IntiPesan.com

Bagaimana Cara Menjaga Motivasi Karyawan Selama Work From Home

Bagaimana Cara Menjaga Motivasi Karyawan Selama Work From Home

Pada masa pandemi, banyak pemimpin telah mampu mengatasi rintangan pertama dari pembatasan sosial, yang diberlakukan guna meredam penyebaran Covid19. Yakni dengan memberikan keleluasaan bagi karyawan mereka, untuk melakukan kerja fleksibel hingga penerapan Work From Home (WFH). Namun kemudian muncul permasalahan bagaimana cara pemimpin mengelola karyawannya yang terpisah oleh jarak dan waktu, serta  bagaimana cara memotivasi supaya tetap produktif ?

Pertanyaan ini sangat penting karena, selama krisis Covid-19 orang lebih sering cenderung untuk lebih fokus pada pekerjaan taktis. Seperti mengikuti rencana proyek yang telah disetujui pada saat sebelum pandemi – daripada beradaptasi untuk memecahkan masalah yang lebih besar. Masalah baru, yang mungkin sedang dihadapi oleh perusahaan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harvard Businesss Review menyebutkan bahwa sebagian dari perusahaan mungkin dapat mengatasinya secara cepat, sehingga mampu menjaga produktivitas tetap tinggi. Karena (mungkin) mereka memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Namun demikian secara umum menurut berbagai penelitian, produktivitas cenderung mengalami penurunan, ketika terjadi perubahan situasi yang berujung pda perubahan sistem kerja. Dijabarkan pula bahwa keberhasilan perusahaan dalam mengatasi penurunan tersebut, banyak bergantung pada kemampuan manajemen dalam bersikap di masa krisis.

Satu hal penting untuk diperhatikan, bahwa secara umum bekerja dari rumah ataupun jauh dari pimpinan akan membuat karyawan kurang memiliki motivasi dalam bekerja.

Penelitian yang dilakukan para rentang waktu 2010-2015 terhadap sekitar 20 ribu karyawan dari lebih dari 50 perusahaan terkenal di dunia tersebut, adalah untuk mencari tahu apa yang memotivasi orang ketika bekerja. Serta apakah dengan bekerja secara WFH juga mempengaruhi motivasi mereka dalam bekerja .

Para ahli kemudian telah mengidentifikasi dua motivasi negatif yang sering menyebabkan penurunan kinerja. Diantaranya adalah tekanan mental dan tekanan ekonomi, karena di masa krisis tentunya banyak orang khawatir kehilangan pekerjaan, mengalami kesulitan dalam membayar sewa, dan melindungi kesehatan mereka. Ini semua tentunya akan memberikan efek yang signifikan kepada karyawan ketika bekerja.

Selain itu juga terdapat faktor positif, seperti diantaranya adalah dengan cara bersenang-senang. Mungkin terdengar agak aneh, bagaimana mungkin mereka bisa bersenang-senang pada saat masa krisis tengah berlangsung ? Ternya menurut para ahli dengan sejenak melupakan situasi krisis yang terjadi akan mampu meningkatkan mood karyawan. Seperti memecahkan masalah bersama dengan teman sejawat ataupun berdiskusi mengenai berbagai hal positif. Ini menurut para ahli mampu membangkitkan rasa kebersamaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kineja mereka. Selain itu kemampuan mereka dalam bekerja dapat menurun, jika tidak terdapatnya akses kepada teman sekantor, kepada pimpinan sebagai tempat berkonsultasi dan juga kepada mentor mereka.

Jika para pemimpin tidak mampu memahaminya dan kemudian bergerak untuk mengubah ini, maka nantinya pergeseran motivasi orang akan mengarah pada penurunan kemampuan beradaptasi, kualitas, dan kreativitas. Ini tentunya akan berdampak pada saat pemulihan pasca-Covid19 yang banyak membutuhkan pertumbuhan produktivitas.

Karena itu sangatlah penting bagi para pemimpin untuk mengikuti dan mengingat, bahwa pekerjaan dapat memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk tim mereka. Bahkan mereka merasakan adanya penurunan tingkat keterlibatan pimpinan, ketika karyawan bekerja secara WFH.

Kuncinya adalah menahan diri untuk berpendapat bahwa WFH hanyalah pekerjaan taktis. Hanya melanjutkan proses dan alur pekerjaan yang telah ada sebelumnya. Karena dalam kasus seperti itu, orang cenderung berhenti memecahkan masalah dan berpikir secara kreatif. Sebagai gantinya mereka akan melakukan pekerjaan seminimal mungkin

Cara paling baik untuk mengatasinya adalah dengan memberikan kesempatan pada orang lain untuk bereksperimen dan menyelesaikan masalah yang benar-benar penting. Masalah-masalah ini tidak akan sama untuk setiap tim atau organisasi. Mereka mungkin bahkan tidak mudah untuk diidentifikasi pada awalnya. Karyawan akan banyak membutuhkan bantuan pimpinan untuk melakukan ini.

Untuk itu mereka harus bersikap aktif kepada semua orang, dengan selalu bertanya. Seperti terobosan apakah yang bisa diberikan perusahaan kepada konsumen di masa krisis seperti ini ? bagaimanakah cara meningkatkan pendapatan perusahaan ? Apa yang perlu diperbaiki dalam kerjasama tim ?

Beberapa ahli di Harvard kemudian memberikan beberapa rekomendasi sederhana, yang dapat diberikan untuk menjaga motivasi karyawan selama mereka melakukan WFH.

Pertama, apabila kita ingin mengetahui seberapa besar motivasi mereka dalam bekerja, walaupun terpisah oleh jarak dan waktu. Maka sebaiknya kita melakukan pengukuran dengan berbagai aplikasi online yang banyak tersedia di internet. Kemduai mulalah berdiskusi dengan mereka mengenai apakah yang membuat motivasi dalam bekerja menurun ataupun meningkat. Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja tersebut. Selanjutnya cobalah untuk melakukan apa yang mereka harapkan dari perusahaan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan aspirasi mereka dan menciptakan lingkungan yang nyaman di mana setiap orang dapat berbicara.

Kedua, pastikan rutinitas mingguan yang diberika kepada karyawan tidak terfokus hanya pada pekerjaan taktis. untuk itu setengah dari minggu kerja juga harus difokuskan pada kinerja adaptif, di mana tidak ada rencana untuk diikuti, melainkan lebih kepada penelusuran masalah yang ada dan pencarian solusinya.

Ini bisa dilakukan dalam sebuah jadwal kerja yang teratur bagi karyawan WFH seperti berikut :

1.Senin.

Mengadakan rapat kerja secara online untuk tim yang mencakup hal-hal berikut.

Apa hasil kerja pada minggu lalu dan apa yang kita pelajari?
Apa rencana kerja pada minggu ini? Siapa penanggungjawabnya ?
Kerjasama seperti apakah yang akan dilakukan untuk mendukung rencana minggu ini?
Bagaimana cara untuk meningkatkan kinerja minggu ini?

2.Selasa – Kamis

Mengadakan satu pertemuan individu dengan setiap karyawan. Untuk membantu dalam memotivasi karyawan, maka pimpinan sangat diperlukan untuk membantu mereka mengatasi tantangan yang sulit. Manajemen perusahaan juga dapat melakukan koordinasi melalui pertemuan kelompok kecil, dimana karyawan dapat berkolaborasi dalam pekerjaan mereka di minggu ini dan mengatasi masalah bersama.

3.Jumat

Melakukan evaluasi, dengan cara mengumpulkan berbagai masukan dari karyawan pada minggu ini. meliputi pula hasil dari semua pertenuan yang dilakukan, kemudian membagigkan hasil kerja dan pendapat mereka dalam forum resmi. Kemudian juga melakukan pengecekan motivasi dan kemajuan individual selama kurun waktu seminggu. Selanjutnya pemimpin dapat bertanya kepada karyawan tentang bagaimana pendapat mereka tentang tugas/pekerjaan di minggu ini, apakah mereka mengalami kesulitan dalam memotivasi diri ketika bekerja ? Dengan cara bagaimana mereka akan berjuang dan berkembang ?

Metode pendekatan seperti ini memiliki tingkat keberhasilan, karena di Harvard para ahli telah mempergunakannya selama krisis keuangan. Ketika sebagian besar layanan keuangan melipatgandakan aturan dan proses, Harvard membantu ribuan orang yang terdampak dengan mengidentifikasi masalah yang bisa mereka selesaikan, berinovasi, dan beradaptasi. Motivasi mereka kemudian semakin meningkat, dan mereka mengungguli status quo sebesar 200%. Dengan menemukan solusi win-win yang kreatif untuk lembaga keuangan tempat mereka bekerja, telah menjauhkan para konsumen dari resiko kehilangan rumah mereka.

Mungkin metode ini tidak akan memberika tingkat keberhasilan yang sama kepada setiap orang ataupun perusahaan, namun setidaknya ini bisa menjadikannya sebuah misi untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang lebih besar sebagai karyawan yang bekekrja secara jarak jauh (WFH), daripada sebagai tim secara langsung di kantor (Work From Office). Ini adalah tantangan yang dapat membuat setiap orang bersemangat dan bereksperimen, dan kemudian berhasil mengatasi semua tantangan yang dihadapi.

Sumber/foto : hbr.org/verywellmind.com