Google dan Facebook Menerapkan Kerja WFH Hingga Pertengahan Tahun 2021
Merebaknya pandemi Covid19 telah banyak membawa perubahan besar di berbagai organisasi bisnis. tidak terkecuali di Google.
Beberapa waktu yang lalu pihak manajemen Google secara resmi telah mengumumkan rencana mereka, untuk menerapkan kerja fleksible ataupun Work From Home (WFH) bagi 200ribu karyawan mereka. Setidaknya hingga bulan Juli 2021.
Menurut Pichai, CEO perusahaan Alphabet yang membawahi operasional Google , mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa dirinya dan tim ingin memberikan kesempatan kepada karyawan, guna mengembangkan kemampuan mereka untuk merencanakan masa depan dengan benar.
“Kami memiliki rencana untuk memperluas kerja sukarela secara global, dengan cara bekeja dari rumah hingga setidaknya bulan Juni-Juli 2021. Sehingga dalam jangka waktu tersebut mereka tidak diharuskan untuk bekerja di kantor secara fisisk,” jelasnya.
Menurutnya keadaan sekarang ini cukup sulit bagi perusahaan besar, karena semakin besar struktur organisasi mereka maka semakin banyak pula kemungkinan yang harus diperhatikan. Banyak pihak memperkirakan bahwa dampak dari penerapan kebijakan ini, akan memiliki efek yang cukup panjang bagi perusahaan. Bahkan apabila memiliki dampak yang negatif maka diperlukan waktu yang lama pula untuk merehabilitasinya.
Sementara itu beberapa perusahaan lainnya seperti Facebook, Twitter, dan Square telah mengumumkan rencana penerapan sistem dimana karyawan mereka bisa bekerja secara remote tanpa batas waktu yang mengikat. Namun demikian opsi ini masih bisa berubah, tergantung jenis pekerjaan mereka. Bagi mereka produktivitas tetap merupakan prioritas utama, baik itu bekerja dari kantor ataupun bekerja dari rumah.
Hal tersebut juga didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang menyebutkan, bahwa bekerja dari rumah dapat mengurangi stres sebagai akibat perjalanan karyawan dari rumah ke kantor dan juga sebaliknya. Selain itu bekerja WFH juga dapat meningkatkan keseimbangan yang baik, antara bekerja dengan kehidupan sosial karyawan.
Bahkan dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Bureau of Labor Statistics di Amerika menyebutkan bahwa pada rentang waktu 2017-2018, tren pekerjaan jarak jauh semakin meningkat. Selain itu sepertiga responden dari penelitian ini menyatakan puas dan setuju, apabila pekerjaan kantor mereka bisa dikerjakan dari rumah. Jumlah tersebut di kemudian hari meningkat lebih dari dua kali lipat, sebagai akibat dari pandemi Covid19.
Tentu saja bekerja secara WFH tidak selalu berdampak positif, karena itulah banyak ahli menyoroti dampak dari keterasingan ataupun isolasi berkepanjangan bisa berdampak negatif bagi kondisi kejiwaan karyawan dan motivasi kerja mereka. Untuk itu karyawan dan eksekutif harus mengembangkan cara inventif, agar tim mereka tetap termotivasi ketika bekeja secara WFH.
Ini antara lain bisa dilakukan dengan bantuan alat-alat digital seperti Zoom ataupun Google Meet, dimana sebagian besar perusahaan dapat melakukan beberapa penyesuaian agar sesuai dengan budaya kerja mereka.
“Kami (mungkin) akan menjadi perusahaan yang paling maju dalam sistem kerja WFH. Untuk itu kami perlu melakukan ini dengan cara yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Jadi perusahaan akan melakukan ini dengan cara yang terukur dan saya berharap bahwa nantinya setengah dari perusahaan kami bisa menerapkan sistem WFH secara permanen,” jelas Mark Zuckerberg, CEO Facebook.
Sumber/foto : theladders.com/
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS