Psikogram : Apakah Visualisasi Data yang Efektif dari Hasil Pemeriksaan Psikologi
Heru Wiryanto
Senior Technical Advisor at BDO, People-Data Scientist
Hasil pemeriksaan psikologi atau istilah yang dikenal dengan psikotest dituangkan dalam bentuk psikogram, dan sejatinya psikogram itu merupakan visualisasi data dari data data hasil test atau pemeriksaan oleh psikolog.
Visualisasi data adalah merupakan rangkaian proses menampilkan data atau informasi dalam bentuk yang mudah dipahami oleh orang awam, seperti grafik, angka dan lain sebagainya.
Dengan visualisasi data, klien diharapkan dapat melihat tren atau pola dari hasil analisis data yang dilakukan, dan dari analisa data tersebut, klien dapat mendapatkan masukan-masukan informasi dan insight dengan cepat mengenai individu yang terperiksa (testee) sehingga klien dapat menemukan strategi yang mengambil personnel decision yang tepat. Itulah tujuan psikogram itu dibuat. Alasan lainnya adalah mayoritas penduduk di dunia mengingat 80% dari apa yang dilihat, namun hanya 20% saja dari yang dibaca. Artinya kita lebih mudah mengingat sebuah visual dari gambar lebih cepat dibandingkan dengan kata-kata.
Yang menarik dari sekian contoh psikogram yang bisa didapatkan dari googling sudah sesuai dengan hal di atas, bisakah orang awam jadi mengerti membacanya, bisakah psikogram itu membantu untuk memberikan informasi dan insight yang cepat akurat mengenai orang yang terperiksa, agar mereka bisa mengambil keputusan.
Saatnya mendengarkan “Voice of Customer” bagimana psikogram itu tidak jelas, membingungkan, defnisinya dan skalanya nggakk jelas, kebanyakan insight dan informasi yang aman bagi pembuatnya yakni “masih dapat dipertimbangkan”, hasilnya jauh dari kenyataan, dan masih banyak lagi, yang hingga berujung perdebatan apakah pemeriksaaan psikologi menjadi penting dalam proses seleksi, rekrutasi, pengembangan dan yang lainnya.
Saatnya mengkaji kembali kalo dalam Design Thinking Langkah pertama yakni “emphatize with your customer”, saatnya sekarang kita berempati dengan pelanggan apakah laporan dan psikogramnya memenuhi kebutuhan mereka apakah merupakan “pain” atau “gain” buat mereka. Ketika “Pain” justru mencambuk diri kita untuk melakukan ideasi dan menciptakan inovasi psikogram yang baru, yang sesuai dengan apa kata pelanggan, sudah bukan jamannya lagi mendikte pelanggan dengan terima apa adanya, pelanggan sekarang sudah kritis dan pandai memilih, yang perlu diingat adalah justru “silent customers” yang diam diam meninggalkan anda karena memang sudah tidak sreg dgn produk anda tanpa memberikan umpan balik untuk anda memperbaikinya.
Ingat Data visualisasi yang buruk membuat hasil analisa menjadi membosankan, dan audiens menjadi tidak fokus dan mendapatkan insights. Terima kasihlah pada customer yang justru memberikan umpan balik baik posisif dan negatif hal itu merupakan tanda kita harus memutar roda learn- unlearn dan relearn kita lagi.
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS