strategi lokasi kita. Dimana gagasan menempatkan 7.000 orang di gedung, mungkin merupakan hal yang buruk dan akan cepat menjadi produk dari masa lalu,” katanya.
Pada akhirnya semua fenomena ini akan memberikan dampaknya yang lain, seperti para manajemen yang harus memikirkan ulang desain tata letak meja kerja hingga posisi kantor mereka yang di masa depan, yang harus mampu mereduksi penyebaran kuman dan virus. Serta mengembangkan teknologi baru yang dapat membuat setiap orang melakukan aktivitasnya secara normal, tanpa harus melibatkan kontak fisik secara aktif
Sumber/foto : cnbc.com/eursap.eu
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS